Mohon tunggu...
Wisnu Pitara
Wisnu Pitara Mohon Tunggu... Guru - Sekadar membaca saja

Sekadar berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mana Lagi Rahmat bagi Manusia yang Disangkal

27 Mei 2024   11:11 Diperbarui: 27 Mei 2024   11:19 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi di buat dengan Canva.com

Pendahuluan

Sekali-kali, cobalah Anda memperhatikan seorang difabel, yaitu orang yang menyandang disabilitas, misalnya seseorang hanya mempunyai satu tangan, atau yang lain. Amati dalam beberapa waktu. Rasakan juga di dalam hati, apa saja kesulitan saat dia melakukan sesuatu, padahal bagi Anda itu sesuatu yang mudah saja melakukannya. Di dalam artikel ini kita akan membahas tentang karunia, pemberian, kenikmatan, atau anugerah ini, berkaitan dengan salah satu fenomena di dalam tubuh manusia. Tujuannya untuk merenungi rahmat bagi manusia, jangan justru kita malah menyangkalnya.

Karunia dari Tuhan

Menurut KBBI, karunia berarti kasih, belas kasih, pemberian atau anugerah. Apabila kita mencari padanan kata karunia, bisa juga menggunakan: berkat, bonus, rejeki, hidayah, rahmat, kerahiman, dan sebagainya. Semua arti memiliki makna bahwa sesuatu itu sudah atau sedang diberikan dan dipergunakan pada saat yang bersangkutan ada. Seseorang yang diberikan karunia, saat itu sedang mempergunakan karunia tersebut, baik merasa atau tidak merasa.

“Seseorang diberikan karunia suara merdu,” maknanya orang tersebut tinggal menggunakan saja, meskipun dia harus berlatih teknik tertentu. Demikian juga bila, “Sepasang suami-istri diberi karunia seorang anak laki-laki,” bermakna mendapatkan pemberian, meskipun terkait dengan usaha tertentu.

Lebih dari itu, kata “rahmat” bermakna pemberian lebih luas, dan menyangkut hal-hal tidak kasat mata atau abstrak. Seseorang diberikan rejeki, kesehatan, rasa senang dan bahagia, atau kemudahan dalam melakukan sesuatu, merupakan contoh rahmat bagi manusia.

Makhluk Hidup dan Makhluk Mati

Untuk merenungi rahmat bagi manusia, marilah kita mengingat pelajaran Biologi. Kita belajar tentang ciri-ciri makhluk hidup menyangkut hal-hal berikut ini:

  1. Metabolisme: Makhluk hidup mampu melakukan metabolisme, yaitu proses pengolahan zat makanan untuk menghasilkan energi dan membangun sel baru.
  2. Tumbuh dan Berkembang: Makhluk hidup mampu tumbuh dan berkembang, baik dalam ukuran maupun jumlah sel.
  3. Beradaptasi: Makhluk hidup mampu beradaptasi dengan lingkungannya, seperti perubahan suhu, tekanan, dan ketersediaan makanan.
  4. Berkembang Biak: Makhluk hidup mampu berkembang biak untuk menghasilkan keturunan.
  5. Peka terhadap Rangsangan: Makhluk hidup mampu merasakan dan merespons rangsangan dari lingkungannya, seperti sentuhan, cahaya, dan suara.
  6. Memiliki Organisasi Seluler: Makhluk hidup tersusun atas sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi yang rumit.
  7. Memiliki Homeostasis: Makhluk hidup mampu menjaga keseimbangan internal tubuhnya, seperti suhu, pH, dan kadar gula darah.

Di lain pihak, makhluk mati tidak mempunyai kemampuan-kemampuan seperti dituliskan di atas. Makhluk mati memang tidak diberikan berbagai kemampuan di atas, atau kemampuan tersebut sudah tidak bisa dilakukan kembali oleh sebab tertentu. Namun kematian atau makhluk mati adalah bagian dari rahmat bagi manusia.

Metabolisme dalam Makhluk Hidup

Kita akan mengambil salah satu dari ciri makhluk hidup di atas, yaitu metabolisme. Metabolisme adalah serangkaian reaksi kimia di dalam sel makhluk hidup yang bertujuan untuk menghasilkan energi dan membangun sel baru. Dengan proses sangat penting ini terjadi pada seluruh makhluk hidup untuk kelangsungan hidup, salah satu rahmat bagi manusia.

Fungsi utama dari metabolisme ini adalah untuk:

  • Menghasilkan energi: Metabolisme mengurai zat-zat makanan menjadi senyawa lebih kecil, misalnya glukosa. Selanjutnya senyawa ini diubah menjadi energi dalam bentuk ATP (adenosine triphosphate). Akhirnya energi ini digunakan untuk berbagai aktivitas seluler, seperti kontraksi otot, sintesis protein, dan transportasi zat.
  • Membangun sel baru: Metabolisme menggunakan zat makanan untuk membangun komponen seluler, seperti karbohidrat, protein, dan lipid. Proses-proses ini selalu terjadi untuk pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
  • Membuang limbah: Dari metabolisme dihasilkan produk-produk limbah, seperti karbon dioksida dan air. Limbah harus dibuang keluar tubuh melalui proses ekskresi.

Jenis-jenis metabolisme yang saling berkebalikan yaitu:

  • Katabolisme: Proses penguraian zat makanan menjadi senyawa yang lebih kecil dan menghasilkan energi.
  • Anabolisme: Proses pembentukan senyawa yang lebih kompleks dari senyawa-senyawa lebih kecil, seperti sintesis protein dan karbohidrat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme terutama bagi manusia:

  • Usia: Metabolisme pada anak-anak umumnya lebih tinggi dibandingkan pada orang dewasa.
  • Jenis kelamin: Pada jenis kelamin pria umumnya metabolisme lebih tinggi daripada wanita.
  • Aktivitas fisik: Aktivitas fisik meningkatkan metabolisme.
  • Hormon: Adanya hormon tertentu, seperti tiroid dan insulin, dapat mempengaruhi metabolisme.
  • Genetika: Faktor genetik ikut mempengaruhi metabolisme seseorang.

Gangguan metabolisme:

Proses metabolisme bisa terganggu apabila proses-proses yang seharusnya berjalan secara normal tidak bisa terjadi, atau berjalan tetapi tidak normal. Faktor yang bisa menjadi penyebab gangguan, misalnya faktor genetik, pola makan, dan penyakit. Terganggunya metabolisme dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes, obesitas, dan penyakit jantung.

Proses Pengubahan Karbohidrat Menjadi Energi

Karbohidrat merupakan salah satu sumber energi utama bagi tubuh manusia. Proses mengubah karbohidrat menjadi energi dikenal sebagai metabolisme karbohidrat, dan terdiri dari beberapa tahap, yaitu mencakup:

Pencernaan:

  • Mulut: Karbohidrat kompleks seperti pati dipecah menjadi unit gula yang lebih kecil (maltosa) oleh enzim amilase dalam air liur.
  • Usus halus: Maltosa dipecah lebih lanjut menjadi glukosa (gula darah) oleh enzim maltase. Glukosa kemudian diserap ke dalam aliran darah melalui dinding usus halus.

Glikolisis:

  • Glukosa yang masuk ke dalam sel diubah menjadi piruvat melalui serangkaian reaksi kimia yang disebut glikolisis. Proses ini terjadi di sitoplasma sel dan menghasilkan 2 ATP (adenosine triphosphate), molekul pembawa energi sel.
  • Glikolisis dapat terjadi secara aerobik (dengan oksigen) atau anaerobik (tanpa oksigen). Glikolisis anaerobik menghasilkan asam piruvat dan asam laktat, yang dapat menyebabkan kelelahan otot.

Siklus Krebs (Respirasi Seluler):

  • Jika oksigen tersedia, piruvat akan diubah menjadi asetil-CoA dan masuk ke dalam siklus Krebs yang terjadi di mitokondria sel.
  • Siklus Krebs menghasilkan 2 ATP, 6 NADH, dan 2 FADH2. NADH dan FADH2 kemudian digunakan dalam transpor elektron untuk menghasilkan ATP lebih lanjut.

Transpor Elektron:

  • NADH dan FADH2 diangkut ke rantai transpor elektron di membran mitokondria.
  • Pada rantai transpor elektron, energi dari NADH dan FADH2 digunakan untuk memompa ion H+ ke ruang antar membran.
  • Gradien konsentrasi H+ yang dihasilkan kemudian digunakan untuk mendorong ATP sintetase untuk menghasilkan ATP. Proses ini disebut fosforilasi oksidatif.
  • Secara total, respirasi seluler aerobik dapat menghasilkan hingga 38 ATP dari satu molekul glukosa.

Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat:

  • Jenis karbohidrat: Karbohidrat kompleks dicerna lebih lambat dan menghasilkan energi secara bertahap, sementara itu karbohidrat sederhana dicerna lebih cepat dan dapat menyebabkan lonjakan gula darah.
  • Aktivitas fisik: Aktivitas fisik meningkatkan kebutuhan energi tubuh dan mempercepat metabolisme karbohidrat.
  • Hormon: Hormon, seperti insulin dan glucagon mengatur kadar gula darah dan mempengaruhi metabolisme karbohidrat.

Gangguan metabolisme karbohidrat:

  • Diabetes: Diabetes adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak dapat menghasilkan insulin yang cukup, atau tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Hal ini menyebabkan keadaan hiperglikemia (kadar gula darah tinggi).
  • Gangguan penyimpanan glikogen: Keadaan ini merupakan sekelompok penyakit genetik yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyimpan atau menggunakan glikogen. Zat glukosa disimpan di dalam hati atau otot berbentuk glikogen.

Kerumitan Ciptaan dalam Bentuk Kehidupan

Deskripsi singkat tentang fakta di atas hanya sebuah contoh saja tentang apa yang kita bahas pada subbab sebelumnya, yaitu karunia atau pemberian. Kita tidak pernah memikirkan rahmat bagi manusia seperti di atas, bahkan tidak pernah ikut campur tangan di dalamnya. Namun, berbagai proses itu berjalan saja sesuai dengan yang seharusnya dalam keadaan normal. Kita baru menyadari bahwa terjadi gangguan atau dampak dari terganggunya berbagai proses itu, yakni berupa sakit atau rasa tidak nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun