Mohon tunggu...
Wisnu Pitara
Wisnu Pitara Mohon Tunggu... Guru - Sekadar membaca saja

Sekadar berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bisakah Mukjizat dan Metode Ilmiah Bertemu?

14 Juli 2024   08:41 Diperbarui: 14 Juli 2024   08:44 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kapal Nabi Nuh (Foto: Canva.com)

Penghantar aliran listrik lazimnya adalah jenis logam tertentu, apalagi dengan kuat arus ataupun daya besar. Namun tubuh seorang manusia listrik dari India, sanggup menghantarkan listrik sampai dengan 230 volt dan hingga mampu menghidupkan sebuah mesin gerinda sekalipun. Ini bukan sejenis ilmu sulap. Ini suatu keajaiban (ma'unah) yang sangat jarang terjadi atas tubuh manusia lain. Cukup sulit bagi para ahli kelistrikan menjelaskan menggunakan teori dan pengetahuan yang berlaku.

Bagaimana ilmu pengetahuan akan menjelaskan mengenai tongkat Nabi Musa yang berubah menjadi seekor ular besar yang sanggup memakan ular-ular kecil milik para penyihir. Bahasa apa yang digunakan Raja Sulaiman saat berkomunikasi dengan berbagai jenis binatang tentu mustahil mampu diungkap oleh ilmu pengetahuan.

Ilmu pengetahuan memilih ranah yang memang bisa menerapkan metode ilmiah. Sebaliknya pada wilayah yang tidak memungkinkan menggunakan metode ilmiah maka mereka sementara akan ditinggalkan atau paling tidak belum disentuh ilmu pengetahuan.

Pada diri manusia, baik secara fisik maupun nonfisik pun adalah suatu keajaiban itu sendiri yang  menghasilkan berbagai ilmu pengetahuan berobjek manusia, misalnya Ilmu-ilmu Anatomi, Syaraf, Neurologi, Psikologi, Sosiologi, Antropologi, dan masih banyak lagi. Berbagai pengetahuan ini sudah masuk atau menjadi bagian dari ilmu pengetahuan setelah dengan tekun menerapkan metode ilmiah.

Ilmu dan rekayasa nanoteknologi sudah mampu menjelaskan dan melakukan pekerjaan pada ranah sel yang merupakan pembangun jaringan hidup. Penerapan ilmu ini bagi dunia kesehatan sudah cukup banyak, seperti misalnya mempengaruhi perilaku sel-sel atas jenis obat dan perlakuan tertentu.

Penutup

Mukjizat dan metode ilmiah sering dianggap sebagai dua konsep yang bertentangan. Mukjizat, yang dianggap sebagai kejadian supranatural di luar penjelasan ilmiah, menawarkan keyakinan dan keajaiban dalam berbagai budaya dan agama. Sementara itu, metode ilmiah mendorong skeptisisme dan pembuktian melalui observasi dan eksperimen.

Meskipun saat ini masih berbeda dari segi keberlakuan, keduanya mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia. Mukjizat berlaku di dalam ranah iman dan harapan, sementara metode ilmiah itu telah berhasil menjadi alat dalam memahami dunia secara rasional. Menghargai mukjizat dan metode ilmiah sekaligus, memungkinkan kita sebagai manusia tetap "berteman" dengan berbagai keajaiban alam sambil tetap mencari pengetahuan yang mendalam dan teruji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun