Â
Dengan melaksanakan peran-peran ini secara efektif, kepala sekolah dapat membantu menciptakan komunitas belajar yang dinamis dan produktif, di mana semua anggota merasa dihargai dan termotivasi untuk berkontribusi terhadap keberhasilan pendidikan.
Disisi lain dalam seuatu lembaga kepala sekolah memiliki tanggung jawab luas dalam manajemen sekolah, mulai dari masalah kurikulum hingga komunitas sekolah. Kepala sekolah juga harus memberikan bimbingan kepada guru tentang proses dan akuntabilitas dalam bidang pendidikan.[1] Namun, perlu dicatat di sini bahwa masalah siswa juga harus dibangun melalui kepemimpinan profesional kepala sekolah untuk mengelola kualitas pendidikan. artikel ini betujuan untuk mengidentifikasi kepemimpinan profesional kepala sekolah, yang membangun komunitas pembelajaran yang efektif di sekolah Madrasah Aliyah Alqodiri Jember.
Kepala Sekolah MA Al-Qodiri memiliki peran sentral dalam menciptakan suasana yang kondusif untuk pembelajaran kolaboratif di komunitas belajar. Selalu melibatkan guru, staf, siswa, dan bahkan orang tua dalam merumuskan visi komunitas belajar, dan mediakan ruang khusus yang dirancang untuk setiap kegiatan kolaboratif. Sebagai kepala sekolah harus bisa menjadi wadah bagi peserta didik untuk mengembangkan setiap kemampuan dan bakat dari peserta  didik dan guru guru , Pelayanan baik yang terbukti oleh kepala sekolah Madrasah Aliyah Alqodiri dengan menjadi jembatan bagi siswa MA Alqodiri dalam membangun literasi, dan mengembangkan  kemampuan siswa baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Komitmen terhadap pelayanan yang baik terbukti dalam segala hal yang madrasah aliyah alqodiri lakukan. Dan etika yang di tanamkan oleh keplaa sekola terhadap guru dan siswa. Bapak Husnan Yasin S. H mengatakan " dari saat siswa berjalan melewati pintu kami, siswa akan disambut oleh guru guru yang ramah dan membantu konservasi untuk memastikan bahwa pengalaman siswa di sekolah positif. Guru guru melakukan yang terbaik untuk memberikan perhatian yang dipersonalisasi kepada setiap siswa, memastikan bahwa mereka menerima dukungan yang mereka butuhkan untuk berhasil menjadi orang yang di terima di masyarakat nanti ketika keluar dari gerbang kami".
B. PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM EFEKTIFITAS PEMBELAJARANÂ
Efektivitas pembelajaran merujuk pada sejauh mana proses pembelajaran mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ini mencakup berbagai aspek yang berkontribusi pada keberhasilan siswa dalam memahami dan menerapkan pengetahuan serta keterampilan yang diajarkan. Contoh strategi pembelajaran pembelajaran Kolaboratif dalam efektifitas pembelajaran yang Dapat Dilakukan di MA Al-Qodiri:
- Proyek penelitian ilmiah: Siswa bekerja dalam kelompok untuk melakukan penelitian tentang topik-topik yang relevan dengan Islam dan ilmu pengetahuan. Seperti di madrasah aliyah alqodiri mempunyai tim media atau tim jurnalistik yaitu tim buleti pitulasan, yang mana tim ini menampung semua tulisan dari bakat bakat semua siswa sepeti puisi, reportase, komik, dan cerpen, yang di satukan menjadi rubrik jurnal tim buletin pitulasan. Kepala sekola sangat mengapresiasikan tim jurnalistik ini hinggan menghantarkan siswa siswi ini ke radar jember, untuk menambah pengetauhan mereka mengenai jurnalistik, tidak hanya itu kepala sekolah juga mengundang kementrian agama dalam sosisalisasi gerakan literasi nasional di Madrasah Aliyah Alqodiri
- Pengembangan aplikasi pendidikan: Siswa bekerja sama untuk mengembangkan aplikasi pendidikan yang dapat digunakan oleh siswa lainnya.
- Diskusi kitab kuning: tidak hanya pengetahuan umum, di Madrasah Aliyah Alqodiri, yang mana lembaga ini dibawah naungan pondok pesantren alqodiri, juga membangun siswa siswi untuk bisa belajar dan menafsirkan kitab kuning.
- Kegiatan sosial: seperti kegiatan lomba contohnya lomba pramuka sd/mi, smp/mts terampil yang di panitai oleh siswa siswi MA Alqodiri, sosialisasi, atau pun pengembangan ekstrakulikuler  di Madrasah Aliyah AlqodiriÂ
- Dengan menerapkan strategi-strategi di tersebut, Kepala Sekolah MA Al-Qodiri dapat menciptakan suasana yang kondusif untuk pembelajaran kolaboratif, sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan kedepannya
Untuk membangun efektifitas pembelajaran efisien, kepala sekolah dan anggota komunitas belajar dapat menyepakati waktu-waktu tertentu untuk melakukan evaluasi bersama, misalnya setiap bulan atau setiap tiga bulan sekali. Dan juga waktu waktu yang di sepakati bersama, seperti melakukan evaluasi setiap akhir semester, evaluasi ini dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana tujuan komunitas belajar telah tercapai dan apa saja kendala yang dihadapi, dan setiap tahun ajaran baru Evaluasi tahunan dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang perkembangan komunitas belajar dan dampaknya terhadap kualitas pembelajaran.[1] Dan juga momen momen tertentu kepala madrasa aliyah alqodiri sering mengagendakan kumpulan bersama seperti masak bersama dan makan bersama dengan seluruh pengelola, guru guru dan staf di madrasah aliyah alqodiri Â
Oleh karena itu, motivasi yang dapat diberikan oleh kepala sekolah yaitu Kepala sekolah bisa menunjukkan komitmen mereka terhadap komunitas belajar dengan aktif terlibat dalam berbagai kegiatan. Ketika kepala sekolah menunjukkan antusiasme dan partisipasi, hal ini dapat menginspirasi guru untuk mengikuti jejak yang sama, Pengakuan dan penghargaan atas kontribusi guru dalam komunitas belajar dapat memotivasi mereka untuk terus berpartisipasi. Ini bisa berupa pujian verbal, penghargaan formal, atau kesempatan untuk berbagi pengalaman dan hasil kerja mereka dengan rekan-rekan mereka, Menciptakan kesempatan bagi guru untuk bekerja sama dalam proyek-proyek atau inisiatif tertentu dapat memperkuat rasa kepemilikan dan keterlibatan mereka. Kepala sekolah bisa memfasilitasi pertemuan dan kolaborasi antar guru dengan mengorganisir kelompok kerja atau tim proyek Â
Simpulan Â
Peran kepala sekolah dalam membangun komunitas belajar yang efektif di Madrasah Aliyah Al-Qodiri, Jember. Kepala sekolah berfungsi sebagai pemimpin yang tidak hanya mengelola administrasi, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mendorong kolaborasi antara guru, siswa, dan orang tua. Melalui pendekatan kepemimpinan profesional, kepala sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, memfasilitasi inovasi, dan meningkatkan kualitas pendidikan. Penelitian ini menunjukkan bahwa kepala sekolah yang aktif terlibat dalam kegiatan komunitas belajar dapat meningkatkan motivasi dan komitmen guru serta siswa.Â
Peningkatan Komitmen Guru, Kepala sekolah perlu mengembangkan strategi untuk meningkatkan komitmen guru dalam kegiatan komunitas belajar, seperti memberikan penghargaan atas kontribusi mereka. Fasilitasi Waktu untuk Kegiatan, Perlu adanya penjadwalan khusus untuk kegiatan komunitas belajar agar guru memiliki waktu yang cukup untuk berpartisipasi. Pelatihan Kepemimpinan, Mengadakan pelatihan bagi kepala sekolah dan guru tentang kepemimpinan dan kolaborasi untuk memperkuat keterampilan dalam membangun komunitas belajar. Evaluasi Berkala, Melakukan evaluasi rutin terhadap program dan kegiatan komunitas belajar untuk mengidentifikasi kendala dan merumuskan solusi yang tepat. Kolaborasi dengan Orang Tua, Mendorong keterlibatan orang tua dalam kegiatan sekolah untuk memperkuat dukungan terhadap proses pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H