Bullying merupakan istilah yang tidak asing lagi di telinga kita. Saat ini kita dapati maraknya aksi bullying di sekitar kita terutama di kalangan anak muda dan pelajar. Bahkan tidak sedikit dari korban bullying ini yang akhirnya memilih bunuh diri karena tidak tahan dengan perlakuan bullying yang mereka dapatkan.
Lantas bagaimana islam memandang bullying?
Apakah bullying sudah ada pada zaman Nabi SAW?
Dan bagaimana ancaman Al-Qur’an terhadap pelaku bullying?
Pengertian Bullying
Sebelumnya kita harus tahu apasih arti bullying itu?. Menurut KBBI kata bully berarti perundungan. Dari lamannya UNICEF mengidentifikasi bulliyng dengan tiga ciri-ciri.. yaitu :
- Disengaja untuk menyakiti
- Terjadi secara berulang-ulang
- Ada perbedaan kekuasaan
Jadi bullying adalah perilaku yang secara sengaja dilakukan untuk menyakiti baik perbuatan maupun perkataan dan dilakukan secara berulang-ulang serta terjadi karena adanya perbedaan kekuasaan.
Pandangan Islam terhadap Bullying
Islam sebagai agama yang sempurna pasti akan selalu memerintahkan umatnya untuk amar ma’ruf nahi mungkar. Bulllying termasuk dalam perbuatan yang mungkar karena itu jelas bahwa Islam melarangnya. Bahkan memberi hukuman terhadap pelakunya. Sebagaimana dalam Surah Al-Humazah :
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ (1)
الَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗ (2)
يَحْسَبُ اَنَّ مَالَهٗٓ اَخْلَدَهٗۚ (3)
كَلَّا لَيُنْۢبَذَنَّ فِى الْحُطَمَةِۖ (4)
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْحُطَمَةُ (5)
نَارُ اللّٰهِ الْمُوْقَدَةُۙ (6)
الَّتِيْ تَطَّلِعُ عَلَى الْاَفْـِٕدَةِۗ (7)
اِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُّؤْصَدَةٌۙ (8)
فِيْ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ (9)
Artinya :
1. Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela,
2. yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya
3. dia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya.
4. Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Hu¯amah.
5. Dan tahukah kamu apakah (neraka) Hu¯amah itu?
6. (Yaitu) api (azab) Allah yang dinyalakan,
7. yang (membakar) sampai ke hati.
8. Sungguh, api itu ditutup rapat atas (diri) mereka,
9. (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang
Isi Kandungan
Surat ini diawali dengan kata-kata ويل yang berarti celakalah, kata ini juga ada yang mengartikan dengan nama suatu lembah di dalam neraka. Dari kata ini menunjukkan suatu ancaman dari Allah SWT yang mana ancaman Allah SWT menunjuk pada siksanya di neraka.
Kecelakaan itu ditunjukkan kepada همزة لمزة yang berarti orang yang mencela dengan perbuatan dan kata-kata. Dua kata ini menggunakan bentuk Muballaghah yang menunjukkan bahwa orang tersebut sangat suka mencela dimanapun dan kapanpun. Selain itu penggunaan dua kata ini hanya berada pada surat ini saja.
Kemudian pada ayat selanjutnya menunjukkan sifat lain dari همزة لمزة yaitu mereka senang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. Maksudnya mereka tidak pernah cukup dengan harta yang mereka punya dan selalu menginginkan yang lebih banyak. Kata مالا disini menggunakan isim nakiroh yang menunjukkan arti umum, sehingga pengertian harta disini juga umum seperti uang, pangkat dunia, dan lainnya.
Lafadz عددة disini mengikuti wazan فَعَّلَ yang berfaedah للتكثير yaitu mereka sering menghitung harta-harta mereka. Dan orang yang sering menghitung hartanya akan sulit juga untuk mengeluarkan hartanya. Padahal Nabi SAW pernah bersabda :
ما نقص مال من صدقة
“Harta tidak akan berkurang karena sedekah”
Selain itu mereka juga mengira bahwa hartanya akan membuatnya kekal. Padahal harta mereka tidak akan mereka bawa sampai liang lahat.
Lalu apa ancaman yang akan mereka dapatkan?
Hal ini ditunjukkan pada ayat selanjutnya yaitu bahwa mereka pasti akan dilemparkan ke dalam neraka Huthamah.
Lalu apa sih neraka Huthamah itu ?
Yaitu api (neraka) Allah SWT yang dinyalakan. Kata نار disini disandarkan dengan lafadz Allah, menunjukkanbetapa dahsyatnya neraka itu. Yang bahkan pada ayat selanjutnya memnunjukkan bahwa api itu bia menghanguskan hati mereka.
Lalu kenapa Allah SWT menggunakan kata hati, bukannya kulit?
Ada yang mengatakan bahwa kulit itu adalah bagian tubuh paling sensitive, sehingga kalua dihanguskan setelah itu tidak akan berasa sakitnya lagi setelahnya. Sedangkan hati sakitnya akan tetap dirasakan oleh mereka.
Tidak hanya itu saja ancaman Allah SWT kepada mereka, kemudian api tersebut ditutup rapat atas diri mereka maksudnya mereka dibakar dengan api itu dalam keadaan ditutup rapat dan kemudian mereka diikat pada tiang-tiang panjang dan api itu juga berada pada tiang-tiang tersebut.
Ini menunjukkan betapa pedih siksa dan ancaman yang akan Allah SWT berikan kepada pelaku bullying.
Maka hendaklah kita menjauhi perbuatan bullying ini, selalu berpikir sebelum melakukan atau mengatakan apapun.
Karena apa?
Karena perbuatan ini dosanya kepada manusia, berbeda dengan dosa kepada Allah yang dengan Tubat nasuha serta bersungguh-sungguh untuk tidak melakukannya lagi kita akan diampuni oleh Allah SWT. Karena kalua dosa kepada manusia tidak akan pernah dihapus sampai orang yang kita dzolimi memaafkan dan ridho kepada kita sebaik apapun amalan kita.
Hendaklah kita juga selalu berusaha untuk menjaga perasaan orang lain. Nabi SAW bersabda :
من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت
Jadi kalaupun kita tidak bisa mengatakan hal-hal yang baik atau jika perkataan yang akan kita ucapkan bisa menyakiti orang lain lebih baik diam saja dan mencegah perkataan itu keluar dari mulut kita.
Referensi :
Al-Qur'anul Karim
https://www.unicef.org/indonesia/id/cara-membicarakan-bullying-dengan-anak-anda?gclid=Cj0KCQjwqc6aBhC4ARIsAN06NmN1ruNfCMtxiBFxla9kxrPq0DASOwJawfOmNtyfHeDrqGX1oK8_hi4aAtetEALw_wcB, diakses pada 22 Oktober pukul 15:23
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H