Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengkhawatirkan adanya kenaikan BBM. Akibat yang terjadi adalah harga bahan pokok yang menjadi mahal. Sehingga dikhawatirkan produksi UMKM banyak yang terhenti.
Jika banyak produksi UMKM yang terhenti, maka bertambah pula pengangguran yang mengakibatkan kemiskinan semakin meningkat. Karena BBM merupakan instrumen penting dalam semua sektor.
Karena kenaikan BBM berdampak jangka panjang, pemerintah membuat dalih untuk merealokasikan anggaran subsidi BBM yang membengkak kepada masyarakat melalui kompensasi sebesar Rp 600.000 dalam 4 kali. Namun cara ini dinilai kurang tepat dan bukan solusi yang bijak, karena sifatnya hanya jangka pendek saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H