Mohon tunggu...
SYAFITRI
SYAFITRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Prodi Geografi

mahasiswa universitas lambung mangkurat prodi geografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Wawancara Warga yang Ada di Banjarmasin Utara Mengenai Pemanfataan Lahan Basah

10 Oktober 2024   15:27 Diperbarui: 10 Oktober 2024   15:46 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu Innayah juga menyebutkan bahwa memelihara ikan patin di lahan basah memberikan keuntungan tersendiri. Selain lahan tersebut tidak terpakai untuk keperluan lain, air dari lahan basah ini juga ideal untuk kehidupan ikan patin yang membutuhkan lingkungan air yang cukup stabil. Tantangan utamanya adalah menjaga kualitas air agar tetap bersih dan mengatur jumlah pakan yang diberikan agar ikan tidak terlalu gemuk atau terlalu kurus.

Menurutnya, meski ada tantangan dalam mengelola tambak, seperti ancaman penyakit ikan atau perubahan cuaca yang bisa mempengaruhi kondisi air, beliau optimis dengan prospek usaha tambak ikan patin ini. Selain itu, Ibu Innayah merasa senang

•acil imahh(ibu imah)

dokpri 
dokpri 

Ibu Imah, atau biasa dikenal sebagai Acil Imah, adalah seorang peternak jangkrik yang telah berpengalaman. Selain menjalankan usaha ternak jangkrik, beliau juga seorang petani. Namun, uniknya, Ibu Imah tidak bercocok tanam di sekitar tempat tinggalnya. Ladang pertaniannya berada di daerah Sungai Lauk, yang terletak agak jauh dari sini. Di sana, beliau menanam berbagai jenis tanaman yang menjadi sumber penghasilan tambahan bagi keluarganya.

Meskipun memiliki dua pekerjaan yang berbeda, Ibu Imah mampu mengelola keduanya dengan baik. Ia merawat jangkrik-jangkriknya dengan penuh perhatian di rumah, sekaligus memastikan bahwa lahan pertaniannya di Sungai Lauk tetap produktif. Kombinasi antara beternak jangkrik dan bertani ini menjadi bagian penting dari keseharian dan sumber ekonomi bagi keluarga beliau.

Saya menanyakan kepada Ibu Imah bagaimana ia mengembangkan usaha ternak jangkriknya. Beliau dengan ramah menjelaskan bahwa awal mula usahanya dimulai dengan membeli telur jangkrik secara online, biasanya melalui platform belanja daring seperti Shopee. Harga telur jangkrik ini bervariasi, tergantung penjualnya. Ibu Imah menyebutkan bahwa ia sering membeli telur jangkrik dengan harga yang berkisar antara Rp89.000 hingga Rp70.000. Terkadang, ada juga yang menjualnya seharga Rp75.000. Setelah membeli telur tersebut, langkah selanjutnya adalah merawat telur-telur itu hingga menetas.

Ibu Imah melanjutkan ceritanya tentang proses perawatan jangkrik. Menurut beliau, telur jangkrik harus "diharami", yaitu istilah lokal untuk menjaga telur tersebut agar tetap hangat, biasanya dengan menutupnya menggunakan kain atau bekas kardus telur bisa juga jerami bisehingga proses penetasan berjalan baik. Kondisi suhu dan kelembapan harus dijaga agar telur dapat menetas dengan sempurna.

Setelah jangkrik-jangkrik menetas, makanan menjadi faktor penting untuk pertumbuhan mereka. Ibu Imah biasa memberi makan jangkriknya dengan campuran bahan makanan yang sederhana namun bergizi. Beberapa bahan yang ia gunakan adalah bama (sejenis dedak atau bekatul), dadak (bekas tepung yang merupakan produk sampingan dari penggilingan beras), dan juga sayuran segar. Makanan ini diberikan secara teratur untuk memastikan jangkrik tumbuh sehat dan cepat.

Dari sisi ekonomi, usaha ternak jangkrik ini cukup menguntungkan bagi Ibu Imah. Ia mengatakan bahwa hasil dari ternak jangkriknya lumayan membantu perekonomian keluarga. Jangkrik yang telah dewasa biasanya ia jual kepada pedagang makanan burung. Jangkrik sangat diminati oleh para pecinta burung, karena dianggap sebagai salah satu makanan terbaik untuk burung peliharaan, terutama jenis burung kicau. Para pedagang ini kemudian menjual jangkrik kepada konsumen yang membutuhkan, baik itu peternak burung atau penggemar burung.

Menurut Ibu Imah, usaha ini cukup stabil karena selalu ada permintaan, terutama dari para pemilik burung yang membutuhkan jangkrik sebagai makanan. Ia pun senang dapat menjalankan usaha yang tidak hanya menghasilkan pendapatan, tetapi juga mudah dikelola di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun