Mohon tunggu...
Wisnu Pitara
Wisnu Pitara Mohon Tunggu... Guru - Sekadar membaca saja

Sekadar berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mana Lagi Rahmat bagi Manusia yang Disangkal

27 Mei 2024   11:11 Diperbarui: 27 Mei 2024   11:19 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi di buat dengan Canva.com

6. Faktor Lingkungan: Faktor lingkungan seperti suhu, oksigen, dan pH berpengaruh pada laju reaksi metabolisme. Metabolisme adalah proses dinamis yang terus beradaptasi dengan kebutuhan tubuh dan kondisi lingkungan.

Belum Akan Berakhir

Anggap saja kita memulai dari abad 16, sampai sekarang dengan berbagai kemajuan ilmu molekuler pada ranah sel, berbagai pertanyaan masih belum terjawab. Mulai dari bagaimana mekanisme kendali sel, sampai dengan evolusinya, belum terjawab secara ilmiah. Proses-proses penuaan dan kematian sel-sel masih belum bisa dipahami dengan baik, tentu untuk tujuan mengendalikan agar dampak negatif bisa dihindari.

Masing-masing sel adalah agen dari proses tersendiri yang melibatkan sangat banyak sel. Bagaimana model komunikasi dan umpan balik yang terjadi antar mereka pada saat melaksanakan suatu fungsi tertentu. Bagaimana mekanisme penyelesaian atau pemulihan seperti yang harus ditempuh apabila ada sesuatu yang tidak normal, dan sebagainya. Ada banyak masalah yang belum terpecahkan (open problems) di sini yang membutuhkan riset bagi para ahli.

Ayat-ayat Kitab Suci

Contoh kerumitan yang dituliskan di atas, hanya ingin menunjukkan, betapa rahmat bagi manusia dari Tuhan Yang Maha Kuasa, sudah tersaji di dalam tubuh manusia. Dengan memahami berbagai kerumitan demikian, manusia diberikan anugerah lagi untuk dapat melakukan berbagai tindakan berkaitan dengan keadaan kesehatan maupun kesakitan.

Berita itu sudah disampaikan Allah melalui QS Az Zariyat (51:20-21): “Dan di Bumi terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. Dan (juga) pada dirimu sendiri, maka apakah kamu tidak memperhatikan?”

Demikian juga pada QS Fussilat (41:53):” Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah Bumi dan pada mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?”

Banyak ayat yang lain yang merupakan berita maupun semacam rangsangan dari Tuhan, bahwa berbagai fenomena sangat rumit. Misalnya tentang binatang nyamuk pada QS Al Baqarah (2:26). Kita menganggap nyamuk adalah binatang yang tidak berguna, dan banyak orang setiap saat bisa membunuhnya, baik beberapa maupun dalam jumlah sangat besar. Namun demikian, seberapa banyak mereka mati, maka sebanyak itu pula mereka muncul dan sanggup mempertahankan keberadaan kelompok binatang ini.

Pada QS An Naziat (:27-31), dengan kalimat tanya, Allah menjelaskan bahwa mana penciptaan yang lebih sulit, antara penciptaan alam dibandingkan penciptaan manusia. Di alam, langit harus disangga agar tidak jatuh, air dipancarkan untuk memberi kehidupan, dipancangkan gunung-gunung, dan sebagainya sebagai bahan pembelajaran.

Bersyukur Atas Rahmat Bagi Manusia

Sikap terbaik manusia adalah bersyukur, artinya rasa terima kasih kepada Allah yang telah memberikan berbagai rahmat dan karunia yang sampai saat ini sudah dan sedang kita nikmati. Manusia tidak pernah meminta, tetapi sudah diberikan rahmat dan karunia untuk melangsungkan kehidupan. Bahkan sering kali kita tidak menyadari bahwa rahmat bagi manusia itu sudah dan dengan sengaja dihamparkan agar manusia sanggup bertahan hidup.

QS Ibrahim (14:7) menandaskan bahwa apabila manusia bersyukur, maka justru akan ditambahkan nikmat dari Tuhan. Dengan menyadari adanya rahmat dan karunia itu sendiri, hati merasa tenteram, dan berarti merupakan bentuk nikmat lain. Kegundahan itu sendiri merupakan keadaan yang membuat hidup terasa tidak nyaman.

“Nikmat mana lagi yang engkau dustakan,” diulang-ulang sampai 31 kali di dalam QS Ar Rahman (55:13). Tuhan menegaskan, bahwa banyak sekali rahmat dan kenikmatan diberikan kepada manusia sehingga bisa hidup di atas Bumi, salah satu planet di antara miliaran benda langit lain. Manusia tidak akan hidup bila berada di permukaan matahari.

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun