Mohon tunggu...
Syafira Annisa Putri
Syafira Annisa Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Internasional Semen Indonesia

Mahasiswa Aktif UISI (2020)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN UISI Sosialisasi dan Demonstrasikan Pemanfaatan Limbah Sekam Padi menjadi Briket kepada Ibu-Ibu PKK Desa Munggugianti

2 Maret 2023   22:46 Diperbarui: 2 Maret 2023   22:49 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dan berikut adalah hasil dari pengolahan sekam padi menjadi Briket. (Dokpri)

Hampir 90 hektar wilayah Desa Munggugianti adalah persawahan, dan tidak bisa dipungkiri bahwa limbah sekam padi yang dihasilkan juga sangat banyak. Akan sayang sekali jika limbah sekam padi tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik, padahal dengan mengolah limbah sekam padi tersebut dapat menambah pendapatan para petani karena memiliki nilai jual yang cukup. Salah satu contoh olahan limbah sekam padi adalah arang sekam padi atau yang biasa disebut sebagai briket.

Maka dari itu, mahasiswa KKN Kelompok 10 Universitas Internasional Semen Indonesia berusaha untuk mensosialisasikan sekaligus mempraktikkan bagaimana cara mengolah limbah sekam padi menjadi suatu produk baru yang memiliki nilai jual dan dapat menambah penghasilan para petani setempat di Desa Munggugianti. Tetapi sebelum itu mahasiswa KKN Kelompok 10 UISI melakukan Trial and Error terlebih dahulu untuk membuat briket sebelum mensosialisasikannya kepada masyarakat Desa Munggugianti. 

Langkah-langkah yang kami lakukan adalah sebagai berikut:

1. Pengambilan Sekam Padi

Pengambilan sekam padi yang dilakukan di salah satu tempat penggilingan padi Desa Munggugianti.

Langkah 1 (Dokpri)
Langkah 1 (Dokpri)

2. Membakar Sekam Padi

Langkah selanjutnya adalah membakar sekam padi yang telah diambil, cara membakar yang kami terapkan yakni dengan menggunakan kawat yang sudah dipotong berbentuk persegi empat, lalu menggulungnya dan di dalam kawat tersebut diberikan arang yang sudah dipanaskan. Kemudian, sekam padi diletakkan menggunung mengelilingi kawat tersebut dan dibiarkan terbakar selama kurang lebih 3 jam sampai semuanya menghitam.

Langkah 2 (Dokpri)
Langkah 2 (Dokpri)

3. Menyaring Sekam Padi

Setelah sekam padi dibakar dan berubah warna menjadi hitam sempurna, langkah selanjutnya adalah menyaring sekam padi tersebut dengan saringan atau juga bisa menggunakan alat yang tersedia seperti kawat. 

Langkah 3 (Dokpri)
Langkah 3 (Dokpri)

4. Campurkan Bubuk Sekam Padi dengan Tepung Tapioka

Langkah selanjutnya, campurkan bubuk sekam padi yang sudah disaring tersebut dengan tepung tapioka yang perbandingannya 80:20 gram. Dan larutkan tepung tapioka tersebut dengan air panas, lalu setelah larut bisa dicampurkan dengan bubuk sekam padi tersebut dan aduk hingga merata. Setelah itu adonan tersebut bisa dicetak pada cetakan yang ada seperti pipa paralon bekas.

Langkah 4 (Dokpri)
Langkah 4 (Dokpri)

Setelah melakukan Langkah-langkah diatas, kami pun mengadakan Sosialisasi dan mendemonstrasikan cara pembuatan Briket dari sekam padi kepada Ibu-ibu PKK Desa Munggugianti yang dilaksanakan pada Sabtu 25 Februari 2023, yang bertempatkan di Gedung Paud & TK Desa Munggugianti pukul 16.00 WIB. Tidak hanya sosialisasi tetapi mahasiswa KKN Kelompok 10 UISI juga mengajak ibu -- ibu PKK Desa Munggugianti untuk langsung membuat Briket dengan bahan -- bahan yang sudah disediakan oleh mahasiswa KKN Kelompok 10 UISI. Ibu -- ibu PKK Desa Munggugianti sangat bersemangat dalam praktik Bersama membuat briket dari limbah sekam padi. 

(Dokpri)
(Dokpri)

Dan berikut adalah hasil dari pengolahan sekam padi menjadi Briket. (Dokpri)
Dan berikut adalah hasil dari pengolahan sekam padi menjadi Briket. (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun