Vaksin.
Ya, benda yang belakangan ini sering dibicarakan oleh khalayak ramai, muda tua, pejabat maupun rakyat, memang menuai berbagai tanggapan, penolakan, hingga kelucuan.
Mengapa bisa terjadi? Bagaimana tidak, banyak masyarakat yang masih kurang melek terhadap vaksin. Mungkin ada saja masyarakat yang belum mengetahui apa itu vaksin.
Vaksin sendiri adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan terhadap suatu penyakit.
Lalu mengapa bisa ada kontra? Padahal vaksin itu untuk kebaikan dan kelangsungan hidup manusia, agar survive dari virus yang setahun ini telah menjangkiti Indonesia, corona virus.
Masyarakat menilai, Vaksin Covid-19 ini, akan menyebabkan efek samping, sebab kami bingung melihat di media sosial (Medsos), ada beberapa pejabat yang tak mau di Vaksin. Bahkan seorang warga berkata seperti ini saat diwawancarai salah satu media.
"Kalau sekarang pak, saya tidak mau divaksin, karena kondisi saya saat ini sehat wal Afiat. Jikalau kemudian hari, saya masuk rumah sakit, terus gejalanya seperti Covid-19, maka saya siap untuk divaksin." ucapnya.
Padahal dengan vaksin, mungkin Indonesia bisa saja menekan angka positif karena covid-19, bahkan menyudahi pandemi ini dengan herd immunity.
Herd immunity atau kekebalan kelompok adalah kondisi ketika sebagian besar orang dalam suatu kelompok telah memiliki kekebalan terhadap penyakit infeksi tertentu. Semakin banyak orang yang kebal terhadap suatu penyakit, semakin sulit bagi penyakit tersebut untuk menyebar karena tidak banyak orang yang dapat terinfeksi. Cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkan kekebalan pada banyak orang sekaligus adalah vaksinasi.
Akan tetapi herd immunity ini tampaknya akan sulit dan dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk mencapainya di negara dengan lebih dari 300 juta jiwa seperti Indonesia.
Keraguan masyarakat tadi menunjukkan kurangnya sosialisasi pemerintah tentang vaksin ke daerah-daerah. Ditambah juga ada saja pejabat yang dengan arogan menolak divaksin, tentu saja akan berpengaruh pada pandangan masyarakat tentang vaksin tersebut.
Karena itu, pemerintah berusaha meyakinkan masyarakat dengan menyiarkan siaran langsung di berbagai stasiun televisi, orang pertama di Indonesia yang divaksin, yaitu presiden Joko Widodo dan menyusul pejabat lainnya, tokoh masyarakat, hingga influencer pada 13 Januari 2021.
Warganet pun ikut meramaikan vaksinasi pertama di Indonesia ini, yang tentunya muncul candaan seperti "sesudah divaksin maka akan berubah menjadi Titan." Banyak sekali meme yang berseliweran di media sosial terkait vaksin yang dapat merubah manusia menjadi Titan.
Tentu saja hal ini tidak benar, maka Kemkominfo meluruskan dan menegaskan melalui live chat di streaming YouTube vaksinasi Pak Jokowi.
Sekali lagi, vaksin menurut saya sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, bila tidak ada vaksin mungkin akan membutuhkan waktu yang sangat lama agar pandemi ini selesai. Pasti kita sudah tak sabar lagi bukan ingin hidup normal seperti biasanya. Jadi, mari patuhi aturan pemerintah dengan 3M (menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun) lalu bila mendapat vaksin, segeralah vaksin, tenang saja tidak akan menjadi Titan. Vaksinasi agar kita bisa lalui pandemi dan hidup normal lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H