Mohon tunggu...
saddam wijaya
saddam wijaya Mohon Tunggu... -

Makhluk Tuhan, Youth Educator, Diversity Lover

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pesona Pantai Sepanjang Garut Selatan

25 Juni 2012   15:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:33 2630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 15 dan 16 Juni 2012 kemarin saya sedikit cari suasana baru yang tidak jauh dari Bandung, tempat saya tinggal. Saya liburan ke pantai selatan yang ada di daerah Garut. Yang pasti di daerah Garut Selatan ini ada banyak pantai yang indah untuk dikunjungi. Berdasarkan informasi resmi dari web resmi pemerintah kab. Garut ( http://pariwisata.garutkab.go.id) jumlah total pantai wisata yang bisa dikunjungi setidaknya ada 9 pantai.

Pantai di daerah Garut selatan ini kami pilih, karena selain pantainya memang indah dan masih cukup sepi, suhu udara disana pun tidak terlalu terik. Angin di pantai garut selatan tidak kering layaknya pantai-pantai lain yang pernah saya kunjungi. Wajar suhu udaranya sejuk, karena untuk menuju kesanapun kita harus melewati gunung dengan hamparan kebun teh terlebih dahulu sebelum bisa menemui pantai. Kami pergi dari Bandung pukul 08.30 WIB menggunakan kendaraan pribadi. Tujuan pertama kami adalah pantai Ranca Buaya. Jalur yang kami pilih  melewati kota Garut - Cikajang - Cikelet - lalu Pameungpeuk. Dengan melalui jalur ini kita harus melewati gunung gelap yang kini sudah tidak gelap dengan kelokannya yang sangat banyak. Dari Bandung sampai ke Kota Garut perjalanannya 1,5 jam. Dilanjutkan perjalanan dari Garut sampai Pamengpeuk selama 4 jam. Setelah sekitar total perjalanan 5,5 jam, pantai wisata pertama yang menyambut kami adalah Pantai Santolo, namun kami hanya sekedar lewat saja karena sebelumnya kami sudah pernah kesana. Sekedar informasi banyak jalan lain yang bisa ditempuh untuk menuju pantai di daerah Garut Selatan diantaranya melewati Ciwidey - Pangalengan atau bisa juga melewati Cianjur. Perjalanan yang Menyejukkan Mata [caption id="" align="alignright" width="300" caption="Sawah dan Pantai di sepanjang jalan di Pamengpeuk"][/caption] Tujuan kami adalah Pantai Ranca Buaya. Dari Santolo ke Ranca Buaya ternyata perjalanannya cukup jauh sekitar 1,5 jam atau sekitar 30 km jaraknya. Perjalanan kami cukup lama karena medan yang ditempuh tanjakan dan turunan jalannya cukup curam, jalan di daerah sana saya lihat sedang banyak diperbaiki disana-sini, tentunya untuk semakin memudahkan akses kesana. Tapi lamanya perjalanan ini tidak akan terasa ketika sepanjang jalan kami melihat pemandangan di sisi kiri kami yang keindahannya tidak ada habisnya. Disitulah saya merasa bangga tinggal di Indonesia! Di perjalanan kami melewati beberapa tempat wisata salah satunya Puncak Guha, karena tujuan awal kami ke Ranca Buaya jadi Puncak Guha kami lewati dulu. Pantai Ranca Buaya [caption id="" align="alignright" width="300" caption="Formasi batu yang membentuk air terjun kecil"][/caption] Di Ranca Buaya kami dikenakan retribusi sebesar Rp.3000,00/orangnya. Cukup murah, namun sayang saat itu kami tidak diberi tiket masuk pantainya yang itu artinya uang tersebut masuknya ke saku penjaga pintu tempat wisata, bukan ke kas daerah. Ketika baru masuk dan melihat dari kejauhan, awalnya kami berspekulasi bahwa Pantai Santolo lebih indah. Tapi ternyata pandangan kami langsung berubah setelah kami berjalan menyusuri pantai lebih jauh sampai ke ujung dari kawasan Ranca Buaya. Ternyata Ranca Buaya tidak kalah menariknya. Ombak pantainya cukup besar, tapi dengan tipikal pantai yang banyak karang membuat ombaknya tersapu oleh karang. Yang paling saya senang dari pantai-pantai di Garut Selatan adalah gabungan pemandangan indah antara hijaunya pepohonan dan sawah dengan birunya pantai dan langit. Sempurna. [caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Ekosistem Pohon Pandan di dekat pantai"][/caption] Setelah beberapa jam menikmati pantai Ranca Buaya kami pergi untuk melanjutkan perjalanan melihat pantai yang lain. tapi sebelumnya kami menyempatkan untuk makan di penggir jalan, kami memilih untuk membeli nasi goreng dan yang membuat kami sumuringah adalah ternyata harga nasi goreng satu porsi plus air mineral dalam gelas hanya Rp.6000,00. More than worthed. Puncak Guha Setelah beberapa kali bolak-balik untuk mencari pintu masuk Puncak Guha akhirnya kami menemukan pintu masuknya yang sekadarnya, hanya dibatasi oleh tiang perboden biasa. Dan kali ini masuknya gratis. Puncak Guha adalah wisata pemandangan, melihat bagian kecil indahnya pantai selatan Jawa Barat beserta sawah-sawah dan bukit-bukit yang terhampar dari atas tebing. Tebingnya cukup tinggi, dan yang paling saya suka adalah di atas tebing ini ditumbuhi rumput secara merata, tebingnya mirip Bukit Teletubies. Dan keindahan pantai yang luar biasa semakin kami rasakan tatkala angin sore yang sejuk mengelus kami dengan lembutnya. Tapi sayang tidak adanya fasilitas penunjang seperti tempat sampah disana membuat banyak sampah yang dibuang sembarangan. [caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Pemandangan dari atas Puncak Guha"][/caption] Pantai Jayanti Karena sudah sore akhirnya kami melanjutkan perjalanan kami ke destinasi terakhir yaitu Pantai Jayanti, pantai ini pun baru pertama kali kami dengar namanya. Pantai Jayanti berjarak sekitar 1-2 jam dari pantai Ranca Buaya. Karena sudah malam akhirnya kami langsung mencari tempat penginapan di Jayanti. Masuk Jayanti kami tidak membayar retribusi karena mungkin sudah malam. Hal ini kami alami juga ketika mengunjungi pantai Santolo. Harga penginapan disana berkisar antara Rp.50.000,00 satu orangnya. Di penginapan yang bernama Penginapan Melly dengan harga itu kita sudah bisa mendapat fasilitas kamar mandi di dalam, TV, perkamarnya bisa 2-3 orang. Sedangkan jika mau liburan super hemat ada pula kamar yang bisa disewa dengan harga Rp.50.000,00 dan bisa diisi sampai 3 orang. Namun dengan fasilitas seadanya, hanya sekotak kamar dengan kenyamanan yang tidak bisa dijanjikan. Malam hari di Jayanti ternyata cukup membuat kami kedinginan, suhu udaranya seperti berada di pegunungan, padahal di luar sana ada pantai yang terbentang. [caption id="" align="alignleft" width="300" caption="Pantai Jayanti"][/caption] Pagi hari kami langsung menuju pantai, kondisi pantainya mirip pantai Barat Pangandaran. Pasirnya berwarna agak gelap. Dan ketika kami disana,kami adalah satu-satunya wisatawan yang ada di pantai tersebut. Luamyanlah untuk merefresh jiwa. Pulangnya kami tidak kembali lagi ke jalan yang sama tapi kita teruskan jalan dari Jayanti sampai ada petunjuk untuk ke Cianjur kita belok kesana. Perjalannya jadi lebih singkat sekitar 5,5 jam kita sudah bisa sampai lagi di Bandung lewat Cianjur, Padalarang sampai Bandung. Luar biasa!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun