Solo di bawah kepemimpinan Walikota Gibran Rakabuming Raka, perlahan tapi pasti terus meningkat menjadi Kota Maju. Gibran dalam gebrakannya kali ini menjadikan Solo sebagai Kota Kebugaran. Hal itu bisa dilihat dari Solo yang sekarang menjadi salah satu kota percontohan Kota Kebugaran di Indonesia, seperti Bali dan Yogyakarta.
Kesadaran masyarakat yang mulai tinggi akan pentingnya kesehatan saat ini, membuat masyarakat sendiri lebih memperhatikan tantang bagaimana cara membuat tubuh sehat, segar dan bugar. Sehingga tak ayal, ketika sedang berlibur dalam sebuah tempat wisata, orang-orang cenderung akan melihat apakah tempatnya sehat dan apakah ada sesuatu dalam tempat wisata tersebut yang membuat dirinya sehat kembali dari aktivitas kerja yang padat.
Hal di atas, menjadi dasar dari pertimbangan seorang Walikota Solo, Gibran Rakabuming untuk membuat Solo sebagai Kota kebugaran. Dia berusaha menjadikan Solo menjadi kota yang sehat dan ramah untuk para pengunjung sehingga oleh masyarakat luas, Kota Solo bisa dikenal dengan Wellness City (Kota Kebugaran).
Sebetulnya, Potensi dari Solo menjadi Kota Kebugaran bisa dikata sangatlah besar. Solo pada dasarnya memiliki banyak aset yang bisa digunakan untuk menjadi Kota Kebugaran. Seperti budaya, sejarah, dan tradisi yang sudah melekat di Kota Solo seja dulu. Dan hal ini sangat cocok untuk menjadikan Kota Solo sebagai Kota kebugaran.
Tak hanya itu, Solo juga memiliki hal yang tak kalah penting untuk mengangkat dirinya menjadi Kota Kebugaran, yaitu, seperti minuman herbal, Jamu, aroma terapi, meditasi, makanan sehat, spa, dan lainnya sudah ada di Solo. tentu hal ini lebih dari cukup dalam menopang Kota Solo ke depannya.
Aroma terapi, jamu, dan lain-lain juga merupakan suatu kekayaan dari Indonesia sendiri. maka dari itu, aset ini tentu harus dijaga dengan baik supaya tidak hilang ditelan waktu. Dan dari pemanfaatan bahan-bahan tradisional inilah, bisa  berdampak positif juga, seperti  memelihara kesehatan tubuh.
Dalam riset global wellness tourism economy, Indonesia menduduki peringkat yang lumayan sangat tinggi di dunia sebagai destinasi wisata kebugaran dengan capaian $6,9 miliar USD dan 1,1 juta lapangan pekerjaan pada 2017. Tentu ini potensi yang bukan main-main dan harus diolah dengan baik supaya menjadi potensi yang luar biasa ke depannya.
Adanya potensi-potensi yang sudah disebutkan di atas, di bawah kepemimpinan Walikota Gibran, Solo bisa menjadi contoh kota kebugaran di Indonesia. Hal itu dilakukan oleh Gibran dengan usahanya menggandeng Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk mewujudkan Solo sebagai Kota Kebugaran.
Maka dari itu, dengan langkah gercapnya, Gibran pada 28 Mei 2022 lalu di Dalem Doyoatmojo, meluncurkan branding dalam mengenalkan wajah baru Solo sebagai Kota Kebugaran dengan konsep memadukan aktivitas peningkatan kesehatan, pemeliharaan, dan pencegahan yang lebih ditekankan pada relaksasi dan keindahan penampilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H