STAIT FEST merupakan program dari mata kuliah event manajemen yang berada di bawah naungan program studi Manajemen Pendidikan Islam dan program studi Manajemen Dakwah Sekolah Tinggi Agama Islam Terpadu Yogyakarta sebagai wadah bagi Mahasiswa untuk melatih pengelolaan sebuah event.
Dalam STAIT FEST ini terdapat beberapa rangkaian lomba dan kegiatan- kegiatan sosial yang diselenggarakan secara offline maupun online seperti event Bazar Buku, Bazar UMKM, Donor Darah dan cek Kesehatan, Lomba Akademik dan non-Akademik, Webinar Internasional, Creative Content Workshop, dan Bedah Buku.
Acara perdana yang diselenggarakan pada tanggal 15-21 Desember 2024 ini mengusung tema “Sinergi Ilmu dan Aksi : Mewujudkan Generasi Sehat, Cerdas, dan Berakhlak Menuju Indonesia yang Lebih Baik”
Dalam kesempatan kali ini, mahasiswa STAIT Yogyakarta berpartisipasi dalam kegiatan Bedah Buku bersama kak Boing Tegar Bhayangkara sebagai narasumber dengan tema: "Tak Pernah Usai ". Kegiatan yang sekaligus menjadi pembuka acara ini diadakan pada tanggal 15 Desember 2024 secara online via zoom.
Kegiatan Bedah Buku sekaligus pembukaan STAIT FEST ini dimulai dengan pembukaan dilanjutkan kata sambutan dari Ibu Diningrum Citraningsih, M.Si. selaku Dosen Mata Kuliah Event Management STAIT Yogyakarta.
Acara selanjutnya yakni Bedah Buku bersama kak Boing Tegar Bhayangkara.
Acara tersebut berlangsung selama kurang lebih 2 jam dengan suasana santai yang dipandu langsung oleh penulis buku "Tak Pernah Usai". Pemaparan materi yang menarik dan interaktif menciptakan dialog yang hidup antara pemateri dan audiens, menjadikan sesi ini penuh wawasan dan inspirasi.
Pemateri berbagi pengalaman menarik tentang proses kreatifnya dalam menulis buku. Ia mengungkapkan bagaimana ide-idenya, mulai dari kegalauan, keresahan, hingga pengalaman hidup, dituangkan menjadi sebuah karya tulis yang bermakna. Dari pemaparannya, audiens mendapatkan banyak ilmu dan inspirasi baru tentang dunia kepenulisan. Salah satu pesan berkesan yang disampaikan adalah: "Agar tetap hidup aku memilih untuk menulis". Yang mana dengan karya tulis, kita dapat terus memberikan manfaat kepada pembaca, seolah-olah tetap hidup melalui tulisan, bahkan setelah kita tiada.
