Mohon tunggu...
Syabina mauluddia Subawijaya
Syabina mauluddia Subawijaya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - siswa SMA Modern Al-RIFA'IE

seorang siswi yang suka membaca dan sudah menerbitkan karya pertamanya yang berjudul "kelana"

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hari Kanker Sedunia

30 Januari 2023   10:47 Diperbarui: 30 Januari 2023   10:52 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah Anda mengetahui penyebab utama kematian? bukan hal langka lagi bila kasus kematian terus meningkat. Insiden penderita penyakit kanker di Indonesia (136,2/100.000 penduduk) menempati urutan ke- 8 di Asia Tenggara dan di Asia berada pada urutan ke 23. Di tahun 2018 terdapat 18,1 juta kasus baru dan  9,6 juta kematian dengan satu dari lima laki-laki dan satu dari enam perempuan di dunia meninggal diakibatkan kanker. Penyakit ini disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh yang dapat hal ini dapat merusak sel normal di bagian tubuh lainnya. 

Salah satu jenis kanker yang paling umum dialami oleh masyarakat, menyebabkan tingkat kematian yang terus meningkat bagi penderita kanker prostat. Kanker prostat diperkirakan menjadi kanker manusia  ke-4 kanker paling umum di dunia, setelah kanker paru-paru, payudara, dan kanker usus besar dengan total 1,3 juta orang.

 Di tahun 2018 penderita kanker tersebut meningkat sebanyak 348.809, dimana 11.361 adalah penderita kanker prostat, dan angka kematian tersebut terus meningkat, dengan 5.007 kematian. Angka kejadian penderita kanker pada pria, kanker prostat menempati urutan ke-2 yaitu sekitar 13,5% setelah kanker paru-paru 14,5%. Dapat diperkirakan pada tahun 2030 yang akan mendatang kanker prostat akan meningkat dengan bertambahnya jumlah penduduk dan perubahan struktur umur.

Tahukah kalian bahayanya penderita kanker prostat?

Kanker prostat merupakan jenis gangguan kesehatan yang sering dikenal oleh masyarakat sebagai penyakit orang tua karena sering terjadi pada pria berusia di atas 50 tahun. Meski berkembang secara perlahan, namun kanker tersebut dapat menyebabkan kematian jika tidak segera diatasi.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker prostat antara lain pertambahan usia, obesitas, paparan bahan kimia, dan pola makan kurang sehat, misalnya kurang asupan antioksidan seperti likopen (pigmen yang memberikan warna merah muda pada berbagai buah-buahan seperti tomat dan semangka). Faktor lainnya yang menjadi penyebab kanker yaitu faktor internal dan eksternal.

  • Faktor internal diakibatkan dari genetik yang diwariskan dari orang tua

  • Faktor eksternal terjadi setelah kelahiran dan tidak diwariskan, contohnya seperti merokok, radiasi yang berlebihan, dan kurangnya olahraga.

Kanker prostat awalnya tidak menimbulkan gejala apapun dan membuat orang-orang tidak menyadari akan penyakit tersebut. Namun jika kanker tersebut makin berkembang atau kelenjar prostat mengalami peradangan, penderita akan mengalami gejala berupa gangguan buang air kecil. Setelah itu kanker yang dibiarkan akan mengalami metastasis (penyebaran sel kanker yang sulit untuk dikendalikan) ke tulang dan akan menimbulkan nyeri hebat pada tulang belakang, tulang panggul, atau pangkal paha.

Pria yang memiliki keluarga laki-laki penderita kanker prostat (saudara Ayah dan Kakek) memiliki resiko yang lebih tinggi menderita penyakit tersebut dibandingkan dengan pria yang tidak punya riwayat keluarga, cara untuk mengobati kanker tersebut yaitu dengan melakukan operasi prostat (pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar), tetapi radiasi, terapi hormon (terapi yang dilakukan setelah melakukan terapi radiasi), dan kemoterapi (menggunakan obat yang sudah di resep untuk membantu membantu menghilangkan sel kanker yang agresif).

Maka dari itu untuk mengurangi angka kematian yang terus meningkat akibat dari kanker prostat, sebaiknya kita melakukan pencegahan dengan merubah gaya hidup sehat untuk menghindar resikonya berikut.

  1. Mengkonsumsi buah dan sayur;

  2. Rutin melakukan olahraga;

  3. Mempertahankan berat badan ideal;

  4. Banyak minum air putih;

  5. Mengurangi depresi;

  6. Olahraga teratur; dan

  7. Mengurangi untuk mengkonsumsi daging, dan lemak.

Nah dengan adanya peringatan Hari Kanker Sedunia setiap tanggal 4 Februari untuk meningkatkan kesadaran terhadap kanker dan mendorong pencegahan, deteksi, dan pengobatan kanker, tujuan utama dari Hari Kanker Sedunia merupakan cara untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat kanker secara signifikan pada setiap tahun lamanya, selain itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahayanya kanker. 

Empat tahun lalu, pada bulan-bulan awal tahun 2016 , masyarakat di beberapa negara melakukan aksi memotong rambut mereka, aksi tersebut menjadi simbol keberanian dan solidaritas yang ditunjukkan kepada orang-orang yang mengalami penderita kanker, sebagai dukungan dan harapan saudara mereka bisa segera sembuh setelah melewati masa pengobatan atau terapi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun