Mohon tunggu...
Syafuan Gani
Syafuan Gani Mohon Tunggu... profesional -

just a dedicated mechanical engineer, completing both Master degrees in marketing communication and human behavior (a strange disciplines for engineer :-) . Currently living in Middle East.... in search of colorful life's experiences, still proud being an Indonesian (regardless how ridiculous the politics and most of "funk" politicians) . http://sxgani.blogspot.com/ http://www.facebook.com/baron.deladera

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Worth Reading : Sahabatku

21 Januari 2011   11:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:19 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12956075341634597711

Sahabat, Setelah hampir 35 tahun tidak saling berkomunikasi- karena kehilangan kontak ; akhirnya kami saling berkomunikasi, kembali berkat  bantuan search engine  dengan menggunakan "filter nama akhir". Sobat karibku ini seorang engineer yang "nyasar"  Koq  Nyasar ?   Karena seumur-umurnya sobatku ini belum pernah mengamalkan ilmu insinyur tukang mesinnya , meminjam istilah Si Doel;   didunia nyata. Setahuku,  setelah bosan mengirimkan berkas lamaran kerja, dengan pengalaman kerja Nol, kesejumlah perusahan yang saat itu hanya menawarkan numerasi tak lebih dari  standard hidup; akhirnya sobatku ini memutuskan merantau ke negeri para pahlawan Bani Ummayah, di Dasmaskus.  Niatnya hanya satu, belajar ilmu agama..... yang ternyata mewarnai perjalanan hidupnya yang sangat  berarti. Berarti dunia akhirat, paling tidak menurut pendapatku,  menyimak gaya hidup  sobatku ini kaya akan amal ibadah, walau miskin dalam harta, Insyaallah. Sobatku ini mengatur pertemuan kami , mungkin agar mudah bertemunya- didepan Mesjid Omayyad. Mesjid Omayadd ini adalah  salah satu mesjid tertua dan terbesar yang dibangun dibagian kota lama Dasmaskus. Menurut sejara,  lokasi Mesjid ini adalah sebuah kuil Hada pada jaman Aramaean , kemudian berubah menjadi kuil Jupiter pada masa Romawi, selanjutnya n pada zaman keemasan Byzantium, dilokasi kuil ini dibangun Gereja yang diperuntukan pada John si Pembaptis - bagi Islam  John  si Pembabtis ini adalah Nabi Yahya As.  Akhirnya dimasa khalifa AQl Walid I, gereja John si Pembabtis ini dirubah menjadi Mesjid hingga saat ini. Sekedar catatan, di kompleks mesjid inil juga dikuburkan kepala Imam Hussain yang terbunuh di Karbala   dan Makam Salahuddin atau Saladin Al Ayuub,  si penakluk Jerusalem yang terkenal itu.  Anda pasti pernah menonton filem heroik penaklukan Jerusalem yang berjudul Kingdom  of Heaven . Singkat Cerita, kami bertemu  di dicafe ala arab antara Pitu masuk Mesjid tepat berhadapan dengan  pasar tua yang memiliki kanopi terpanjang di dunia saat itu .  Kami ngobrol mengenang kisah lama, sesuatu yang selalu dihindarkan sobatku -  mengenang msa lalu kami tsb. Sangat besar perubahan sobatku ini.  mengenakan pakaian khas para mullah yang sederhana, memelihara janggut yang tipis - janggut khas orang indonesia yang nyaris memang tidak ada- dan... tentusaja mengenakan sandal khas kaum berjubah.  Gaya bicaranya lemah lembut- jauh dari gaya bicaranya 30 tahun yang lalu yang menggebu gebu - pandangan matanya bening dan sejuk.  Singkat cerita, sobatku ini menceritakan perjalanan hidupnya dalam rangka mencari takdir hidupnya, melupakan ilmu insinyur tukang mesinnya , lalu jatuh cinta dan mendalami ilmu agama, menyelesaikan srata ilmu filsafat dengan gratis sampai perjalanan hidupnya yang telah mencapai usia 57 tahunan disana. Setelah pertemuan tersebut, silahturahmi pertemanan kami lanjutkan denga email, ber-BB-an, tentu saja dengan topik yang tidah jauh dari  urusan persiapan perjalanaan akhir manusia di usia senja. Sekadar mengingat dan memaknai perjalanan hidup yang hiruk pikuk- terkadang kita lupa akan makna tujuan hidup itu sendiri. Malam tadi, sobatku ini mengirim pesan melalui BB, entah tulisannya , entah diambil dari tulisan lain.... tak menjadi masalah,  yang penting makna dari pesan ini sangat menyentuhku. Akhirnya kuputuskan untuk berbagi dengan sahabat , para Kompasiana-ers. Enjoy and renungkan. -----Unquote, ------ Just Read n Think..... Here i am sitting in my office @ night…   Thinking hard about life How it changed from a maverick collage life to strict professional life…... How tiny pocket money changed to huge monthly paychecks but then why it gives lesss happiness…. How a few local denim jeans changed to new branded wardrobe but then why there are less people to use them How a single plate of samosa changed to a full Pizza or burger But then why there is less hunger….. Here i am sitting in my office @ night…    Thinking hard about life How it changed….. How a bike always in reserve changed to bike always on but then why there are less places to go on…… How a small coffee shop changed to cafe coffee day but then why its feels like shop is far away….. How a limited prepaid card changed to postpaid package but then why there are less calls & more messages…… Here i am sitting in my office @ night…  Thinking hard about life How it changed…... How a general class journey changed to Flight journey But then why there are less vacations for enjoyment…. How a old assembled desktop changed to new branded laptop but then why there is less time to put it on………. How a small bunch of friends changed to office mate But then why we always feel lonely n miss those college frnz.…. Here i am sitting in my office @ night…  Thinking hard about life How it changed….. "Our minds can shape the way a thing will be because we act according to our expectations". -------- Unquote---- Salam sxgani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun