Mohon tunggu...
Irmawan syafitrianto
Irmawan syafitrianto Mohon Tunggu... Penjahit - ASN (KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN)

ISTIKOMAH (IKATAN SUAMI TAKUT ISTERI KALO DIRUMAH)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kota Palu Ibu Kota Negara, Layak?

2 Mei 2019   22:53 Diperbarui: 3 Mei 2019   08:36 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wacana pemindahan ibu kota negara semakin menarik untuk diikuti. Jakarta sudah terlalu sesak penghuninya, macet-polusi-banjir-serta aksesnya yang tidak membagi simetris tengah Indonesia. Jakarta, sebagai ibu (kota) sudah berumur cukup tua, dan mungkin sudah saatnya anak kota yang telah dewasa disuntingkan tanpa suami agar juga menjadi ibu. Idealnya, cukup satu ibu, atau dua ? Tergantung kebutuhan.

Memilih ibu kota negara seperti memilih isteri, susah tapi gampang, gampang tapi susah,  isteri  yang baik nantinya akan menjadi ibu yang baik untuk anak, ibu yang mendidik dengan kasih sayang. Memilih ibu ? Hanya bapak tiri yang bisa memutuskannya. Pilih memilih dan dipilih butuh waktu, butuh seleksi, yang anggun-yang menawan-ramah-bagus imannya, jelas bibit-bobot-bebetnya.

Kota Palu letaknya di pulau (Sulawesi) bagian tengah, tengah di antara barat dan timur, tengah di antara utara dan selatan. Ditinjau dari posisi geografi, Palu jelas bisa merangkul anak-anaknya dengan pelukan hangat, mungkin sedikit panas saat siang hari tanpa mendung.

Walau rawan gempa, namun kota Palu kota yang anggun, kota tiga dimensi yang mengawinkan gunung-laut-dan lembah menjadi satu ikatan cinta. Tentang daerah rawan bencana, tidak perlu khawatir, pemerintah telah berupaya meminimalkan dampak bencana melalui program mitigasi. Membangun tanggul (akan), menanam mangrove, memasang pendeteksi tsunami, menentukan jalur evakuasi, serta membangun sinergi yang mantap dengan berbagai pihak. 

Menghuni Kota Palu akan meningkatkan iman dan taqwa, selalu mengingat kebesaran tuhan yang pernah memberikan cobaan  bencana yang lengkap. Kota Palu kota yang damai, masjid-gereja-pura-wihara, dalam keberagaman semuanya rukun dan menjunjung tinggi nilai toleransi.

Kembali ke persoalan pilih memilih dipilih, selera boleh beda, namun prinsip menghargai adalah nilai positif yang dapat memperkaya dan mempertajam pandangan. 

Sekarang sudah jam 23.50, waktu Indonesia bagian tengah-sulawesi bagian tengah, sudah waktunya untuk istirahat. Selamat malam, selamat memilih, selamat selamat dan selamat, semoga. Aamiin..

#PaluIbuKotaNegara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun