Mohon tunggu...
SYAFITRI MANGUNSONG
SYAFITRI MANGUNSONG Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi bermain game

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sakaratul Maut

20 April 2024   19:05 Diperbarui: 20 April 2024   19:15 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lidahku keluar bergemetar

Matakupun memerah seketika

Telingaku mendengar tuntutan suara syahadat

Tubuhku membeku bagaikan salju

Lemas terkapar,harus dan kesakitan

Tubuhku yang dulunya kuanggap kuat

Menahan segala kesakitan menuju kematian

Sungguh aku merasa menyesal

Ya Rabb Ampuni hamba yg telah berdosa

Ampuni hamba yg banyak berbuat salah

Ya Rabb hamba tau kau adalah zat pengampun

Tapi semuanya sudah terlambat

Dan pada akhirnya....

Sangatlah perih kurasa saat tuh terlepas dari Rafa

Hingga keluarga pun sangat berduka

Terkenang masa bahagia berganti dengan lara

Kulihat tandu keranda menghantarkan jasadku

Berbalut kain putih tak berenda

Aku pun di hantarkan kerumah terakhir ku

Rumah yg gelap,gulita tanpa pelita

Aku sekarang sendiri di rumah yg sepi

Ha ya berteman dengan para cacing

Dan rumah dunia yg besar

Sekarang hanya rumah terakhir ku yg sempit

Ya Rabb hamba terlalu lupa dengan akhirat

Hingga akhirnya kematian menjemput hamba

Hamba terlalu mengejar harta dan kekayaan

Sementara hamba tau harta dunia tidak di bawa ke akhirat

Dan Malaikat pun datang untuk meminta pertanggung jawaban

"Man Robbuka"Siapa tuhanmu!

"Man Dinnika"Apa agamamu!

"Man Nabiyyuka"Siapa Nabimu!

"Man kitabuka"Apa kitabmu!

Aku pun tidak bisa menjawab nya

Karena di dunia aku sangat lalai akan perintah nya

Aku tidak bisa menjawab apa-apa

Karena mulutku terkunci,hanya bisa pasrah akan siksaannya

Penyesalan setelah kematian menyelimuti hati

Dulu mempunyai harta melimpah,namun sedikit amalannya

Hanya mengejar kesenangan belaka

Hingga aku Lupa bahwa semua itu tak berguna

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun