Mohon tunggu...
Wisnu Pitara
Wisnu Pitara Mohon Tunggu... Guru - Sekadar membaca saja

Sekadar berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ilusi Waktu

19 Agustus 2020   07:21 Diperbarui: 19 Agustus 2020   07:13 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Teori tentang asal mula alam semesta yang ada dan terbaik saat ini adalah teori Ledakan Dahsyat (Big Bang), yang diusulkan kira-kira tahun 1930an. Berbagai dukungan dan pengukuran dilakukan para ahli untuk mendukung teori ini sampai saat ini.

Teori adalah pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi. Di dalam suatu teori dilengkapi dengan berbagai penyataan sedemikian rupa untuk membenarkan sesuatu menggunakan logika tertentu. Dan juga dilengkapi dengan data, eksperimen, atau pengamatan-pengamatan untuk mendukung berbagai pernyataannya. 

Misalnya teori tentang Bumi berbentuk bulat dilengkap dengan pengamatan bentuk bumi dari angkasa, berapa diameterya, penjelasan tentang bayangan permukaannya pada benda langit yang lain, dan sebagianya.

Menurut teori Ledakan Dahsyat, dunia mengalami ledakan pertama dan mengembang sejak 13,8 milyar tahun yang lalu. Berawal dari sebuah titik, selanjutnya titik ini membesar dan terus membesar, ibarat sebuah bola yang permukaannya mengembang ke segala arah, makin lama ukuran bola makin besar. 

Terdapat teori-teori tersendiri tentang bagaimana bola alam semesta ini mengembang, apakah secara seragam ke segala arah, ataukah tidak secara seragam, materi apa yang membentuk, dan sebagainya.

"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya." (QS 21:30)

Selama proses bola mengembang, timbul berbagai fenomena yang menjadi isi dari keseluruhan volume bola ini. Di dalamnya muncul berbagai benda dan peristiwa yang menjadi isi dari alam semesta, yang dikenal dengan berbagai susunan atau tata bintang atau galaksi dengan segala sifatnya. 

Misalnya galaksi-galaksi Bimasakti, Andromeda, Ursa Mayor, Magellan, dan sebagainya. Ukuran diameter dari galaksi ini mencapai ratusan ribu tahun perjalanan cahaya. 

Masing-masing benda di dalam galaksi bersama-sama dengan sekumpulan benda-benda lain membentuk suatu sistem tersendiri. Bagaimana mereka berputar dan bergerak mempunyai mekanismenya masing-masing yang sangat rumit, seperti halnya Bumi kita berputar dan sekaligus mengelilingi matahari sebagai poros dari sistem tatasurya.

Sebagai akibat dari teori benda-benda itu berputar dan bergerak secara relatif terhadap benda lain, maka permukaan dari 2 buah itu selalu saling berhadapan, ataukah secara relatif saling menjauh.

Keseluruhan sistem menjadi sangat rumit untuk menjawab berapa kecepatan berputar dan seberapa cepat sebuah benda mengelilingi benda yang lain, serta bentuk lintasannya. 

Sebagai contoh, fenomena naiknya permukaan air laut di Bumi dikaitkan dengan jauh-dekatnya jarak Bumi dengan Bulan sebagai sebuah benda yang mengitari Bumi. Demikian juga fenomena musim berkaitan dengan posisi Matahari secara relatif dengan Bumi pada saat mengelilingi Matahari.

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang(nya)." (QS 15:16)

Beberapa galaksi berukuran sangat besar dan terdiri dari jutaan bahkan milyaran bintang penyusunnya. Misalnya galaksi Bimasakti, di mana tata surya kita berada, terdiri dari 400 milyar bintang. 

Masing-masing bintang mengeluarkan energinya sendiri, seperti contohnya energi sinar yang berasal dari Matahari, bisa dinikmati oleh makhluk yang ada di Bumi pada setiap pagi sampai sore hari.

Ukuran atau diameter dari bintang-bintang ini banyak sekali yang sangat besar. Apabila diameter Bumi kita adalah 13 ribu kilometer (KM), diameter Matahari 1,4 juta KM, atau 108x dari diameter Bumi. Banyak bintang lain yang berukuran jauh lebih besar dari ukuran Matahari.

Bintang-bintang yang sudah mulai kehabisan energinya akan mengalami kematian, dan masuk ke dalam fase kematian bintang. Proses kematian sebuah bintang melahirkan teori sendiri. 

Bagaimana fase-fasenya, mulai dari sebuah bintang aktif yang masih mempunyai simpanan energi, sampai dengan mereka kehabisan energinya, sehingga tidak sanggup lagi mempertahankan keberadaannya di dalam susunan bintang. 

Sebuah bintang yang kehabisan energinya akan meledak dan disebut Supernova. Hasil dari ledakan sebuah bintang akan membentuk planet-planet, yaitu benda-benda langit yang tidak memancarkan energinya, seperti Bumi kita.

Dari sebuah supernova juga bisa membentuk daerah yang disebut Lubang Hitam (Black Hole), yang diyakini mampu menyerap cahaya dengan berbagai panjang gelombang. Ibarat makhluk halus yang sanggup menelan sebuah benda menjadi hilang tidak berbekas. Ada teori tersendiri tentang bagaimana sebuah lubang hitam bisa terbentuk.

Ledakan bintang terakhir terpantau pada tahun 2014 di stasiun pengamatan di Bumi, yang berasal dari salah satu bintang di dalam galaksi Bimasakti. Galaksi Bimasakti hanyalah salah satu dari susunan-susunan bintang yang ada di alam semesta, di mana Matahari hanyalah salah satu saja bintang di dalamnya. Ledakan itu ternyata berasal dari bintang yang meledak 100 tahun yang lalu. 

Artinya, energi yang terdeteksi sampai di permukaan Bumi sudah berjalan dari tempat asalnya selama 100 tahun, saking jauhnya jarak bintang yang meledak tersebut dari Bumi. Berarti jarak bintang yang meledak tersebut dari Bumi adalah sejauh 100 tahun perjalanan cahaya.

"(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya." (QS 21:104)

Galaksi Bimasakti, di mana tata surya kita berada di dalamnya, salah satu planetnya adalah Bumi, berusia sekitar 13,2 milyar tahun. Artinya galaksi ini baru terbentuk setelah lebih dari 500 juta tahun dari pembentukan alam semesta.

Sedangkan Bumi tempat kita berpijak, menurut pengukuran berusia kira-kira 4,5 milyar tahun. Artinya, lebih dari 9 milyar tahun setelah fase pembentukan alam semesta, barulah terbentuk planet Bumi kita.

Menurut penelitian dan yang dijadikan rujukan sampai sekarang ini, makhluk hidup pertama di Bumi, baru ada mulai sekitar 4 milyar tahun lalu, yaitu berupa binatang di laut. Berarti, memerlukan waktu 500 juta tahun sebelum Bumi bisa ditempati oleh makhluk hidup bisa hidup pada permukaan Bumi.

"Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS 40:57)

Misalnya seseorang pada bulan Agustus 2020 berusia 20 tahun (20x365,25hari=7305hari) di Bumi, bila dia tinggal di planet Merkurius yang lebih dekat dengan Matahari, usianya 83 tahun, yaitu 7305 hari / 88 hari, karena setahun ada 88 hari di Merkurius. Sedangkan bila dia lahir dan hidup di planet Mars yang jaraknya lebih jauh dari Matahari, usianya 10,6 tahun, yaitu 7305 hari / 687 hari, setahun di Mars ada 687 hari.

"Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu." (QS 22:7)

Bayangkan ada seseorang yang berada di planet Netpunus, dan orang yang di Bumi sudah berumur 20 tahun. Orang yang di Bumi menelpon orang di Neptunus dan menanyakan berapa umurnya? Akan dijawab bahwa umurnya baru 44 hari saja, karena Neptunus memerlukan 165 tahun untuk mengitari Matahari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun