Pernikahan dini, atau pernikahan yang dilakukan sebelum pasangan mencapai usia dewasa sering menjadi isu yang semakin mengkhawatirkan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Data terbaru menunjukan peningkatan jumlah kasus pernikahan dini dalam beberapa tahun terakhir ini. Fenomena ini tidak hanya menjadi tantangan sosial tetapi juga memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap aspek kesehatan, pendidikan dan juga ekonomi masyarakat.
Pada kasus pernikahan dini, biasanya pasangan belum memiliki kesiapan mental yang kuat dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Akibatnya, perceraian pada pasangan pernikahan dini sangat tinggi lantaran ketidakharmonisan rumah tangga yang dialami dan minimnya pengetahuan tentang emosi serta penyelesaian suatu masalah.
Faktor Penyebab Pernikahan Dini
Berikut beberapa faktor meningkatnya populasi pernikahan dini, seperti;
1.Kemiskinan
Banyak keluarga yang memiliki latar belakang ekonomi yang rendah dan menganggap pernikahan dini sebagai solusi untuk meringankan beban ekonomi keluarga. Anak perempuan sering kali dinikahkan atau dijodohkan untuk mengurangi tanggungan pada keluarganya.
2.Rendahnya Pendidikan Orang Tua
Kurangnya akses pendidikan membuat anak-anak, terutama perempuan, tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang dampak buruk yang terjadi pada pernikahan dini. Pendidikan yang rendah juga membatasi peluang mereka untuk membangun masa depan yang lebih baik.
3.Budaya dan Tradisi
Pada beberapa komunitas, pernikahan dini masih dianggap sebagai norma atau bagian dari tradisi. Nilai budaya ini sering kali sulit untuk diubah meskipun bertentangan dengan hukum, norma dan hak asasi anak.
4.Kurangnya Kesadaran akan Hak Anak
Kurangnya edukasi tentangan hak anak sering kali membuat orang tua mengabaikan dampak negatif yang terjadi pada pernikahan dini terhadap anak mereka.
5.Pengaruh Lingkungan dan Media
Maraknya pergaluan bebas dan kurangnya pengawasan orang tua juga menjadi faktor yang dorongan terjadinya pernikahan dini sebagai solusi atas kehamilan diluar nikah.
Dampak Pernikahan Dini
Pernikahan dini memiliki berbagai dampak negatif yang tidak hanya memengaruhi individu yang menikah tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan. Berikut dampak negatifnya:
1.Dampak Kesehatan
Anak perempuan yang menikah dini rentan mengalami komplikasi kehamilan dan persalinan karena tubuh yang belum siap dalam fisik maupun batin. Risiko kematian ibu dan bayi juga tinggi pada kasus pernikahan dini.
2.Dampak Pendidikan
Anak-anak yang menikah pada usia dini cendrung putus sekolah. Hal inilah yang menjadi batasan peluang untuk mereka bekerja dengan layak dan keluar dari faktor kemiskinan.
3.Dampak Ekonomi
Kurangnya pendidikan dan keterampialn pada bidang pekerjaan membuat pasangan yang menikah dini sulit untuk mendapatkan penghasilan yang memadai, sehingga bisa memperburuk kondisi ekonomi mereka.
4.Dampak Psikologis
Pernikahan dini sering kali menyebabkan stress batin, tekanan emosional, dan kurangnya kematangan dalam menghadapi tanggung jawab pernikahan yang matang.
Upaya Mengatasi Pernikahan Dini
Untuk menurunkan populasi angka pernikahan dini, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, masyarakat dan juga lembaga- lembaga internasional. Berikut adalah upaya mengatasi pernikahan dini:
1.Meningkatkan Akses Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah pernikahan dini. Dengan meningkatkan akses pada pendidikan, terutama bagi anak perempuan mereka akan memiliki lebih banyak peluang untuk membangun masa depan yang baik.
2.Edukasi Publik
Melakukan kampanye tentang dampak buruk yang terjadi pada pernikahan dini perlu digencarkan, baik melalui media, komunitas, maupun institusi pendidikan.
3.Penegakan Hukum
Pemerintah perlu memperkuat dan menegakkan undang-undang yang melarang pernikahan di bawah usia yang legal, seperti yang tertuang dalam Undang- Undang Perlindungan Anak.
4.Pemberdayaan Ekonomi
Memberikan pelatihan keterampilan dan akses pekerjaan bagi keluarga kurang mampu dan dapat membantu mengurangi tekanan ekonomi yang mendorong pernikahan dini.
Meningkatnya populasi pernikahan dini adalah tantangan besar yang membutuhkan perhatian serius. Fenomena ini tidak hanya merampas masa kecil anak- anak tetapi juga memperburuk kemiskinan dan ketidaksetaraan. Dengan upaya bersama untuk meningkatkan pendidikan, memperkuat kasadaran public dan menegakan hokum. Kita dapat membantu generasi muda untuk memiliki masa depan yang baik dan indah serta kita bisa membatu mengurangi dampak negative pada pernikahan dini di masyarakat sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H