Mohon tunggu...
syabilillah syafitri
syabilillah syafitri Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hobi saya olahraga,menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Beberapa Tarian yang Ada di Indonesia

5 Januari 2024   21:25 Diperbarui: 5 Januari 2024   21:29 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah negara yang kaya akan kesenian tradisional, misalnya saja tarian Jaran Kepang. Kesenian Tari Jaran Kepang berasal dari daerah Ponorogo. Tarian yang sangat terkenal di daratan Jawa ini dianggap masyarakat mistis. Sebab, terdapat sesajian hingga banyak orang yang kerasupan arwah halus, baik penari maupun penonton. Kata Jaran Kepang berasal dari bahasa Jawa, Jaranan artinya kuda-kudaan dan Kepang artinya bambu yang dianyam. Tarian Kuda Lumping ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu atau bahan lainnya yang di anyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda, dengan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang di gelung atau di kepang. Anyaman kuda ini dihias dengan cat dan kain beraneka warna. Tarian kuda lumping biasanya hanya menampilkan adegan prajurit berkuda, akan tetapi beberapa penampilan kuda lumping juga menyuguhkan atraksi kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis, seperti atraksi memakan beling dan kekebalan tubuh terhadap deraan pecut.

F.Tarian Gambyong,Surakarta Solo
 

 Tari Gambyong merupakan tari yang memiliki bermacam-macam koreografi yang terkenal, seperti Tari Gambyong Pareanom (dengan beberapa variasi) dan Tari Gambyong Pangkur (dengan berbagai macam variasi). Walaupun begitu, tarian ini memiliki gerakan dasar yang sama, yaitu gerakan tarian tayub atau tledhek. Dalam Serat Centini, kitab yang ditulis dalam masa pemerintahan Pakubuwana IV (1788-1820) dan Pakubuwana V (1820 - 1823) disebutakan bahwa Tari Gambyong adalah tarian tledhek.Pada awalnya, Tari Gambyong digunakan untuk upacara ritual pertanian yang bertujuan untuk kesuburan dan panen yang berlimpah. Dewi Padi (Dewi Sri) digambarkan sebagai penari-penari yang menarikan tarian ini. Setelah Keraton Mangkunegara Surakarta membakukan struktur gerakannya, Tari Gambyong dipergunakan untuk memeriahkan acara resepsi perkawinan dan menyambut tamu-tamu kehormatan atau kenegaraan.


 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun