Mohon tunggu...
syamsud dhuha
syamsud dhuha Mohon Tunggu... profesional -

Pemuda, pembelajar dan penulis biografi lepas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Teknologi Mempermudah Segalanya, Termasuk Perjodohan

6 Maret 2018   18:43 Diperbarui: 6 Maret 2018   18:54 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan teknologi digital mempermudah segala sektor kehidupan kemanusiaan. Mulai dari bangun tidur, beraktifitas, hingga mau tidur manusia selalu bersentuhan dengan media digital. Terlebih orang yang memiliki bakat artis, terekam semua aktifitas harian kecuali saat ada hajat baik kecil maupun besar hihihihi. Pertumbuhan media digital dengan berbagai konten membuat orang pemalu atau introvert menemukan media untuk berinteraksi dengan dunia luar. Jodoh pun bisa bertemu di media digital.

Jodoh merupakan salah satu rahasia ilahi yang tidak bisa ditebak. Ini sudah banyak dan mudah ditemui dalam jejak digital. Bagaimana orang yang sudah menjalin hubungan selama 5 tahun bahkan ada yang 10 tahun tidak jadi menikah. Sampai mengundang komentar netizen kreatif yang menuturkan ini pacaran atau Kredit Perumahan Rakyat (KPR) hehehe. Banyak video viral yang mudah dilacak di media sosial, curhatan-curhatan pasangan yang tidak jadi menikah setelah sekian lama menjalin hubungan. Bahkan dari sekian yang viral ada pasangan sudah melakukan lamaran H-1 rencana menikah bubar dengan berbagai macam sebab.

Media sosial yang membebaskan orang untuk meninggalkan jejak apapun memudahkan orang lain mencari tahu identitas dan mengenal satu dengan yang lain. Apalagi lawan jenis yang baru dikenal atau pingin kenal. Cerita jodoh online banyak ditemukan di media digital instagram, putri pengacara kondang Sunan Kalijaga dengan seleb instagram misalnya meskipun akhirnya berpisah karena takdir. Mundur sebentar artis laga Iko Uwais dengan penyanyi audy item juga berawal dari sapaan di twitter. Tentu cerita perjodohan online juga membawa efek lain yang juga mudah ditemukan misalkan yang lagi viral maraknya pelakor yang selingkuh berawal dari media sosial. Hal itu lumrah karena hukum dasar teknologi bermata dua, baik dan buruk melekat menjadi satu.

Perjodohan online bisa dijadikan rujukan sebagai 'ikhtiar' jomblowan dan jomblowati untuk menemukan tambatan hatinya. Hal itu lumrah saja sebagai ikhtiar karena jodoh rahasia ilahi dan jalan pertemuan pun juga menjadi rahasiaNya. Maka itu jika sudah memenuhi syarat untuk membangun bahtera rumah tangga diantaranya memiliki penghasilan, baligh, dan sudah ada niat, jalur online bisa dicoba. Apalagi situs perjodohan banyak tersedia. Saran penulis kuatkan niat, setelah itu biarkan alam menangkap. Semoga sukses jomblowan dan jomblowati.     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun