Mohon tunggu...
Syafaatun
Syafaatun Mohon Tunggu... Guru - Guru PAUD

Saya sekarang mengajar di TK Handayani 2 Bumijawa Tegal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembentukan Karakter Anak Usia Dini melalui Bermain di Alam

9 Februari 2024   08:40 Diperbarui: 9 Februari 2024   08:50 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang sangat fundamental  dalam  memberikan kerangka dasar  terbentuknya pengetahuan, sikap dan keterampilan selanjutnya. Dengan bermain sambil belajar di ruang terbuka atau outdoor akan sangat membantu perkembangan sensorik, motorik dan psikologis anak. 

Di lingkungan terbuka terbentang ruang bebas untuk anak mengeksplorasi dirinya dan mencari tahu tentang banyak hal serta merangsang kreativitasnya. Untuk mendukung hal itu, yang dapat kita lakukan diantaranya dengan membiarkan mereka bermain dan belajar di alam. Bermain di alam dalam konteks pengaturan alami di mana ia dapat berimajinasi dan merefleksikan atau mengevaluasi aktivitasnya sendiri merupakan suatu hal yang bermakna bagi tumbuh kembang anak usia dini. Namun tentu saja tetap dalam pengawasan orang dewasa.  Manfaat mengajak anak-anak bermain bebas di alam sejak dini, selain anak akan mendapatkan pengetahuan secara tidak langsung, dan secara alami juga dapat mengembangkan kemampuan kreatifitas anak, serta merangsang anak sejak dini untuk mencintai alam.

Memberikan anak kesempatan untuk bereksplorasi dan berkreasi di alam terbuka yang luas dan perubahan lingkungan dapat menjadi cara yang bagus bagi anak-anak untuk menikmati waktu bermain yang tidak terstruktur. Bermain di alam terbuka memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk berinteraksi langsung dengan alam, membantu mereka mengembangkan pemahaman dan rasa yang diberikan terhadap lingkungan alam. Ketika mereka melihat dan merasakan alam secara langsung - mendengar kicauan burung, melihat keindahan pohon dan bunga, merasakan tekstur tanah dan batu - mereka secara alami belajar untuk mencintai dan menghargai alam.

Penting bagi anak-anak untuk merasa terhubung dengan alam sejak usia dini. Koneksi ini menciptakan dasar sikap peduli terhadap lingkungan. Ketika anak-anak merasakan dan menghargai keindahan alam, mereka juga memahami pentingnya menjaga dan merawat lingkungan.

Melalui bermain dan belajar di alam terbuka, mereka dapat melihat dampak langsung dari tindakan mereka terhadap lingkungan, seperti menghargai kebersihan lingkungan dan pentingnya menjaga ekosistem. Dengan demikian, pengalaman mereka bermain di alam terbuka memupuk sikap peduli lingkungan yang akan mereka bawa hingga orang dewasa.Di lingkungan baru, ada banyak hal yang bisa anak jelajahi. Saat anak menjelajah, mereka akan memiliki interaksi sosial baru yang mampu membantu membangun keterampilan sosial-emosionalnya. 

Ketika eksplorasi dilakukan bersama teman sebaya, itu berpotensi menciptakan peluang untuk pengalaman dan persahabatan baru.Bermain di outdoor juga dapat Memberikan pengalaman sensorik baru bagi anak ,seperti Suara kicau burung, aroma rerumputan segar, dan sensasi hangat sinar matahari bisa membantu si kecil belajar banyak hal. Selain menyuguhkan pemandangan untuk dinikmati, alam juga akan memberikan kesempatan bagi anak untuk menggunakan indra proprioseptif dan vestibular mereka.

Tatkala anak belajar mengidentifikasi apa yang mereka lihat, cium, dengar, dan rasakan di alam, itu akan memberikan pengalaman sensorik baru yang dapat membantu mengembangkan keterampilan bahasanya. Dengan suasana yang santai, maka siswa pun akan semakin rileks, terutama saat mereka hendak bercakap-cakap dengan sesama teman maupun bercakap-cakap dengan guru. Suasana santai inilah yang nantinya akan mampu membuat mereka menjadi semakin akrab satu sama lain, dan tentunya hal ini bisa memacu kecerdasan sosialnya .

Bermain di alam juga dapat meningkatkan kepercayaan diri anak .Cara anak-anak bermain di alam memiliki struktur yang jauh lebih sedikit daripada kebanyakan permainan di dalam ruangan. Dan, ada banyak cara yang bisa anak pilih untuk berinteraksi dengan lingkungan luar, itu akan memberikan kekuatan bagi mereka untuk mengendalikan tindakannya sendiri. Lama kelamaan, kepercayaan diri anak pun akan semakin terbangun dengan sendirinya.Anak- anak terlihat lebih semangat jika berada di alam terbuka .belajar di alam, ini juga  memberi kesempatan kepada anak untuk belajar dari benda yang nyata misalnya: ada yang mengumpulkan batu,menghitung pohon,menghitung burung yang terbang ,ada yang mengukur kedalaman air saat mereka berenang dengan cara berdiri,ada yang menyebutkan warna apa yang mereka lihat dan secara otomatis telah memperluas pandangan mereka tentunya,dan menyakinkan bahwa media pembelajaran tidak harus sesuatu yang dibeli karena bisa mendapatkan dari lingkungan alam.

Kegiatan ini juga dapat memperkuat motorik anak dengan aktifitas yang beragam misalnya melompat,berlari ,berjalan ,berenang,bahkan ada yang memanjat pohon yang tidak membahayakan dan tentunya diawasi para guru dan orang tuanya. Belajar dengan media alam akan meningkatkan kecintaan siswa pada alam semesta. Kecintaan siswa di alam semesta, juga bisa diarahkan kepada kecintaan pada Sang Khaliq (Pencipta). Dengan memberikan pemahaman ini, anak-anak akan semakin terdorong untuk bisa menjaga alam ciptaan Allah Swt sebaik-baiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun