Mohon tunggu...
Khoiru Syafaatin Noviana
Khoiru Syafaatin Noviana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Bismillahirrahmanirrahim...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memulai dari Hati: Syaikh Sa'ad Asy-Syatsri

17 Desember 2022   10:44 Diperbarui: 17 Desember 2022   10:47 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap orang pasti ingin mencapai derajat yang tinggi di syurga, lalu bagaimana kita bisa sampai kesana?

Jalan yang harus ditempuh adalah (menjemput) hidayah

Lalu bagimana cara mendapatkan hidayah itu?

Untuk menggapai hidayah diperlukan perbaikan hati

Setiap orang pasti banyak yang ingin menjadi seseorang yang berpengaruh positif di lingkungan sekitarnya, kepada saudara-saudaranya, tetangga-tetangganya  dan lainnya. Lalu bagaimana kita harus memulai itu semua?

Kita harus memulainya dari hati

Kenapa?

Karena pintu hidayah dan kebaikan adalah hati

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

,  

"Sesungguhnya, di dalam badan ini terdapat sekerat daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh ba dan, dan jika ia rusak, maka rusaklah seluruh badan. Sesungguhnya, ia adalah hati." (HR Muslim no. 1599).

Karena itu jugalah Nabi SAW sering berdoa "     " Yang artinya "Wahai Dzat yang membolak-balik hati, kokohkanlah hatiku di atas agama-Mu" (HR. Tirmidzi no 3522)

Hati (Qolbu) dinamakan dengan nama ini karena ia yaitu mudah berbolak-balik. Karena itulah kita butuh untuk mengokohkannya karena ia adalah tempat awal hidayah masuk.

Selain itu diantara doa orang-orang yang memiliki keilmuan yang tinggi adalah  "  " yang artinya "Wahai Tuhan kami janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi." 

Maka karena itulha jika ingin memperbaiki urusan dunia dan akhirat manusia maka harus dimulai dari hati.

Firman Allah SWT " "  yang artinya "Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu nikmat yang telah diberikan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui, "(QS. Al-Anfal :53)

Karenanya hendaknya kita harus terus berusaha untuk memperbaiki hati  karena dengan hatilah kita bisa meraih kebahagiaan dunia dan akhirat dan selamat dari siksa jahannam dan meraih syurga yang abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun