Pendahuluan
Pada akhir-akhir ini, beberapa kreator video telah membuat reviu tentang layanan heboh internet Starlink. Layanan ini dijalankan menggunakan jaringan satelit milik Elon Musk yang berpusat di Amerika Serikat. Dengan adanya layanan baru ini diharapkan dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan internet, terutama bagi wilayah-wilayah yang kesulitan dengan jaringan yang ada. Di artikel ini kita akan membahas topik tentang layanan internet satelit ini.
Jaringan Internet
Layanan akses internet pada era digital ini sudah merupakan kebutuhan untuk dapat mendistribusikan data dan informasi bagi berbagai kalangan. Berbagai layanan, misalnya berbentuk: tulisan, video, maupun suara, banyak yang dilewatkan pada jaringan internet. Dengan sendirinya untuk mengakses berbagai layanan tersebut membutuhkan jaringan internet.
Menurut Menteri Kominfo kecepatan internet kabel di Indonesia pada tahun 2023 ada di angka kurang dari 25 Mbps. Sedangkan rata-rata kecepatan internet dunia sekitar 50 Mbps. Untuk internet seluler atau nirkabel masih di bawah itu.
Apabila dilihat dari angka penetrasi pengguna internet, menurut APJII pada tahun 2024, dari 278 juta penduduk sudah 79,5% mendapatkan akses internet.
Namun apabila dilihat dari sebaran wilayah akses internet, maka masih ada 11% wilayah yang belum terjangkau sinyal internet. Selain itu juga kecepatan internet yang masih bervariasi tajam, di mana berbagai daerah juga belum terjangkau jaringan 4G.
Titik Akhir (End Point)
Bagi para pengguna atau konsumen internet, tersedia beberapa jenis cara mengakses jaringan internet. Namun beberapa jenis akses yang umum disediakan oleh penyedia layanan internet, yaitu:
- Kabel tembaga: Jenis ini merupakan warisan jaringan telepon model lama, meskipun masih ada sudah jarang.
- Kabel serat optik (fiber optic, FO): Akses menggunakan kabel serat optik ke rumah pengguna.
- Jaringan seluler: Akses menggunakan antena di dalam gawai (gadget) seperti telepon pintar atau piranti lainnya ke suatu antena pengirim-penerima (BTS).
- Jaringan WLAN: Akses menggunakan antena WLAN antara penyedia ke pelanggan, sering dibutuhkan tower untuk mendapatkan sinyal tanpa terhalang kepada antena penyedia layanan.
- Akses satelit: Ini menggunakan antena khusus untuk mengakses sinyal langsung ke satelit yang mengorbit di atas permukaan bumi.
Telekomunikasi Satelit
Ada beberapa jenis telekomunikasi yang menggunakan satelit, yaitu:
1. Komunikasi Satelit Tetap (Fixed Satellite Service - FSS):
- Layanan ini digunakan untuk menyediakan komunikasi point-to-point antara dua lokasi yang tetap, seperti menara pemancar seluler atau stasiun bumi.
- FSS umumnya digunakan untuk layanan telepon, internet, dan televisi.
2. Komunikasi Satelit Bergerak (Mobile Satellite Service - MSS):
- Layanan ini digunakan untuk menyediakan komunikasi antara pengguna mobile dan jaringan darat, seperti telepon satelit, komunikasi maritim, dan komunikasi penerbangan.
- MSS umumnya menggunakan satelit orbit rendah bumi (LEO) sekitar 160 – 2.000 km di atas permukaan bumi. Internet Starlink adalah jenis ini.
3. Penyiaran Satelit Langsung (Direct Broadcast Satellite - DBS):
- Layanan ini digunakan untuk menyiarkan sinyal televisi dan radio secara langsung ke rumah tangga, tanpa memerlukan antena parabola yang besar.
- DBS umumnya menggunakan satelit geostasioner yang berada di atas lokasi yang sama di langit pada setiap waktu.
4. Komunikasi Satelit Navigasi (Satellite Navigation Service - SNS):
- Layanan ini digunakan untuk memberikan informasi navigasi dan penentuan posisi kepada pengguna, seperti GPS, GLONASS, dan BeiDou.
- SNS umumnya menggunakan satelit orbit rendah bumi (LEO) yang mengirimkan sinyal ke penerima di bumi.
5. Komunikasi Satelit Ilmiah (Satellite Scientific Service - SSS):
- Layanan ini digunakan untuk penelitian ilmiah dan pengamatan bumi, seperti meteorologi, klimatologi, dan studi atmosfer.
- SSS umumnya menggunakan satelit orbit rendah bumi (LEO) atau satelit geostasioner, tergantung pada jenis data yang dikumpulkan.
Satelit Geostasioner: Mengorbit Bumi di Posisi Tetap
Satelit geostasioner, atau satelit geosinkron, adalah satelit yang mengorbit Bumi pada ketinggian sekitar 35.786 kilometer di atas ekuator. Satelit mengorbit Bumi dengan kecepatan yang sama dengan rotasi Bumi, sehingga satelit selalu diam terhadap di atas titik yang sama di Bumi.
Karakteristik Satelit Geostasioner:
- Orbit: Mengorbit Bumi pada ketinggian 35.786 km di atas ekuator.
- Periode Orbit: 23 jam 56 menit 4 detik (sama dengan periode rotasi Bumi).
- Posisi: Tampak diam di atas titik yang sama di Bumi.
- Jangkauan: Cakupan luas, mencakup sekitar sepertiga permukaan Bumi.
- Aplikasi: Digunakan untuk berbagai keperluan, seperti telekomunikasi, penyiaran, navigasi, dan meteorologi.
Internet Starlink dengan Satelit LEO
Satelit LEO (Low Earth Orbit) adalah satelit yang mengorbit Bumi pada ketinggian rendah, yaitu antara 160 - 2.000 kilometer di atas permukaan Bumi.
Dengan orbit rendah memungkinkan satelit LEO mengorbit Bumi dengan cepat, menyelesaikan satu orbit dalam waktu sekitar 90 menit.
Karena satelit LEO mengorbit dengan kecepatan tinggi, satelit LEO dapat memberikan beberapa keunggulan dibandingkan dengan satelit geostasioner, misalnya:
Keuntungan Satelit LEO:
- Penundaan yang lebih rendah: Dengan jarak ke Bumi yang pendek, maka penundaan waktu jadi pendek.
- Kapasitas yang lebih tinggi: Satelit LEO dapat mengirimkan data dalam jumlah besar, karena mereka dapat bekerja dengan frekuensi lebih tinggi.
- Biaya yang lebih murah: Biaya peluncuran dan pengoperasian umumnya lebih murah dibandingkan dengan satelit geostasioner.
- Cakupan yang lebih luas: Dengan menggunakan banyak satelit kecil dapat memberikan cakupan global yang lebih luas, termasuk wilayah kutub.
Kekurangan Satelit LEO:
- Jangka waktu pandang yang lebih pendek: Karena orbit rendah, maka setiap satelit LEO hanya dapat dilihat dari area tertentu di Bumi dalam waktu singkat.
- Membutuhkan banyak satelit: Jaringan satelit LEO yang efektif membutuhkan banyak satelit untuk memastikan cakupan yang konstan.
- Kompleksitas operasi: Mengoperasikan jaringan satelit LEO yang besar dapat menjadi kompleks dan mahal.
Contoh Penggunaan Satelit LEO:
- Internet: Satelit LEO digunakan untuk menyediakan layanan internet berkecepatan tinggi di daerah terpencil dan pedesaan. Ini digunakan oleh internet Starlink.
- Internet of Things (IoT): Satelit LEO digunakan untuk menghubungkan perangkat IoT di seluruh dunia.
- Navigasi: Satelit LEO digunakan untuk sistem navigasi seperti GPS dan GLONASS.
- Penyiaran: Satelit LEO dapat digunakan untuk menyiarkan sinyal televisi dan radio secara langsung ke rumah tangga.
Arsitektur Sistem Internet Starlink: Jaringan Satelit LEO
Jaringan internet Starlink merupakan konstelasi satelit LEO (Low Earth Orbit) yang diluncurkan oleh SpaceX, perusahaan milik Elon Musk.
Tujuan Starlink adalah untuk menyediakan internet berkecepatan tinggi di seluruh dunia, termasuk daerah terpencil dan pedesaan yang tidak terjangkau layanan internet konvensional.
Arsitektur Sistem Internet Starlink:
- Satelit: Starlink terdiri dari ribuan satelit kecil yang mengorbit Bumi pada ketinggian sekitar 550 kilometer.
- Stasiun Bumi: Jaringan stasiun bumi di seluruh dunia digunakan untuk berkomunikasi dengan satelit dan mendistribusikan internet ke pengguna.
- Router: Router Starlink dipasang di rumah atau bisnis pengguna untuk menerima sinyal dari satelit dan menyediakan konektivitas internet.
Cara Kerja Sistem Internet Starlink:
- Pengguna: Pengguna memesan layanan Starlink dan menerima router Starlink.
- Satelit: Satelit Starlink mengorbit Bumi dan mengirimkan sinyal internet ke router pengguna.
- Router: Router Starlink menerima sinyal dari satelit dan menerjemahkannya menjadi koneksi internet yang dapat digunakan oleh perangkat pengguna.
Keunggulan Sistem Internet Starlink:
- Jangkauan luas: Starlink dapat menjangkau daerah terpencil dan pedesaan yang tidak dapat dijangkau oleh layanan internet tradisional.
- Kecepatan tinggi: Starlink dapat memberikan kecepatan internet hingga 20 Gbps.
- Latensi rendah: Starlink memiliki latensi yang rendah, yang membuatnya ideal untuk aplikasi real-time seperti game dan video streaming.
- Keandalan tinggi: Starlink dirancang untuk tahan terhadap kondisi cuaca buruk dan gangguan.
Paket Layanan Internet Starlink
Layanan internet Starlink menyediakan 3 jenis layanan kepada para pelanggan, yaitu:
- Residensial: diperuntukkan bagi kalangan pengguna yang relatif menetap, misalnya di rumah atau kantor.
- Jelajah: diperuntukkan bagi pengguna yang sering berkegiatan berpindah lokasi dengan internet.
- Kapal: diperuntukkan untuk komunikasi kapal di laut.
Penutup
Starlink telah menyediakan gerbang baru telekomunikasi, dengan menghadirkan konektivitas internet berkecepatan tinggi bagi masyarakat, bahkan di daerah terpencil sekalipun.
Meskipun masih dalam tahap pengembangan, Starlink menunjukkan potensi revolusioner dalam mentransformasi cara kita berkomunikasi dan mengakses informasi.
Meskipun tantangan seperti biaya, polusi cahaya, dan dampak terhadap astronomi sepertinya masih perlu diatasi, Starlink berpotensi menjadi solusi telekomunikasi yang inklusif dan andal di masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI