Meskipun usaha ternak jangkrik ini tergolong kecil dan sederhana, Ibu Imah merasa bersyukur karena selain bisa membantu keluarga, ia juga merasa senang dapat terus belajar dan mengembangkan cara-cara baru untuk meningkatkan kualitas jangkriknya.
•acil murni(ibu murni)
Ibu Murni adalah seorang ibu rumah tangga yang penuh kreativitas dan semangat dalam mengelola sumber daya yang ada di sekitarnya. Beliau berhasil memanfaatkan lahan basah yang terletak di depan rumahnya untuk menanam berbagai jenis tanaman, khususnya bunga kembang kenanga. Tanaman ini tidak hanya menambah keindahan pekarangan rumah, tetapi juga memberikan aroma yang harum dan menyegarkan suasana di sekitar tempat tinggalnya.
Selain berkebun, Ibu Murni juga memiliki usaha lain yang sangat menarik, yaitu usaha sarang walet. Meskipun usaha ini tidak berada di daerah Banjarmasin Utara, beliau menjalankannya dengan tekun di daerah Betanjung. Ibu Murni memahami potensi dari sarang walet yang sangat diminati dan bernilai ekonomis tinggi. Dengan keterampilan dan dedikasinya, beliau mampu mengelola kedua usaha ini dengan baik, sehingga dapat memberikan tambahan penghasilan untuk keluarganya.
Melalui kerja keras dan kecerdikannya, Ibu Murni telah menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan lahan yang ada, seseorang dapat menciptakan peluang yang menguntungkan dan meningkatkan kualitas hidup keluarganya. Usahanya dalam berkebun dan beternak walet menjadi inspirasi bagi banyak orang di sekitarnya untuk lebih menghargai dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada.
•acil jamnah(ibu jamnah)
Ketika saya melakukan wawancara dengan warga sekitar, saya menanyakan kepada ibu jamnah tentang potensi pengembangan yang bisa dilakukan di daerah sekitar sungai. Salah satu warga, Ibu, menjelaskan bahwa di wilayah sekitar sungai ini, lahan dan sumber daya yang ada biasanya dimanfaatkan sebagai sarana transportasi laut. Ia menyebutkan bahwa dua jenis transportasi yang umum digunakan di daerah ini adalah kelotok dan feri.
Menurut Ibu jamnah,penggunaan feri sangat penting karena menjadi alat transportasi utama bagi penduduk setempat untuk menyeberangi sungai. Beliau menjelaskan bahwa tidak ada jembatan di daerah ini, sehingga feri menjadi satu-satunya pilihan yang dapat diandalkan untuk beraktivitas sehari-hari. Banyak orang yang menggunakan feri untuk pergi ke pasar, sekolah, atau tempat kerja di seberang sungai.
Ibu  jamnah menambahkan bahwa aktivitas transportasi ini memberikan nilai ekonomi yang cukup signifikan bagi masyarakat. Feri, khususnya, sering kali ramai penumpang, terutama pada saat-saat tertentu seperti pagi dan sore hari ketika banyak orang berangkat dan pulang dari aktivitas mereka. Hal ini menunjukkan bahwa feri bukan hanya alat transportasi, tetapi juga menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat di sekitar sungai.