Memperluas jaringan, ekstrovert cenderung lebih aktif dalam menjalin hubungan sosial dan memperluas jaringan. Ini dapat membantu dalam membangun hubungan yang kuat dengan media, klien, dan pemangku kepentingan lainnya yang penting dalam pekerjaan PR.
Mengatasi tantangan, pekerjaan PR seringkali melibatkan situasi yang menantang, seperti menghadapi krisis atau menangani pertanyaan yang sulit. Kepribadian ekstrovert yang berani dan bersemangat dapat membantu mengatasi tantangan tersebut dengan percaya diri.
Meskipun demikian, bukan berarti orang dengan kepribadian introvert tidak bisa sukses dalam pekerjaan PR. Introvert dapat memiliki kekuatan lain yang berharga, seperti kemampuan mendengarkan yang baik, pemikiran yang mendalam, dan observasi yang cermat. Mereka juga dapat menjadi ahli strategi dan penulis yang handal dalam mengembangkan pesan PR yang efektif.
Menurut psikologi, tidak ada konsensus yang jelas mengenai apakah pekerjaan sebagai Public Relations (PR) secara khusus memerlukan kepribadian yang ekstrovert. Pandangan psikologis tentang kepribadian dan kecocokan dengan pekerjaan didasarkan pada berbagai teori dan penelitian yang tidak secara eksklusif menghubungkan PR dengan kepribadian tertentu.
setelah semua penjelasan ini muncul pula lagi pertanyaan baru di benak saya yaitu Apakah sebagai introvert kita dapat bekerja di bidang public relations ?
Apakah sebagai introvert kita dapat bekerja di bidang public relations ?
Studi tentang hubungan antara kepribadian introvert dan keberhasilan dalam bidang Public Relations (PR) masih terbatas, dan tidak ada konsensus yang jelas mengenai hal ini. Namun, beberapa sumber menunjukkan bahwa introvert dapat sukses dalam pekerjaan PR dengan memanfaatkan kekuatan kepribadian mereka yang unik.
Berikut adalah beberapa sumber yang dapat memberikan pandangan lebih lanjut di antaranya
Artikel "Introverts: The Secret Strengths of Quiet Public Relations Professionals" (Public Relations Society of America - PRSA), artikel ini menyoroti kekuatan yang dimiliki oleh introvert dalam PR, seperti kemampuan mendengarkan dengan baik, pemikiran yang mendalam, observasi yang cermat, dan fokus pada detail. Artikel ini menekankan bahwa introvert dapat menjadi komunikator yang efektif dalam hal-hal seperti menulis, riset, dan mengembangkan strategi PR.
Pada Intinya setiap orang mempunyai kelebihan, kekurangan, dan keunikan kepribadian masing-masing. Keberhasilan PR bukan hanya bisa dipandang dari segi keekstrovertan dan keintrovertan kepribadian orang saja tetapi ini juga kembali ke kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dan kerja keras masing-masing individu dalam melakukan pekerjaannya yang menjadi faktor keberhasilan kita.
Tetap semangat bekerja keras dan jangan hanya berpedoman dengan teori kepribadian saja lalu putus asa menganggap introvert berarti gagal.
