Pemerintah kembali membuka kran penerimaan calon pegawai negeri sipil atau sekarang bernama calon aparatur sipil negara (ASN) di hampir semua lini setelah dilakukan moratorium hampir 3 tahun terakhir. Tidak tanggung-tanggung pemerintah membuka dua gelombang pendaftaran CPNS. Dimana gelombang pertama hanya untuk Kementerian Hukum dan HAM serta Mahkamah Agung. Jumlah posisi yang ditawarkan sebanyak 15.434 formasi. Dimana Kemenkumham membuka 13.750 formasi dan Mahkamah Agung 1.684 formasi calon Hakim.
Sementara pada gelombang kedua ini pemerintah membuka 17.928 formasi di 60 kementerian/lembaga dan 1 daerah yakni Kalimantan Utara. Pemerintah melakukan terobosan dengan memberikan by pass atau jalur khusus dengan persyaratan dan kuota tertentu seperti lulusan cumlaude, penyandang disabilitas dan putra/putri Papua dan Papua Barat. Adapun porsi untuk lulusan cumlaude sebanyak 1.850, penyandang disabilitas sebanyak 166, dan putra/putri Papua dan Papua Barat sebanyak 196 formasi.
Pemerintah beralasan pembukaan pendaftaran CPNS kali ini untuk mengisi kebutuhan pegawai pada jabatan-jabatan strategis (core business). Tidak lagi menerima formasi umum, tenaga administrasi. Hal itu rasional jika melihat postur PNS Indonesia saat ini sekitar 4,5 juta orang dimana 64 persennya itu tenaga administrasi.
Memang melihat postur pegawai tidak heran mempengaruhi kebijakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Belanja pegawai hampir separuh total nilai APBN dan APBD. Jika sudah demikian kapan membangun dengan uang sendiri, makanya hutang terus. Bahkan di daerah tertentu belanja pegawai mencapai 60 persen meskipun sekarang dibawah kontrol Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menerapkan aturan harus dibawah 50 persen. Â Â
Pengurangan tenaga administrasi secara berkala perlu dilakukan untuk menjaga keseimbangan anggaran belanja, seiring waktu masa pensiun tiba. Ya, kita doakan semoga rencana dan niat baik pemerintah menata birokrasi terutama bidang pelayanan terus mengalami perbaikan. Karena pelayanan merupakan inti dari adanya PNS yakni melayani rakyat, bukan sebaliknya. Tidak kalah penting korupsi hilang, bisa? Pasti bisa.
Melihat animo publik yang sangat besar, CPNS masih menjadi primadona sebagai status pekerjaan. Iya, PNS menjamin gaji hingga jaminan hari tua atau dana pensiun. Masyarakat di usia 22-30an tahun berbondong-bondong mendaftar. Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencatat pendaftar CPNS gelombang pertama mencapai 1,1 juta orang. Diperkirakan ada 2 juta pendaftar pada gelombang kedua karena meliputi banyak kementerian. Total 3 jutaan orang mendaftarkan diri untuk menjadi CPNS 2017.
Generasi milenial atau generasi Y sebutan bagi anak-anak kelahiran rentang tahun 1980an hingga 2000. Dimana beberapa pengamat mengidentifikasi memiliki sifat cuek pada keadaan sosial, mengejar kebanggaan dan cenderung mengejar kebebasan serta hedon. Selain itu juga cuek terhadap perkembangan politik dan ekonomi.
Penulis melihat terjadi paradoks antara sifat yang melekat pada generasi milenial dengan tujuan utama PNS yakni melayani dan pengabdian. Mudah-mudahan analisa ini salah besar karena pemerintah menyiapkan suprastruktur dan infrastruktur dalam kebijakan penerimanaa CPNS kali ini. Penulis juga jadi penasaran hasil nilai psikologis generasi milenials. Penulis memprediksi hasil psikologis akan banyak yang ego tinggi dan cenderung individual. Ini juga sekali lagi mudah-mudahan salah besar. Selamat berjuang generasi milenials dalam perebutan 33.362 formasi di gelombang pertama dan kedua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H