Mohon tunggu...
Khoiru Syafaatin Noviana
Khoiru Syafaatin Noviana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Bismillahirrahmanirrahim...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dr. Fahruddin Faiz: Tujuh Nasehat Maulana Jalaluddin Rumi

22 Oktober 2022   01:30 Diperbarui: 22 Oktober 2022   01:41 1401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi saat sudah malam dan mau tidur sadarilah, "Wah ini sudah malam, aku maafkan siapapun yang punya salah tadi pagi, kemarin dan seterusnya". Dan pecinta itu adalah seorang yang pemaaf.

4. Dalam kemarahan, jadilah seperti mayat.

Manusia normal memang kadang-kadang marah dan tidak berkenan terhadap sesuatu. Tapi begitu kamu sadar sedang marah, jadilah seperti mayat. Mayat itu sudah terbaring dan tidak melakukan apapun lagi.

Artinya kalau sedang marah kita harus berhenti. Kalau dalam hadits disebutkan bahwa kalau kita marah saat berdiri maka duduklah, kalau marah saat duduk maka berbaringlah dan kalau marah saat berbaring maka wudhulah, atau sholatlah bila perlu.

Jangan memutuskan sesuatu dan melakukan sesuatu saat marah. Karena biasanya orang yang melakukan sesuatu saat marah nanti akan menyesal.

5. Dalam kesederhanaan dan rendah hati, jadilah seperti bumi.

Jadi pecinta itu sederhana, maksudnya adalah apa adanya tanpa dibuat-buat. Inilah aku yang sesungguhnya, inilah levelku, inilah kenyataan diriku. Dan itulah yang namanya kesederhanaan.

Dan dalam hal kesederhanaan ini jadilah seperti bumi yang sangat rendah hati, sangat sederhana, serta tidak pernah gaya meskipun di dalamnya terdapat kandungan yang luar biasa seperti emas, logam dan lainnya, tapi bumi tidak pernah sombong dan pamer.

Dia tetap rendah hati meskipun kita injak-injak dan tetap teguh sebagai dirinya meskipun kita setiap hari mewarnainya dengan angkara murka. Dia selalu memberikan yang terbaik yang bisa dia berikan untuk kita dan tanpa pernah mengeluh.

6. Dalam toleransi, jadilah seperti laut.

Laut selalu menampung apa saja karena dia luas, sehingga apapun bisa masuk. Baik hal-hal yang indah maupun kotor semuanya ditampung oleh laut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun