Mohon tunggu...
Syabila Assafa
Syabila Assafa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Syabila Assafa (231420138) Mahasiswa UIN SMH Banten. Artikel ini di bimbing oleh Dosen Pengampu : Dr. H. Syaeful bahri., S.Ag., MM., CHCM.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Kemajuan dan Modernisasi Islam di Asia Tenggara

29 November 2023   20:11 Diperbarui: 29 November 2023   20:56 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SEJARAH ISLAM DI ASIA TENGGARA, KEMAJUAN ISLAM DI ASIA TENGGARA, MODERNISASI ISLAM DI ASIA TENGGARA

 

Nama : Syabila Assafa

NIM : 231420138

Kelas : PBS 1 D

Mata Kuliah: Sejarah Peradaban Islam

Dosen Pengampu: Dr. H. Syaeful Bahri, S.Ag., MM., CHCM.

Program Studi Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Tahun 2023/2024

 

Artikel ini saya tulis sebagai tugas UAS mata kuliah Sejarah Peradaban Islam dengan Dosen Pengampu Bapak Dr. H. Syaeful Bahri, S.Ag., MM., CHCM.

 

A. Sejarah Islam di Asia Tenggara

     Islam masuk ke Asia Tenggara mulai menyebar di wilayah Semenanjung Malaya, hal ini didukung dengan para pedagang dan ulama islam. Sejarah masuknya islam di Asia Tenggara diterima baik oleh penduduk karena melalui jalur yang damai, namun hal ini diiringi oleh proses panjang yang terbukti dengan adanya beberapa jalur, yaitu:

  • Perdagangan

Penyebaran Islam di Timur Tengah dilakukan dengan cara perebutan kekuasaan atau ekspansi sedangkan penyebaran Islam di Asia tenggara masuk melalui jalur yang damai. sehingga bisa dikatakan bahwa Islam di Asia tenggara memiliki watak dan karakteristik yang khas. ciri khas dengan adanya proses adaptasi dengan kondisi dan budaya lokal hingga watak Islam lebih damai, ramah dan toleran. Islam di Asia tenggara memberikan contoh yang baik yang di mana agama berkembang secara plural dan multi etnis. banyak mengadopsi budaya lokal dan menggabungkan dengan ajaran Islam. Karakter khas Islam di Asia tenggara yaitu moderat terlihat dari kawasan yang terbuka dan akomodatif terhadap modernitas

  • Pernikahan

Karena banyaknya pedagang muslim yang singgah yang mempunyai status sosial tinggi banyak pribumi yang tertarik bahkan putri-putri bangsawan dan saudagar kaya menikahkan putrinya, lalu diislamkan terlebih dahulu. Kemudian mereka mempunyai keturunan dan keturunan-keturunan tersebut membentuk suatu lingkungan yang menjadi daerah dan kerajaan muslim. Seperti yang terjadi antara Raden Rahmat atau sunan Ampel dengan nyai Manila sunan gunung jati dengan Putri Kawunganten dan masih banyak lagi.

  • Tasawuf

Menurut John ahli sejarah Australia menyatakan bahwa proses islamisasi di Asia Tenggara terjadi karena pengajar tasawuf atau para sufi mengajarkan ajaran tasawuf dengan dakwah yang cerdas. Para sufi mengajarkan teosofi yang bercampur dengan kepercayaan. Ahli tasawuf yang memberikan ajaran yang mengandung persamaan dengan alam pikiran di Indonesia yaitu Hamzah Fansuri di Aceh, Sunan Panggung di Jawa, Syekh Lemah Abang dan masih banyak lagi.

  • Pendidikan

Banyak guru, kyai dan ulama mendirikan sekolah dan pesantren. Di pesantren murid diajarkan pendidikan agama lalu setelah keluar mereka menyebarkan ilmunya ke kampung masing-masing dan berdakwah menyiarkan agama Islam. Seperti pesantren yang didirikan oleh Raden Rahmat Surabaya dan Sunan Giri di Giri.

  • Kesenian

Pada jalur kesenian ini terjadi pergabungan antara seni yang sudah ada dengan ajaran-ajaran Islam, seperti yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga beliau mementaskan pertunjukan wayang dan meminta para penonton untuk mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat. Cerita wayang Mahabarata dan Ramayana disisipkan ajaran-ajaran dan nama pahlawan Islam. Selain wayang ada kesenian lain seperti seni ukir, seni bangunan, sastra dan sebagainya.

  • Politik

Penduduk yang masuk Islam kebanyakan mengikuti rajanya yang memeluk Islam terlebih dahulu, karena  pengaruh raja sangat berdampak di wilayah Kerajaan. Jalur ini menjadikan bukan hitungan orang masuk islam, tapi bisa hamper seluruh penduduk wilayah Kerajaan, hal ini dikarenakan sifat patuh mengabdi pada raja.

Adapun sejarah perkembangan Islam di Asia Tenggara dapat dibagi menjadi tiga era, yaitu:

  • Periode Klasik (650-1258 M)

Pada periode ini, Islam mengalami periode keemasan. Periode klasik terbagi menjadi fase ekspansi dan disintegrasi. Fase ekspansi berlangsung dari 650-1000 M, ditandai dengan meluasnya daerah Islam dari bagian barat yaitu Afrika utara hingga Spanyol dan bagian timur. Memasuki fase disintegrasi pada 1000-1250 M, Islam mulai mengalami kemunduran.

  • Periode Pertengahan

Pada periode ini, Islam mengalami kemunduran lalu terjadi fase tiga kerjaan besar yaitu Utsmani di Turki, Mughal di India, dan Safawi di Persia. Sampai sekarang masih ditemukan peninggalan dari sisa kejayaan tiga Kerajaan tersebut.

  • Periode Modern

Pada periode modern terjadi mulai dari 1800M sampai saat ini, umat Islam mulai mencari tau sebab jatuhnya Islam dan mencari tau cara meningkatkan kualitas Islam.

     Penyebaran Islam di Timur Tengah dilakukan dengan cara perebutan kekuasaan atau ekspansi sedangkan penyebaran Islam di Asia tenggara masuk melalui jalur yang damai. sehingga bisa dikatakan bahwa Islam di Asia tenggara memiliki watak dan karakteristik yang khas. ciri khas dengan adanya proses adaptasi dengan kondisi dan budaya lokal hingga watak Islam lebih damai, ramah dan toleran. Islam di Asia tenggara memberikan contoh yang baik yang di mana agama berkembang secara plural dan multi etnis. banyak mengadopsi budaya lokal dan menggabungkan dengan ajaran Islam. Karakter khas Islam di Asia tenggara yaitu moderat terlihat dari kawasan yang terbuka dan akomodatif terhadap modernitas

B. Kemajuan Islam di Asia Tenggara

     Menurut J. Syuthi Pulungan, peradaban Islam lahir karena keyakinan dan tindakan berdasarkan wahyu Allah dan sabda-sabda Rasul. Islam sebagai sistem keyakinan melalui pemikiran para ulama, berlandaskan Alquran dan Hadis, telah memberikan pengaruh besar dalam berbagai aspek kehidupan. M. Abdul Karim menjelaskan bahwa peradaban Islam mencakup moral, kesenian, ilmu pengetahuan, serta aspek teknologi, seni bangunan, kenegaraan, dan ilmu pengetahuan yang luas. Peradaban Islam memainkan peran penting dalam sejarah kemajuan manusia di berbagai bidang.

     Perkembangan peradaban Islam di Asia Tenggara tidak terlepas dari Islamisasi kerajaan-kerajaan, yang memengaruhi berbagai aspek, termasuk politik, pendidikan, hukum, dan perdagangan internasional. Beberapa kerajaan seperti Samudera Pasai, Malaka, Aceh, dan lainnya menjadi pusat Islamisasi di wilayah ini. Ilmu pengetahuan juga memiliki peran kunci dalam kemajuan peradaban Islam, didorong oleh faktor agama, apresiasi terhadap ilmu, dan dukungan dari penguasa dan orang kaya. Hal ini memengaruhi perkembangan pendidikan Islam dan ilmu pengetahuan secara keseluruhan

C. Modernisasi Islam di Asia Tenggara

     Jamaluddin Al-Afghani dan Muhammad Abduh menjadi pelopor penyebaran dan pengaruh pembaruan Islam modern di Asia tenggara pada awal abad ke-20, Islam menjadi lebih tersebar luas di seluruh Dunia Islam, seorang murid Muhammad Abduh yang bernama Muhammad Rasyid Ridha (1865-1935) menerbitkan majalah Al-Manar yang secara kongkret menjabarkan ide-ide Jamaluddin al-Afghani dan Muhammad Abduh, serta berpengaruh langsung kepada gerakan modernisme Islam di Asia Tenggara pada awal abad ke-20.

     Jurnal mempengaruhi penyebaran pembaruan Islam lewat artikel secara langsung dan tidak diragukan lagi bahwa media cetak merupakan perangkat yang modern di Asia Tenggara. Tujuan penerbitan Al-Manar adalah mengartikulasikan dan menyebarkan ide-ide pembaruan serta menjaga keutuhan umat Islam.

     Modernisasi Islam di Asia Tenggara berlangsung pada abad ke 19 sampai saat ini, Modernisasi melibatkan berbagai aspek mulai dari pemikiran teologis, Pendidikan, ekonomi, politik, social dan budaya. Modernisasi Islam mengalami tantangan globalisasi yang membawa perubahan dan harus diimbangi dengan mempertahankan nilai-nilai Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun