4. Â Â Â Tempatkan Artefak di Node: Letakkan artefak di dalam node yang sesuai, menunjukkan di mana komponen perangkat lunak akan dijalankan.
5. Â Â Â Hubungkan Node dan Artefak: Gambarkan hubungan antara node dan artefak dengan garis atau panah untuk menunjukkan aliran data atau komunikasi antar komponen.
6. Â Â Â Tambahkan Detail Tambahan: Beri anotasi pada diagram dengan detail tambahan seperti tipe node, spesifikasi perangkat keras, protokol komunikasi, dll.
Contoh Deployment Diagram
Untuk ilustrasi, mari kita ambil contoh deployment diagram untuk sebuah aplikasi e-commerce sederhana:
1. Â Â Node Web Server:
* Â Â Â Â Menjalankan komponen server aplikasi web yang melayani permintaan pengguna.
* Â Â Â Â Node ini mungkin berupa server fisik atau mesin virtual yang menjalankan server web (misalnya, Apache, Nginx).
2. Â Â Node Database Server:
* Â Â Â Â Menjalankan komponen database yang menyimpan data pengguna dan transaksi.
* Â Â Â Â Node ini bisa berupa server fisik atau mesin virtual yang menjalankan sistem manajemen basis data (misalnya, MySQL, PostgreSQL).