Mohon tunggu...
Syafiqa Aqila
Syafiqa Aqila Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa SMPN 7 DEPOK

hobi saya suka: membaca novel fiksi, menonton film, dan mendengarkan lagu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stop Body Shaming!

5 November 2023   18:43 Diperbarui: 5 November 2023   18:46 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Body Shaming adalah kegiatan mengkritik dan mengomentari secara negatif terhadap fisik atau tubuh diri sendiri maupun orang lain 

Dampak Buruk Body Shaming

1) Membuat korban tidak percaya diri dan menutup diri : Seseorang yang Insecure akan menarik diri dari lingkungan sekitar dan kehilangan kepercayaan diri

2) Melakukan hal ekstrim untuk memperbaiki kondisi fisik : Hal ini akhirnya meningkatkan risiko terkena eating disorder pada beberapa kondisi

3) Depresi : Korban body shaming mudah mengalami masalah psikologis seperti depresi 

Apakah Body Shaming Termasuk Tindakan Pidana? Jawabannya adalah YA!

Perbuatan body shaming atau penghinaan fisik di media sosial maupun ruang publik dapat dilaporkan ke kepolisian dan dijerat dengan Pasal 27 ayat 3 juncto Pasal 45 ayat 3 UU ITE tentang pencemaran nama baik/penghinaan serta Pasal 315 KUHP tentang penghinaan ringan

Cara mengatasi Body Shaming

1) Blokir orang dan akun toxic

2) Membela saat orang lain menjadi korban

3) Selalu bersikap positif

4) Ubah cara berbicara pada diri sendiri

5) Melakukan aksi 

6) Mendapatkan bantuan 

Bentuk dan ucapan body shaming 

1) Merasa lebih baik dari orang-orang yang obesitas atau memiliki kelebihan berat badan maupun orang yang memiliki kekurangan berat badan 

2) Sering mencela dan mengomentari bentuk tubuh orang gemuk dan kurus, dan berlindung dibalik kata "bercanda" untuk menetralkan perilaku negatifnya

3) Menghakimi keputusan orang lain soal pilihan yang diambil untuk tubuhnya

4) Menilai orang lain berdasarkan ukuran tubuhnya

5) Memandang rendah orang lain yang bentuk atau ukuran tubuhnya tidak sesuai dengan standar diri sendiri

Yuk, mulai dari sekarang belajarlah untuk mencintai diri sendiri. Apapun ukuran tubuh kamu, apapun kondisi fisik kamu, tetap belajar untuk mencintai diri sendiri ya. Dan jatuh cinta pada diri sendiri adalah langkah awal yang bisa kamu lakukan sebelum mencintai orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun