Gaji bulan ini udah menjerit. Minta bantuan untuk menyambung hidup hingga akhir bulan. Kalap mata dan lupa uangnya diapain aja. Ini adalah masalah klasik untuk pegawai dan pekerja yang menuntut alokasi dana yang pas untuk tabungan dan kebutuhan hidup. Masih ingat konsep keluarga cemara masa kini kita? Yap. Disini letak keuntungan menggunakan uang elektronik, karena kita bisa melakukan kontrol terhadap pengeluaran bulanan kita.
Kisah saya seperti ini, bulan September kemarin saya mendapatkan bonus dari pekerjaan sampingan saya. Bonusnya hampir sama besar dari gaji tiga bulanan. Lumayan besar, untuk seorang anak muda. Karena kalap mata, semua keinginan (bukan kebutuhan) dipenuhi dan akhirnya saldo tabungan hampir jebol. Karena sudah menjadi bagian keluarga cemara masa kini, setidaknya masih bisa tersadar dan kemudian bangkit lagi. Hal yang pertama saya lakukan adalah mengecek pengeluaran saya. Ternyata bisa terpampang nyata di layar ponsel, uang saya lari kemana saja. Hehe
***
“Saat ini produktif adalah kunci dari kesuksesan. Setinggi-tingginya nilai manusia adalah mereka yang mampu memasak untuk orang lain, bukan mereka yang tidur kemudian bangun dan meminta masakan orang lain.”
Generasi milenial dan keluarga cemara masa kini itu dekat dengan kompasianer. Aktivitas di depan layar komputer dan ponsel adalah makanan sehari-harinya. Mungkin saja beberapa kompasianer yang juga memimpikan keluarga cemara masa kini, berminat untuk segera move on untuk menggunakan layanan uang elektronik dan mendukung program pemerintah Gerakan Nasional Non Tunai. Berikut layanan beberapa bank terkait uang elektroniknya selain kartu debit (ATM) dan Kredit yang saya ketahui.
BRI: Brizzi (kartu)
BNI: Tap Cash (kartu)
Mandiri: E-money (kartu)
BCA: Flazz (kartu) dan Sakuku (Mobile Aps)
Provider telepon: Indosat (Dompetku), Telkomsel (Tcash), XL Axiata (XL Tunai)
Mungkin masih banyak layanan dari bank yang lainnya.