Mohon tunggu...
Haidar Syafiqil
Haidar Syafiqil Mohon Tunggu... Freelancer - #00353

"you only live once", kalo bukan sekarang saatnya mencoba,kapan lagi?

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Negeri Laskar Pelangi "Belitong"

28 Mei 2020   22:48 Diperbarui: 28 Mei 2020   23:18 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berawal dari sebuah keinginan berlibur ke pulau-pulau kecil di Indonesia, awalnya kita berdua ingin mengunjungi sebuah pulau terkecil di timur sana,tepatnya di pulau komodo. Akan tetapi karena adanya kebijakan pemerintah yang akan menutup pulau tersebut untuk revitalisasi tempat, sehingga kita memutuskan untuk mencari tempat lain. Sempat merasa kebingungan karena dengan budget yang pas-pasan juga. Setelah mencari-cari, ternyata ada sebuah pulau yang dulunya pernah terkenal karena ditenarkan oleh seorang penulis ternama bernama andrea hirata. Ya, pulau belitung.

Sebuah surga tersembunyi yang terletak di dekat pulau sumatra, yang sebelumnya merupakan bagian dari provinsi sumatra selatan, dan sekarang sudah menjadi provinsi sendiri yaitu provinsi bangka-belitung. Bangka-belitung memang dua pulau yang terpisah tetapi tetap satu provinsi. Belitung dengan segala keindahannya membuat semua orang tidak akan pernah menyesal untuk mengunjunginya.

Tiket sudah dibeli dengan harga terjangkau, yang awalnya hanya berencana untuk 2 orang sekarang bertambah 3 orang lagi menjadi total 5 orang. Hingga tibalah saat yang ditunggu penerbangan menuju bandara hanandjoedin. Pukul 18.00 tepat kami landing dibandara tersebut, sebuah tempat yang semi sunyi ditengah hutan belantara. Langsung saja kami menuju ke hotel yang sudah disediakan oleh travel. Karena kami orang baru dan jauh, lantas kami menggunakan jasa travel untuk memandu perjalanan. Sungguh hening suasana disekitar sini, jam 19.00 serasa udah jam 23.00, benar-benar pulau yang sangat terpencil.

Keesokan harinya setelah bangun tidur, sarapan langsung diantar oleh resepsionis kekamar. Usai sarapan dan merapikan kamar, dari pihak travel langsung menjemput kami di depan hotel dan disambut dengan senyuman hangat olehnya seraya mengucapkan "selamat datang, saya akan memandu anda selama 3 hari di belitung ini". Perjalanan hari pertama ialah wisata kota dimana kami diajak untuk mengunjungi tempat-tempat yang bisa dibilang menjadi ikon di kota ini seperti replika sekolah dasar laskar pelangi, rumah keong, dan ada juga kampung ahok. Kampung ahok sendiri merupakan sebuah rumah orang tua mantan gubernur jakarta basuki tjahya purnama, namun karena ahok sudah jarang di daerah tersebut akhirnya digantilah nama kampung itu dengan nama adiknya yaitu kampung fifi.

Ada beberapa hal menarik disini, seperti lingkungan yang benar-benar aman terbukti dari pemilik kendaraan yang meninggalkan kuncinya begitu saja tanpa khawatir diambil orang, karena memang lingkup pulaunya yang kecil sehingga apabila ada orang yang mencuri, dia hanya berkutik di sekitar situ. Jalan yang besar nan sepi juga menjadikan perjalanan jauh pun menjadi cepat. Hal menarik lainnya yang bisa ditemukan ialah wisata kuliner yang memiliki khas di daerah ini seperti kepiting isi, mie belitung, dan es jeruk kunci yang menggugah selera. Ada juga daerah yang dinamakan kota 1001 warung kopi karena memang di daerah tersebut sangat banyak sekali warung kopi yang berdampingan. Selain itu ada satu warung kopi legenda yang sudah berdiri sejak 1943 yang bernama kopi kong djie, warung kopi ini sudah memiliki cabang bahkan hingga hampir di berbagai daerah di Indonesia.

Komoditi utama daerah ini yaitu lada putih dan timah, saking banyaknya pertambangan timah yang dikerjakan disini, ada beberapa lubang bekas galian yang sudah tidak ditambang sampai digenangi air sehingga membentuk seperti danau yang indah. Fenomena ini dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk membuka wisata disini, wisatawan disuguhkan dengan keindahan danau bekas galian tambang timah dengan genangan air yang bisa berubah warna sesuai dengan pantulan cahaya matahari. Semakin terik cahaya matahari bersinar maka warna air akan semakin hijau. Sebaliknya, jika cahaya matahari tidak terlalu terik maka air akan berwarna biru.

Kemudian, kita juga diantarkan ke surga dunia yang ada di daerah ini, yaitu pulau-pulau serta pantai yang indah menjadikan kami ingin berlama-lama menikmati indahnya pemandangan di daerah ini. Ada juga keindahan bawah laut yang tak kalah indah dengan terumbu karang dan ikan-ikan yang menemani wisata alam kami. Itulah mengapa wisatawan tidak akan pernah menyesal untuk mengunjungi belitung, karena pulau ini banyak memiliki keindahan alam dan keunikan yang membuat para wisatawan bahkan ingin kembali berkunjung kesana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun