Mohon tunggu...
Anggita Dwi Rezkykha
Anggita Dwi Rezkykha Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Haz algo hoy por lo que tu yo futuro te lo agradecerá.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Keluarga Dhuafa dalam Berbagi Kebahagiaan Kepada Keluarga Ibu Muzainah

9 Januari 2024   14:31 Diperbarui: 9 Januari 2024   14:55 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
keadaan di dalam rumah Bu Muzaimah

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Pemberdayaan keluarga dhuafa adalah suatu program atau kegiatan dalam bentuk pengabdian terhadap masyarakat yang kurang mampu, dilakukan dengan cara melihat kondisi fakta di lingkungan masyarakat. Keluarga Dhuafa adalah orang yang hidupnya dalam kesengsaraan, kelemahan, tidak berdayaan, dan dalam kemiskinan sehingga membutuhkan bantuan orang lain untuk tetap bisa hidup, mereka adalah orang-orang yang lemah dari aspek fisik, harta, ataupun psikis. Sehingga mereka kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka seperti makanan, tempat tinggal dan kebutuhan pokok lainnya. Dengan adanya masalah ekonomi seperti ini yang berdampak besar dan menyebabkan mereka terpinggirkan, kurang adanya perhatian kesehatan, hingga masalah pendidikan yang disebabkan adanya keterbatasan mereka dari sisi perekonomiannya.

Berdasarkan dari penjelasan di atas, kami mencoba untuk membantu kondisi ekonomi keluarga Ibu Muzainah, yang bertempat tinggal di Jalan Mampang Prapatan VII Rt 01/ Rw 003, Jakarta Selatan. Ibu Muzainah (64) serta suami nya Bapak Abdul Khodir (72) dan beliau mempunyai 6 orang anak yang tinggal bersamanya. Dengan kondisi suami Ibu Muzainah yang mengalami kelumpuhan selama 4 tahun, membuat Ibu Muzaimah harus mencari nafkah dengan bekerja seadanya (serabutan) yang di mana dengan penghasilan yang tidak menentu tersebut beliau harus menghidupkan keluarganya. Ibu Muzainah juga tinggal dengan keadaan rumah yang cukup memprihatikan, dengan ukuran yang terbilang kecil dan penuh dengan barang-barang yang menumpuk, sirkulasi udara yang kurang baik untuk kesehatan, keadaan dapur juga yang tidak sehat. Selama musim kemarau ibu muzainah pernah mengalami kekeringan air atau tidak adanya air selama 3 bulan

keadaan di dalam rumah Bu Muzaimah
keadaan di dalam rumah Bu Muzaimah

Kemudian kami melakukan pemberdayaan keluarga dhuafa ini dengan mencari dan memilih Ibu Muzainah pada tanggal 14 Oktober dan melakukan observasi kepada beliau dengan menanyakan seputar kehidupan sehari-sehari, seperti pendapatan yang di dapat, bagaimana kebutuhan dalam sehari-hari, kondisi keluarga dan kondisi rumah yang ditinggalinya. Selanjutnya setelah melakukan observasi, kami melakukan pembuatan proposal pada tanggal 15 Oktober untuk memulai fundraising dan mencari para donatur.

Pada tanggal 13-24 Desember kami melakukan fundraising dengan menyebarkan poster dan proposal yang telah dibuat melalui media sosial yang kami miliki, seperti WhatsApp dan Instagram. Kami juga dalam menghimpun dana dapat melalui Transfer, Dana, ShopeePay bahkan memberikan secara Cash. Setelah terkumpulnya donasi yang masuk sebesar 1.050.000 Rupiah, dan pada tanggal 29 Desember kami pun langsung mendiskusikan untuk membelikan sembako yang diperlukan Ibu Muzainah, seperti membelikan beras, telur, mie instant, sabun cuci piring, teh celup, deterjen bubuk, minyak goreng, susu kental manis, saus, kecap, masako, kopi, gula, serta tango wafer. Setelah melakukan transaksi pembelanja dalam pembelian sembako, akhirnya kami memutuskan uang yang sisa untuk diberikan secara tunai kepada Ibu Marzinah untuk kebutuhan yang lain dalam kehidupan sehari-harinya.

Kemudian pada hari yang sama kami langsung memberikan sembako yang telah kami beli langsung kepada beliau beserta sisa dana yang tidak digunakan. Tentunya dengan senang hati Ibu Marziah menerimanya dan beliau juga merasa terharu bahkan menahan tangis karena terbantu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang tercukupi. Begitu pun dengan kami yang ikut membantu mewakili para donatur untuk memberikan bantuan kepada Ibu Marzinah sangat merasa senang sekali.

Dengan adanya kegiatan seperti ini secara langsung akan menyadarkan kita bahwa dalam kehidupan di dunia ini masih banyak orang yang sangat membutuhkan bantuan dari kita. Serta dengan adanya kegiatan ini masyarakat lebih bisa untuk meningkatkan rasa empati mereka untuk saling membantu sesama, tidak perlu dalam jumlah besar yang penting ikhlas dalam membantu mereka. Seperti dalam surah Al Baqarah ayat 177 yang artinya “Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, melainkan kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab suci, dan nabi-nabi; memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, peminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya; melaksanakan salat; menunaikan zakat; menepati janji apabila berjanji; sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” Dapat dilihat bahwa adanya perintah Allah untuk membantu dan menyayangi orang-orang yang kurang mampu, sehingga kita menjadi orang yang bertakwa dan beriman.

Memberikan kebahagiaan untuk orang lain sejatinya juga membahagiakan diri sendiri dan sesungguhnya Allah menyayangi serta memberkahi orang-orang yang memberikan sebagian dari harta mereka. Mari kita tingkatkan rasa peduli kita kepada mereka yang membutuhkan. Semoga dengan adanya artikel ini dapat menggerakkan hati para pembaca dan membuka mata untuk melihat sekitar mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun