Semarang, Jumat (20/01/2022). Banjir masih menggenangi sejumlah wilayah di Kota Semarang. Â Salah satu daerah yang masih terkena dampak banjir tahunan yaitu Kelurahan Banjardowo. Tinggi air banjir bervariasi dari 30 sentimeter hingga 80 sentimeter. Hal tersebut merugikan warga Banjardowo setempat. Maka dari itu, Mahasiswa KKN Undip menginisiasi masalah banjir di Banjardowo melalui pembuatan peta rawan bencana banjir di Kelurahan Banjardowo.Â
Peta Rawan Banjir ini merupakan peta yang memberikan informasi tingkat kerawanan secara spasial untuk bahan masukan dalam mitigasi dan penanganan banjir agar dapat menanggulangi bencana banjir dengan cepat. Peta rawan bencana banjir ialah salah satu upaya menanggulangi dan mitigasi banjir di banjardowo agar dapat meminimalisirkan dampak negatif bencana banjir. Selain itu, Pihak Kelurahan Banjardowo juga meminta menyetujui inisiasi dari Mahasiswa KKN dalam pembuatan peta Rawan Bencana Banjir.
Dalam proses pembuatan peta rawan banjir, Mahasiswa KKN berkonsultasi dengan pihak kelurahan agar hasil pembuatannya maksimal dan tidak salah sasaran. Mahasiswa KKN pembuatan rawan bencana banjir tersebut menggunakan data-data sekunder yang diperoleh dari Web Demnas dan Distaru Kota Semarang.
Selanjutnya, Mahasiswa KKN bersilaturahmi juga dengan RW-RW di Kelurahan Banjardowo untuk berdikusi terkait banjir yang di alaminya. Banjir di Kelurahan Banjardowo sebagian besar disebabkan terjadinya penurunan tanah tiap tahunnya di Banjardowo. Selain itu juga, saluran pembuangan air banjir tidak berjalan secara efektif karena dangkalnya saluran pembuangan air banjir. Hal-hal tersebut merupakan penyebab-penyebab terjadinya banjir di banjardowo dan dapat dijadikan sebagai masukan dalam pembuatan peta rawan bencana banjir di Kelurahan Banjardowo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H