Mohon tunggu...
Syafira Fadyah
Syafira Fadyah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Ektovert sesuai situasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbandingan Implementasi Pendidikan Agama Islam di Sekolah MI dan SD Cibinong Bogor

27 Juli 2023   09:36 Diperbarui: 27 Juli 2023   09:41 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Misi : 1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan yang Maha Esa; 2. Mengoptimalkan kompetensi peserta didik melalui ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna; 3. Mengoptimalkan kinerja dan etos kerja pendidik; 4. Menanamkan rasa bangga terhadap nilai-nilai karakter budaya bangsa dalam kehidupan sehari-hari.

SDN Pabuaran 7 memiliki tata tertib seperti pada umunya yaitu masuk di jam 7.00 dan pulang di jam 12.00, kehadiran tepat waktu, menggunakan seragam yang sudah ditetapkan perharinya, jika terlambat terdapat sanksinya agar anak tidak mengulanginya kembali. Sebelum memulai aktivitas KBM, sekolah tersebut melakukan pembiasaan disetiap harinya yaitu sholat duhah dan tadarus bersama-sama di musholah. Hal tersebut bertujuan agar dapat mewujudkan visi misi sekolah terkait menciptakan peserta didik yang berakhlah mulia dan memiliki keimanan serta ketaqwaan terhadap Allah SWT. Kurikulum di sekolah tersebut masing menggunakan kurikulum 2013 dan sebahagian sudah menggunakan kurikulum merdeka.

Kelompok kami kemudian melakukan wawancara kepada guru PAI di sekolah tersebut yaitu Bapak Burhanudin. Beliau sudah 1 tahun lebih mengajar PAI di sekolah tersebut, beliau menyampaikan terkait implementasi pendidikan agama di sekolah tersebut yang cukup ditekankan tentang beribadah dan berakhlak. SDN Pabuaran 7 membuat kegiatan-kegiatan dalam menunjang kurikulum PAI yaitu dengan kegiatan pembiasaan sebelum memulai KBM, selain itu sarana prasarana yang tercukupi untuk membersamai kegiatan tersebut yaitu terdapat mushola sekolah, keran-keran air untuk wudhu, dan peralatan sholat untuk perempuan dan laki-laki yang lengkap. 

Dalam pelaksanaan KBM PAI maka guru agama berperan aktif dalam pemberian pembelajaran dan mempraktikkan setiap materi. Sejalan dengan cerita Burhanudin disaat membahas materi terkait surat at Tin, maka anak-anak meminta untuk ditunjukkan bagaimana buah Tin dan Zaitun kemudian pak Burhanuddin mendiskusikan dengan orang tua jalan tengah untuk mewujudkan keinginan fikiran kritis anak-anak. Hal tersebut menunjukkan bagaimana kerja sama antara orang tua dan guru dalam proses pembelajaran siswa di sekolah.

Guru-guru PAI di sekolah tersebut menanamkan nilai  keislaman kepada siswa yaitu dengan mengajarkan beribadah sholat, membaca Al Qur'an dan berakhlak baik. Kemudian mengenalkan pendidikan agama yang tidak hanya di sekolah namun di luar sekolah yaitu dengan memperbaiki akhlak siswa di sekolah tersebut. Dalam menciptakan lingkungan yang religius guru dan semua masyarakat sekolah menyepakati untuk menerapkan 4S yaitu sapa, salam, salim, dan senyum di lingkungan sekolah ataupun diluar sekolah, kemudian dalam menjaga tingkah laku perkataan siswa maka guru akan memberikan hukuman jika terdapat siswa yang berkata kasar dan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas.

Sekolah juga memiliki program unggulan yaitu sholat duhah, membaca Al Qur'an dan menghafal nyaa  serta kegiatan kaligrafi yang membuat sekolah merasa memiliki keunggulan dan pembeda dengan sekolah umum lainnya. Terget hafal di setiap tingkatan kelas juga menjadi program unggulan sekolah tersebut sehingga mewujudkan visi misi sekolah tersebut dan menciptakan generasi muda yang tidak hanya pandai dalam akademik namun memiliki akhlak yang baik. Mata pelajaran PAI di sekolah tersebut disatukan dalam satu buku dan dengan waktu yang terbatas karena harus menjelaskan berbagai cakupan mata pelajaran agama seperti SKI, tafsir, Aqidah, dan lainnya dalam satu waktu.

Melalui kedua komperasi sekolah anatar MI dan SD maka dapat terlihat perbedaan yang berkaitan dengan program PAI disetiap sekolah yaitu berkaitan dengan mata pelajaran dan jam pelajaran. Pada MI pelajaran agama dipecah satu persatu dengan jam pelajaran yang cukup lama, sedangkan di SD mata pelajaran agama disatukan dalam satu buku dan dengan waktu yang singkat. Selain itu dalam program pembiasaan, meskipun memiliki kesamaan namun disetiap sekolah tersebut memiliki keunggulannya masing-masing. MI berkeunggulan dalam hal tahfidz sedangkan SD dalam hal ibadah sholatnyaa yang di tekankan dan unggulkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun