Mohon tunggu...
Syafinatun Naja
Syafinatun Naja Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Khas Jember

Kerjakan sesuatu dengan ikhlas insyaallah berkah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Limbah Sampah Pabrik Cemari Kali Menyebabkan Bau Tak Sedap di Desa Tambak Sawah

15 Juni 2021   14:16 Diperbarui: 15 Juni 2021   15:52 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sidoarjo-Air kali di Desa Tambak Sawah, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur berwarna hitam dan dipenuhi sampah diduga tercemar limbah sampah dari beberapa pabrik yang berada disitu. Tidak hanya itu, sejak tercemar limbah tersebut menimbulkan bau tak sedap dari kali tersebut.

Fathul, warga Desa Tambak Sawah mengatakan bau tak sedap akibat limbah sampah pabrik sejak 10 Tahun yang lalu, sempat ditemui senin (14/06/2021). Fathul juga mengatakan bau yang tak sedap dari limbah sampah pabrik menimbulkan dampak negatif bagi warga sekitar. 

"Kurang nyaman banget sama limbah sampah pabrik kebetulan ada 2 pabrik yang sengaja membuangnya di kali dan beberapa tahun lalu sempat ada demo dari warga sini gara-gara bau limbah tersebut. Akhirnya negosiasi tidak membuang ke kali lagi. Selang beberapa bulan negosiasi yang pernah dibuat dilanggar" Ujarnya.

Fathul meminta pemerintah membuka mata terhadap femomena ini. Menurutnya banyak pihak yang sudah tahu tentang pencemaran limbah sampah pabrik di kali Tambak Sawah menyebabkan bau tak sedap namun seolah-olah tidak mengetahuinya.

Dia pun meminta pihak pabrik tersebut ikut bertanggung jawab dan tidak lagi sembarangan membuang limbahnya ke kali.

"Harapan kami sebisa mungkin jangan cemari lingkungan kami dengan limbah sampah pabrik kalian, karena dampaknya bisa menganggu pernafasan untuk masyarakat setempat dan yang penting jangan membuang limbah sampah di kali. Mohon untuk kerjasamanya dan demi kebaikan kita bersama" Kata Fathul.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun