Mohon tunggu...
Syafira Dwi Anjani
Syafira Dwi Anjani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Prof DR Hamka

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Keterlibatan Keluarga Ibu Yustika dalam Pemberdayaan Kaum Dhuafa untuk Menciptakan Masa Depan yang Cerah

9 Juni 2024   10:05 Diperbarui: 9 Juni 2024   10:29 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar 2. Kegiatan Fundraising/dokpri
Gambar 2. Kegiatan Fundraising/dokpri
3.2. Pembelian Alat dan Bahan Bantuan
Langkah kedua dari upaya ini adalah pembelian alat dan bahan yang diperlukan, serta sembako untuk kebutuhan sehari-hari. Aktivitas tersebut berlangsung pada tanggal 31 Mei dan 1 Juni 2024.

3.3.Penyaluran Bantuan
Langkah ketiga dari tiga langkah ini adalah memberikan dan memberikan bantuan kepada keluarga Ibu Yustika, yang terdiri dari modal usaha makanan ringan dan sembako. Kegiatan tersebut dilakukan pada tanggal 1 Juni 2024.
Kegiatan Pemberdayaan Keluarga Dhuafa yang dilakukan melalui pendekatan karitas dan pemberdayaan dari segi ekonomi menunjukkan perkembangan ekonomi dalam keluarga Ibu Yustika.

Gambar 3. Penyaluran Bantuan/dokpri
Gambar 3. Penyaluran Bantuan/dokpri
4.KESIMPULAN
Hasil dari kegiatan Pemberdayaan Keluarga Dhuafa menunjukkan bahwa Muhammadiyah mendorong pengembangan semangat al-ma'un dengan berfokus pada pemberdayaan kaum dhuafa dalam upaya memajukan kehidupan umat. Mengurangi jumlah orang miskin di Indonesia, khususnya kaum dhuafa, adalah cara untuk mengatasi tingkat kemiskinan di negara ini. Keluarga dhuafa seperti Ibu Yustika Raini dapat mendapatkan bantuan modal usaha dan kebutuhan pokok untuk meningkatkan ekonomi mereka melalui kegiatan pemberdayaan berbasis PAR (Participatory Action Research).
Selain dosen dan program studi terkait, program ini memberikan keuntungan kepada individu atau kelompok yang menerima bantuan dan individu atau kelompok tersebut. Dalam implementasinya, pendekatan karitas juga digunakan dan bantuan diberikan melalui penggalangan dana. Pemberdayaan ini menunjukkan kemajuan ekonomi dalam keluarga Ibu Yustika.
Hasil dari rekomendasi ini adalah bahwa program pemberdayaan keluarga dhuafa ini membutuhkan strategi penggalangan dana yang lebih baik dan kreatif, serta bahwa kegiatan tersebut dilakukan dalam jangka waktu yang lebih lama, sehingga jumlah dana yang diberikan akan meningkat.

5.UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah membimbing kami dalam kegiatan Pemberdayaan Keluarga Dhuafa, serta kepada Pak Rifma Ghulam Dzaljad, S.Ag., M.Si., dosen pengampu mata kuliah Kemuhammadiyahan. Terima kasih kepada kepala program studi, Ibu Farida Hariyati, S.IP., M.I.Kom., dan keluarga Ibu Yustika yang berpartisipasi sebagai mitra dalam pemberdayaan ini. Terima kasih juga kepada donatur dan semua orang yang berkontribusi pada keberlangsungan program Pemberdayaan Keluarga Dhuafa ini.

6.DAFTAR PUSTAKA
Margareth, H. (2017). No Title . In .
Rahmat, A., & Mirnawati, M. (2020). AKSARA: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal. Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 06(01), 62--71.
Ramandhita, A. A., Chandra, D., Muhammad, F., & Dzaljad, R. G. (2024). Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Bapak Amar Sumarodin Melalui Pengembangan Usaha Bakso Ikan Tusuk. Jurnal Pengabdian Masyarakat Inovasi Indonesia, 1(2), 91--96. https://doi.org/10.54082/jpmii.295
Badan Pusat Statistik Indonesia. (17 Juli 2023). Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2023. Diakses pada 4 Juni 2024, dari https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2023/07/17/2016/profil-kemiskinan-di-indonesia-maret-2023.html
Aryn, R. (2021, April 11). Pengertian, Golongan, dan Cara Berdonasi kepada Kaum Dhuafa. WeCare.id. https://blog.wecare.id/2021/04/bantu-dhuafa/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun