Mohon tunggu...
Swietania Alysia
Swietania Alysia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo!! Saya Swietania Alysia Mesi Ambarwati mahasiswa Ilmu Komunikasi dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menguak Pesona Film Animasi: Bagaimana Genre Membentuk Proses Produksi, Distribusi, dan Konsumsi Film Pada Penonton

16 Oktober 2024   12:50 Diperbarui: 16 Oktober 2024   15:47 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: instagram @disneywishmovie)

Kamu sangat suka menonton film animasi? Siap untuk memulai petualangan kreatif yang seru ini? Yuk, simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui lebih dalam dunia film animasi! Film animasi tidak hanya menjadi hiburan visual saja, tetapi juga sebagai bentuk seni yang menggabungkan kreativitas dalam bentuk 2D atau 3D (Astuti, 2022). Ketertarikan film animasi tidak hanya dirasakan oleh  anak-anak, tetapi saat ini remaja dan orang dewasa juga tertarik untuk menonton film animasi. Film animasi juga sudah diakui oleh banyak kalangan sebagai salah satu bentuk media audio visual yang paling populer. 

Banyak film animasi yang mengangkat tema persahabatan, keberanian, keluarga, dan sebagainya. Selain itu, film animasi juga memiliki dampak budaya yang sangat besar. Proses produksi film animasi dimulai dari tahap pengembangan konsep dan juga penulisan naskah, dimana cerita dirancang dengan efektif melalui bentuk storyboard. Setelah tahap produksi, film animasi memasuki ke tahap post-produksi yang meliputi editing, penambahan suara dan sound, serta menambahkan efek visual dalam film animasi tersebut. Sehingga, fleksibilitas film animasi ini dapat terlihat dalam kemampuannya menyajikan berbagai jenis cerita dan gaya visual yang beraneka ragam.

Dalam artikel ini, kita akan simak bagaimana tiga film animasi dengan genre yang berbeda memberikan hal yang interaktif dari aspek-aspek yang ada di dalamnya. Masing-masih genre dalam film animasi ini memberikan pengaruh unik terhadap proses produksi, distribusi, dan konsumsi film animasi. Simak penjelasan berikut ini!


1. Wish (2023)

Film Wish merupakan sebuah persembahan spesial untuk merayakan 100 tahun walt disney dan disutradarai oleh Chris Bruck dan Fawn Veerasunthorn dengan filmnya juga (Raya and the Last Dragon). Film Wish bercerita tentang seorang pemuda berumur 17 tahun bernama Asha saat itu dia ingin bersiap ketemu dengan Raja Magnifico untuk sebuah wawancara pendaftaran murid Raja. Keinginan Asha yang begitu kuat sehingga mampu  mempertemukannya dengan sebuah kekuatan yang bernama Star. Dalam perjalanan kisahnya ini, Asha menyadari bahwa Raja Magnifico telah menyalahgunakan kekuatannya dengan mengumpulkan harapan rakyat dan hanya memenuhi keinginan yang tidak mengancam kekuatan dan kekuasaan nya. Dengan bersama Star, Asha harus berjuang berhadapan melawan posisi yang sangat kuat yaitu Raja Magnifico agar untuk mengembalikan harapan rakyatnya. Film Wish menjadi sebuah karya terbaru dari Disney setelah film Encanto (2021) dan film Strange World (2022). Film animasi dengan kombinasi genre Musikal Fantasi  menciptakan sebuah dunia yang imajinatif dan menghidupkan dunia fantasi melalui alunan musik, rating film berdasarkan hasil IMDb yaitu 5,6/10.

2. Puss In Boots: The Last Wish (2022)

(sumber: imdb.com)
(sumber: imdb.com)

Puss In Boots: The Last Wish merupakan salah satu film dari Franchise Shrek yang dirilis pada tahun 2022 dan disutradarai oleh Joel Crawford. Film ini menceritakan tentang seekor  kucing bernama puss yang memiliki 9 nyawa. Dimana Puss mengalami persimpangan hidup yang belum dia hadapi sebelumnya. Puss yang berani ini menemukan bahwa hasratnya akan bahaya terhadap keselamatan korban. Hal ini  karena Puss telah menghabiskan delapan dari sembilan nyawa. Ia kemudian memulai petualangan baru untuk mencari "Lash Wish" atau biasanya ini merupakan sebuah artefak mistis yang dapat memulihkan nyawanya. Film animasi dengan genre aksi, petualangan dan family serta lebih spesifik termasuk dalam sub genre komedi telah mendapatkan rating film berdasarkan data IMDb yaitu 7,8/10.

3. Turning Red (2022)

(sumber: siarindomedia.com)
(sumber: siarindomedia.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun