Mohon tunggu...
Syafitri Asofia
Syafitri Asofia Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

penulis amatir yang masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tersingkirnya Permainan Tradisional Digantikan dengan Permainan Modern akibat Perubahan Sosial

16 April 2020   10:37 Diperbarui: 16 April 2020   10:57 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh

Syafitri Asofia

Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Negeri Islam Walisongo Semarang

Pendahuluan

Permainan tradisional merupakan permainan yang sudah ada sejak zaman dahulu dan merupakan salah satu hasil kebudayaan yang diwariskan atau dikenalkan secara lisan. Permainan tradisional ini biasa dimainkan oleh anak-anak yang sebelumnya telah dikenalkan terlebih dahulu kepada mereka. Permaian tradisional biasanya dimainkan secara berkelompok ataupun dimaikan bersama sehingga secara tidak langsung terjadi proses sosial yang berlangsung dalam kegiatan tersebut. Permainan tradisional juga dapat meningkatkan dan mengembangkan jiwa sosial yang dimiliki anak.

Menurut   Danandjaja   Permainan   Tradisional   dibedakan   menjadi   dua   yaitu permainan  bermain  dengan  permainan  untuk  bertanding. Permainan  bertanding menurut Roberts and Sutton Smith dalam Dananjaja dibagi lagi menjadi beberapa, yaitu :

1.Permainan  bertanding  yang  bersifat  keterampilan  fisik  ( game  of physical skill ).

2.Permainan bertanding yang bersifat siasat ( game of strategy ).

3.Permainan bertanding yang bersifat untung-untungan ( game of change ) (martyn, 2016).

Permainan   tradisional   tidak   serta   merta   muncul   dengan   sengaja. Permainan tradisional   selalu   diikuti   dengan   nilai-nilai   luhur yang ditanamkan oleh orang tua pada zaman dahulu . Banyak   nilai   luhur   yang terkandung  dalam  permainan anak tradisional, akan  tetapi  banyak  masyarakat yang sudah tidak mengindahkan lagi nilai-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional itu sendiri. Pada dasarnya permainan tradisional dapat dijadikan sarana untuk belajar di luar sekolah yang sangat pentingartinya dalam proses sosialisasi. Anak-anak belajar mengenal nilai-nilai budaya dan norma-norma yang diperlukan sebagai  pedoman  untuk  pergaulan  sosial  dan  memainkan  peran  sesuai  dengan kedudukan sosial yang kelak mereka lakukan (Martyn, 2016).

Adanya perkembangan zaman pada era modern menjadikan adanya pola perubahan sosial yang ada dimasyarakat sehingga secara tidak langsung  menyebabkan hilangnya permainan tradisional dan digantikan dengan permainan modern yang berbasis teknologi. Anak- anak zaman sekarang cenderung lebih tertarik dengan permainan modern dibandingankan dengan permainan tradisional. Mereka menganggap permainan tradisional merupakan permainan yang kolot dan sudah ketinggalan jaman. Sedangkan permainan modern sendiri permainan yang menggunakan kecanggihan teknologi sehingga dianggap permainan pada masa kini. Dengan pola pikir yang seperti ini anak-anak cenderung lebih senang bermain permainan modern di smartphone mereka dibandingkan bermain keluar bersama teman-tean sebaya mereka. Hal ini juga dapat menyebabkan mereka lebih bersifat individualis dan hilangnya jiwa sosial mereka.

Pembahasan

  • Pengertian Permainan Tradisional dan Permainan Modern

Istilah permainan berasal dari kata dasar "main" yang mendapat imbuhan per-an . Dalam Kamus  Besar Indonesia, main adalah berbuat sesuatu yang menyenangkan hati ( dengan menggunakan alat atau tidak ).

Menurut W. J. S. Poerwadarminta permainan " adalah:

  • Sesuatu yang dipergunakan untuk bermain, barang atau sesuatu yang di permainkan.
  • Hal bermain, perbuatan bermain (Nugroho, 2005).

Permainan tradisional merupakan perbuatan yang dilakukan untuk menyenangkan hati dan dilakukan dengan cara atau menggunakan alat-alat tradisional yang sudah ada sejak zaman dahulu dan diwariskan secara turun-menurun sehingga menjadi sebuah kebudayaan. Pengenalan permainan tradisional ini dengan cara lisan atau diperkenalkan secara langsung. Tujuan dari permainan tradisional ini digunakan sebagai sarana untuk pelatihan fisik anak-anak dikarena permainan tradisional ini bersifat aktif. Permainan tradisional bertujuan untuk mengenalkan norma-norma sosial yang ada disuatu masyarakat. Selain itu permainan tradisional juga bertujuan sebagai sarana pengembangan motorik anak.

Adapun permainan modern merupakan perbuatan yang dilakukan untuk menyenangkan hati dan dilakukan dengan menggunakan alat-alat modern yang ada akibat adanya kemajuan teknologi pada masa kini. Permainan modern ini bertujuan sebagai sarana pengembangan dan pengasahan intelektual mereka. Permainan modern juga bertujuan sebagai pelatihan fokus anak-anak terhadap kegiatan yang sedang di lakukan.

  • Faktor yang Menyebabkan Tersingkirnya Permainan Tradisional

Adapun beberapa faktor yang menyebabkan tersingkirnya permainan tradisional,antara lain :

  • Hilangnya tempat dan sarana untuk bermain.
  • Adanya penyempitan waktu yang menyebabkan anak sulit untuk mengatur waktunya.
  • Permainan tradisional terdesak dengan permainan modern yang tidak harus menunggu waktu siang, sedangkan permainan modern bsa dimainkan kapan saja baik siang maupun malam dan bisa dimainkan sendiri tanpa harus menuggu teman agar bisa bermain.
  • Kurangnya pengenalan yang dilakukan oeh orang tua terhadap permaian tradisional sehingga anak tidak tau akan permainan tradisional.
  • Kecenderungan anak yang lebih tertarik dengan gadget yang didalamnya terdapat aplikasi permainan modern dibandingkan dengan permainan tradsional yang menggunakan alat-alat yang tradisional.

  • Perubahan Sosial yang Menyebabkan Tersingkirnya Permainan Tradisional

Di era sekarang ini ,adanya globalisasi ini menyebabkan munculnya kebudayaan-kebudayaan baru dari negara lain dan adanya kemajuan teknologi yang serba canggih. Globalisasi telah mempengatuhi berbagai aspek kehidupan, seperti aspek ekonomi, industi, pertanian,  bahkan budaya dalam suatu bangsa. Seperti yang terjadi pada bangsa ini, globalisasi telah melunturkan warisan-warisan budaya indonesia, seperti halnya permainan tradisional (Rio, 2012).Hal ini menjadikan adanya perubahan sosial yang terjadi dimasyarakat baik disadari maupun tidak disadari.

Perubahan sosial yang menyebabkan tersingkirnya permainan tradisional adalah, masyarakat yang sekarang lebih cenderung individualisme. Hal ini mengakibatkan anak-anaknya lebih dianjurkan utuk bermain dirumah dengan mengunakan smartphone mereka yang menurut mereka lebih aman ketika anak bermain dirumah. Perubahan gaya hidup juga menyebabkan adanya gengsi dari orang tua jika anak mereka bermain permainan tradisional sehingga anak-anak mereka dijejali dengan permainan-permainan modern.

Penutup

Permaian tradisional merupakan warisan budaya yang pelu kita lestarikan agar keberadaannya tidak tersingkirkan oleh permainan modern. Walaupun dilain sisi permainan modern juga hal positifnya. Anak-anak zaman sekarang perlu dikenalkan permainan tradisional agar mereka dapat lebih peka terhadap sesamanya dan jiwa sosial mereka lebih meningkat. Walaupun perubahan sosial ini terus terjadi di dalam masyarakat kita, namun kita juga perlu menjaga yang sudah menjadi budaya kita. Ataupun kita bisa mengakulturasikan permainan tradisional dengan permainan modern sehingga anak-anak lebih tertarik untuk memainkannya.

Daftar Pustaka

Martyn, E. D. (2016). permainan tradisional jawa di desa sulusuban kecamatan seputih agung tengah. skripsi, 3.

martyn, e. d. (2016). permainan tradisional jawa di desa sulusuban kecamatan seputih angung lampung tengah. skripsi, 2.

Nugroho, A. (2005). Permainan Tradisional Anak-Anak Sebagai Sumber Ide dalam Penciptaan Karya Seni Grafis. Makalah.

Rio, M. E. (2012). Pengaruh Globalisasi Hilangnya Permainan Tradisional. Artikel.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun