Apa itu Upstream?
Dalam industri minyak dan gas, kegiatan upstream melibatkan eksplorasi, pengembangan, dan produksi cadangan minyak mentah dan gas alam secara aktif. Hal ini termasuk juga kegiatan pengeboran sumur minyak dan gas, pendirian infrastruktur untuk ekstraksi dan transportasi sumber daya, serta pengelolaan proses produksi.
Minyak mentah sendiri adalah bahan bakar fosil yang terdiri dari deposit hidrokarbon dan bahan organik lainnya. Pengeboran dan metode ekstraksi lain digunakan untuk mengekstraknya dari reservoir bawah tanah. Ini adalah campuran kompleks dari berbagai jenis hidrokarbon, seperti parafin, olefin, dan aromatik, dan berfungsi sebagai bahan baku utama untuk produksi bensin, solar, dan produk minyak lainnya.
Gas alam, yang terutama terdiri dari metana tetapi juga dapat mencakup hidrokarbon lain seperti etana, propana, dan butana, adalah bahan bakar fosil. Biasanya tidak berwarna dan tidak berbau dan ditemukan di reservoir bawah tanah bersamaan dengan minyak mentah. Ekstraksi gas alam mirip dengan minyak dan melibatkan metode pengeboran. Gas kemudian diangkut melalui jaringan pipa ke berbagai titik distribusi.
Operasi upstream utamanya terjadi di dekat sumber cadangan minyak dan gas, seperti di rig lepas pantai atau ladang minyak darat. Kegiatan eksplorasi minyak dianggap cukup kompleks dan memakan waktu. Para insinyur di industri migas biasanya mengikuti beberapa training oil gas course untuk membekali diri mereka dengan ilmu dasar dan praktik sebelum terjun langsung ke lapangan.
Istilah "upstream" membedakan kegiatan ini dari sektor midstream dan downstream, yang fokus pada transportasi, pengolahan, dan distribusi sumber daya yang diekstraksi. Kegiatan upstream di industri minyak dan gas terdiri dari proses eksplorasi dan proses produksi.
Apa itu Proses Eksplorasi Minyak?
Industri minyak dan gas secara aktif mencari cadangan minyak dan gas bawah tanah melalui proses yang dikenal sebagai eksplorasi minyak. Untuk mengidentifikasi potensi deposit minyak, berbagai teknik dan teknologi digunakan, dan proses ini melibatkan beberapa langkah. Berikut adalah langkah-langkah yang terlibat dalam proses eksplorasi minyak:
1. Survei Geologi
Geolog melakukan survei untuk menemukan daerah dengan kemungkinan cadangan minyak. Berbagai metode digunakan dalam survei ini, termasuk menganalisis formasi batuan, mempelajari aktivitas seismik, dan melakukan survei magnetik untuk menemukan deposit minyak yang potensial.
Survei Seismik
Survei seismik membuat gambar bawah tanah dengan menggunakan gelombang suara. Ledakan atau getaran membuat gelombang, dan sensor khusus di tanah merekam gema gelombang tersebut. Informasi yang dikumpulkan dari sensor ini dipelajari untuk mengidentifikasi di mana dan seberapa besar kemungkinan deposit minyak.
Survei Magnetik dan Gravitasi
Survei ini dilakukan untuk mengidentifikasi daerah yang mungkin memiliki cadangan minyak dengan menggunakan variasi medan magnetik dan gravitasi bumi.
2. Eksplorasi Pengeboran SumurÂ
Setelah identifikasi potensi deposit minyak dilakukan, langkah selanjutnya adalah melakukan pengeboran sumur eksplorasi untuk mengonfirmasi keberadaan dan kualitas minyak. Proses pengeboran ini melibatkan penggunaan rig pengeboran untuk membuat lubang ke permukaan bumi dan menuju deposit minyak yang mungkin ada di dalamnya.