Di tengah kesibukan kuliah dan tugas akademik, banyak mahasiswa mencari cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Salah satu contohnya adalah Syafi'i, seorang mahasiswa jurusan Bimbingan dan penyuluhan Islam di Universitas Negri walisongo semarang yang merintis bisnis cuci motor.
Awal Mula Ide Bisnis
Ide bisnis cuci motor ini berawal dari pengamatan Syafi'i terhadap kebiasaan teman-temannya yang sering mengeluhkan sulitnya menemukan tempat cuci motor yang cepat dan terjangkau di sekitar kampus. Selain itu, dengan pengetahuannya di bidang teknik mesin, Syafi'i merasa memiliki modal keterampilan yang cukup untuk memulai bisnis ini.
Langkah Pertama
Dengan modal awal yang diperoleh dari tabungan pribadi dan pinjaman kecil dari orang tua, Syafi'i membeli peralatan dasar seperti mesin cuci motor, pompa air, sabun, dan alat pengering. Ia memanfaatkan halaman rumah kontrakan yang luas sebagai tempat usahanya. Untuk menarik pelanggan, Syafi'i menawarkan diskon khusus untuk mahasiswa dalam radius tertentu.
Tantangan yang Dihadapi
Tidak semua berjalan mulus di awal. Syafi'i menghadapi tantangan dalam menarik pelanggan karena harus bersaing dengan tempat cuci motor yang sudah lebih dulu berdiri. Namun, ia tidak patah semangat. Dengan strategi pemasaran kreatif seperti promosi di media sosial, memberikan layanan terbaik, serta menjaga hubungan baik dengan pelanggan, perlahan namun pasti, bisnisnya mulai dikenal dan mendapatkan pelanggan setia.
Dukungan dan Pengembangan
Melihat potensi bisnis ini, syafi'i kemudian mengajak beberapa temannya untuk bergabung dan membantu operasional.
Pelajaran dan Inspirasi
Syafi'i menyadari bahwa merintis bisnis tidak hanya tentang mencari keuntungan, tetapi juga bagaimana menghadapi tantangan dan terus belajar. Ia berharap dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk tidak takut mencoba hal baru dan memanfaatkan peluang di sekitar mereka.