Mohon tunggu...
Syafa Hanifah
Syafa Hanifah Mohon Tunggu... Freelancer - Afa

"Teruslah berkarya dimanapun kamu berada"

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kurajut Benang Mimpiku (Part II)

29 September 2019   21:20 Diperbarui: 1 Oktober 2019   05:31 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai sebuah tepukan mendarat di punggungku, membuatku  tersadar dari Lamunan tentang pertengkaran terhebat yang pernah ku alami 3 tahun silam.

" Hei, Yon." Ujar Aksa sambil mengibaskan tangannya didepanku.

" Lo kenapa? Kefikiran lagi sama ayah?" Perkataan Leo tepat sasaran.

"Nggak lah, gue cuma nggak enak badan."

" Lo tau kan kalau gue kembaran lo? Lagian lo juga nggak berbakat untuk berbohong." Kata Leo

"hmm baiklah, gue emang sedang kefikiran."

"Sebaiknya lo pulang deh. semenjak lo kuliah, lo cuma pulang saat hari raya sama pas ada kumpul keluarga. Padahal Lo sama Om Arya satu kota, ngapain sih nge-kos, gue tau lo sultan, tapi daripada dibuat nge-kos mending uangnya buat nraktir gue tiap hari kan enak, lagian lo nge-kos pake uang siapa?Om Arya kan?  Gue yakin lo nggak ngomong apapun dengan Om Arya waktu ketemu." Kali ini Aksa angkat bicara.

"Gue setuju sama Aksa, selesaikan masalahmu dengan ayah." Kata Leo

" Baiklah, tapi aku nggak yakin ayah akan memaafkan gue, mengingat perlakuan gue waktu itu."

"Lo usaha dulu untuk mendapatkan maaf dari ayah, urusan ayah memaafkan atau tidak itu urusan belakangan."

"Baiklah besok gue akan pulang ke rumah untuk menemui ayah." Sambil beranjak pergi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun