Mohon tunggu...
Syafa Ramadhani
Syafa Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kurangnya Minat Membaca Koran, Permasalahan yang Diangkat Saat KKL Kunjungan ke Radar Banyumas

8 Januari 2024   21:28 Diperbarui: 8 Januari 2024   21:33 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Radar Banyumas ini adalah surat kabar harian yang terbit di Banyumas, Indonesia, dan merupakan bagian dari grup Jawa Pos. Kantor pusat surat kabar ini berlokasi di Purwokerto. Radar Banyumas pertama kali diterbitkan pada tahun 1998 dan mendapatkan popularitas karena kolom-kolomnya seperti Mblaketaket, Catatan Dahlan Iskan, dan Catatan Azrul Ananda.
Surat kabar ini fokus pada wilayah Banyumas dan sekitarnya, antara lain Purwokerto, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap, dan Kebumen.

Kurangnya minat membaca koran pada generasi sekarang merupakan fenomena yang terkait dengan berbagai perubahan dalam preferensi dan pola konsumsi informasi. Salah satu faktor utama adalah pesatnya perkembangan teknologi dan digitalisasi, di mana generasi muda lebih memilih mendapatkan berita melalui platform online dan media sosial. Kemudahan akses, kecepatan, dan interaktivitas dalam mendapatkan informasi menjadi faktor penentu yang menggeser minat membaca koran kertas tradisional. Gaya hidup yang padat dan tuntutan waktu yang tinggi juga berperan dalam kecenderungan mencari sumber informasi yang lebih singkat dan instan. Selain itu, banyaknya opsi media yang tersedia, seperti situs berita online, podcast, dan video berita, memberikan alternatif yang lebih variatif dan sesuai dengan preferensi generasi muda. Meskipun sebagian masih menyukai pengalaman membaca koran, perubahan dalam pola konsumsi media telah menciptakan tantangan baru bagi industri koran dalam menarik minat generasi yang lebih terhubung dengan dunia digital.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun