Mohon tunggu...
Alamsyah Mustapa
Alamsyah Mustapa Mohon Tunggu... Relawan - Seorang Anak Muda Yang Belajar Menuliskan Ide-idenya

Sang Kolektor Kertas Usang

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Sedia Payung Sebelum Hujan, Sedia Asuransi ? Belum Kepikiran

29 Maret 2015   22:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:49 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_375581" align="aligncenter" width="646" caption="Asuransi bukan payung"][/caption] Asuransi merupakan sebuah sistem yang merujuk kepada perlindungan biaya atau dengan kata lainnya jaminan dan ganti rugi baik itu untuk kesehatan, kerusakan, kehilangan, bahkan  kematian.Dalam asuransi dikenal dua istilah yang menggammbarkan kedua sisinya yaitu premi  dan polis. premi merupakan pembayaran yang dilakukan secara teratur dan polis merupakan perlindungan yang didapatkan. Sejalan dengan tersebut Undang-Undang No. 2 Th 1992 tentang usaha perasuransian memberikan batasan Asuransi sebagai perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk  memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Setelah melihat kedua batasan tentang asuransi tersebut, seyogyanya kita bisa mulai paham dan terbuka mata untuk menjadi pengguna jasa Asuransi. Akan tetapi, word of mouth kadangkala menjadi penghalangnya salah satu diantaranya adalah pengalaman dari orang-orang  yang kecewa dari penyedia layanan asuransi tersebut. Berikut dua pengalaman dari kakak saya tentang Asuransi. Asuransi Pendidikan yang kantornya tutup Mau diapa? [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Persiapan pendidikan"]

[/caption] Kakak saya bernama Fasma, mendaftarkan polis atas nama anaknya untuk Asuransi pendidikan sampai tamat SMA. Nominal pertanggunganpun sangatlah besar, lumayan sebagai modal untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi kelak. Kakak saya termasuk orang yang perencanaan masa depannya sangatlah tinggi, hingga bisa memproyeksikan setelah tamat SMA anaknya sudah punya modal untuk kuliah. Selang beberapa tahun anak keduapun di daftar juga, jadi kakak saya membayar premi tiap bulannya untuk dua orang anaknya. Namun di peghujung tahun 2013 silam kantor asuransi di daerah tersebut tersebut tutup dan dengan demikian kakak saya tidak bisa melanjutkan pembayaran preminya kemana dan klaim asuransinya bagaimana. soalnya kakak saya hanya tahu bayar premi perbulannya melalui marketer asuransinya, sedang marketer tersebut sudah tidak pernah datang untuk menyampaikan apa yang mesti kakak saya lakukan. Asuransi Kesehatan yang jangkauan rumah sakitnya terbatas harus bikin apa? [caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Pendanaan kesehatan"]
Pendanaan kesehatan
Pendanaan kesehatan
[/caption]
Kakak saya yang kedua bernama Ruby, mendaftarkan polis atas nama sendiri untuk Asuransi  kesehatan. Suatu ketika kakak saya mendapat sakit di daerah dimana rumah sakitnya tidak  bekerjasama dengan pihak asuransinya. Padahal ketika dipikir-pikir udah bayar besar untuk  biaya kesehatan, nah ternyata tidak semua pihak Asuransi menjangkau ke daerah-daerah. Alhasil kakak saya tidak menggunakan polis Asuransinya karena ternyata bakalan ribet saat klaim di rumah sakit yang tidak bekerjasama dengan pihak Asuransi. Sejak saat itu, kakak saya menghentikan untuk membayar premi tiap bulannya untuk Asuransi tersebut. Setelah mendengar kekecewaan yang dialami oleh saudara sendiri terkait Asuransi, saya  semakin was-was untuk menggunakan Asuransi.Padahal niat awal dari asuransi sendiri itu sangatlah bagus, untuk memberikan kemudahan masyarakat saat dalam kesulitan seperti saat kecelakaan, kesakitan, butuh uang untuk melanjutkan pendidikan, dan sebagainya. berikut  masalah-masalah yang seringkali mengganggu kita saat mau menjadi pengguna Asuransi diantaranya: 1. Khawatir uang tidak balik, Apabila udah berbicara masalah uang sudah pasti kita berpikiran untung dan ruginya. Jika  saya sudah banyak mengeluarkan uang toh ternyata tidak seperti yang sudah saya bayarkan  berarti saya rugi. nah disinilah yang kadang kala menghantui kita. 2.Tidak Sesuai ekspektasi yang dijanjikan marketing Asuransinya, Salah satu cara marketing Asuransi untuk mengambil hati orang yang di prospek adalah janji-janji yang sangat menggiurkan. Bahkan gambaran-gambaran tersebut seringkali membuat kita untuk segera menjadi bagian dari Asuransi tersebut. Nah, saat apa yang sudah kita bayang-bayangkan ternyata tidak seperti yang kita dapatkan dikemudian hari disitulah kita kadang merasa sedih. 3.Saat Marketingnya hilang contact jadi was-was, Pada dasarnya orang yang menggunakan jasa asuransi hanya mengenal orang yang memberikan Informasi tersebut lebih awal, atau kata yang seringkali kita dengar adalah orang yang memprospek dia atau dalam hal ini Marketingnya. saat kehilangan kontak dengan orang tersebut. Kita akan mulai bertanya-tanya, kenapa? Jika saja? Andai saja? dan sebagainya. 4. Belum tahu cara klaim asuransinya Seorang pemegang polis seyogyanya bisa dan tahu cara melakukan klaim untuk asuransi tersebut. karena mau tidak mau kita yang butuh dana tersebut. Namun kenyataanya kebanyakan dari kita buta akan cara untuk mengklaim polis yang menjadi hak kita. Untuk itu kita harus mengetahui alur yang  jelas. 5.Setor premi lancar, klaim asuransinya sulit Kalau menyetor premi lancar toh belakang-belakang saat mau klaim polisnya sulit gimana? Nah, untuk itu kita harus mengetahui seluruh seluk beluk asuransi tersebut. jangan sampai sudah setor banyak-banyak, giliran mau mengklaim kantornya gak tahu dimana. Itulah Asumsi-asumsi yang seringkali muncul dalam benak kita saat akan menjadi pengguna  jasa asuransi. Sampai saat ini saya belum juga menjadi pengguna Asuransi manapun, karena masih ragu dari kedua pengalaman saudara sendiri. Adapun untuk pendanaan saya pikir lebih baik di Investasikan saja dalam bentuk tabungan maupun deposito. Toh, bank juga menyediakan tabungan pendidikan, tabungan hari tua dan sebagainya. Sekian dulu pembahasan kita tentang mengapa saya masih berat untuk menggunakan asuransi. Ingat Sedia Payung Sebelum Hujan, Tapi sudah Sedia Asuransi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun