Ibu Sariyah adalah seorang rumah ibu tangga yang dengan cerdas memanfaatkan lahan basah yang terletak di belakang rumahnya untuk menanam berbagai jenis tanaman, termasuk labu dan daun pepaya jepang. Dengan lahan yang subur dan kaya akan kelembapan, Ibu Sariyah berhasil menciptakan kebun kecil yang tidak hanya menyediakan bahan makanan segar bagi keluarganya, tetapi juga berpotensi untuk dijual di pasar lokal.
Labu yang ia tanam memiliki banyak manfaat, baik sebagai sayuran maupun sebagai bahan baku untuk berbagai masakan. Selain itu, daun pepaya jepang yang tumbuh di kebunnya juga dikenal memiliki nilai gizi yang tinggi dan sering digunakan dalam masakan tradisional. Dengan memanfaatkan lahan basah secara optimal, Ibu Sariyah dapat memastikan pasokan sayuran segar untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya.
Namun, meskipun Ibu Sariyah telah berusaha keras untuk mengelola lahan tersebut, ia menghadapi tantangan serius akibat banyaknya sampah yang mengotori lingkungan sekitar. Penumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan kesehatan tanah. Ibu Sariyah sangat menyadari bahwa sampah dapat menjadi sarang penyakit dan menarik hama yang dapat merusak tanaman.Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Ibu Sariyah tetap optimis dan bertekad untuk terus memanfaatkan lahan basah di belakang rumahnya sebaik mungkin. Dengan semangat dan dedikasi, ia berharap dapat menciptakan kebun yang tidak hanya bermanfaat bagi keluarganya, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat di sekitarnya.
•acil aila(ibu aila)
Aila adalah seorang ibu rumah tangga yang berhasil memanfaatkan lahan basah di sekitarnya untuk menanam buah mangga. Dengan perhatian dan perawatan yang baik, pohon mangga yang ditanamnya tumbuh subur dan menghasilkan buah yang melimpah. Buah mangga tersebut tidak hanya dinikmati oleh keluarganya, tetapi juga sering diberikan kepada tetangga sekitar sebagai bentuk silaturahmi dan kebaikan hati.
Selain itu, ibu Aila juga mengolah mangga yang dihasilkan menjadi berbagai produk, seperti mengolah asinan/rujak  atau jus mangga, yang kemudian dijual. Dengan cara ini, ibu Aila tidak hanya menciptakan sumber pangan bagi keluarganya, tetapi juga menambah penghasilan dari hasil pertanian yang dikelolanya. Usahanya ini menunjukkan kreativitas dan kemampuan ibu Aila dalam memanfaatkan lahan yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya dan keluarganya.
kesimpulannya
Pertanian dan Perikanan: Lahan basah dapat digunakan untuk pertanian organik dan budidaya perikanan, yang dapat meningkatkan ketahanan pangan lokal.
Ekoturisme: Potensi ekoturisme di lahan basah dapat dikembangkan untuk menarik wisatawan, memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi lingkungan.
Konservasi Alam: Lahan basah berfungsi sebagai habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna, serta memiliki peran penting dalam menjaga kualitas air dan mencegah banjir.
Tantangan: Tantangan seperti pencemaran, penggundulan hutan, dan perubahan iklim perlu diatasi untuk memaksimalkan potensi lahan basah secara berkelanjutan.
Secara keseluruhan, dengan pengelolaan yang baik, lahan basah di Banjarmasin Utara dapat menjadi sumber daya yang penting bagi ekonomi lokal dan keberlanjutan lingkungan.
     Â