Mohon tunggu...
Sweetly Semuel
Sweetly Semuel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang anak 3 bersaudara dari 2 orang tua tercinta. Mahasiswa FIS UNIMA (Universitas Negeri Manado)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Renungan: Berdukacita Bukan Berarti Tidak Ada Sukacita

23 Juni 2021   15:40 Diperbarui: 23 Juni 2021   16:03 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matius 5:4  

"Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur".


Mensyukuri penghiburan yang diberikan Tuhan, maka kita juga harus memperhatikan dan mempedulikan orang lain. Kita akan dikatakan berbahagia kalau sungguh-sungguh memperhatikan penderitaan, kesedihan dan keperluan orang-orang lain. Tugas kita sebagai Gereja harus membawa kabar bahagia bagi mereka yang berdukacita.

Dalam  ayat ini, yang Tuhan Yesus maksudkan dengan "orang yang berdukacita" adalah orang-orang yang bersedih karena ditinggalkan, mengalami ketidakadilan, disudutkan dan keadaan yang buruk di dunia ini. Tetapi juga berdukacita atas dosanya sendiri. Dengan kata lain berdukacita ini mempunyai makna berduka cita yang sangat kuat, yang hatinya hancur karena penderitaan dunia dan penderitaan dosanya sendiri. Kesedihan seperti inilah yang akan menemukan kesukacitaan dari Allah. 


Dalam Mensyukuri penghiburan yang diberikan Tuhan, maka kita juga harus memperhatikan dan mempedulikan orang lain. Kita akan dikatakan berbahagia kalau sungguh-sungguh memperhatikan penderitaan, kesedihan dan keperluan orang-orang lain. Tugas kita sebagai Gereja harus membawa kabar bahagia bagi mereka yang berdukacita.


Yang terpenting bagi kita sebagai keluarga Kristen adalah memulai dengan kesadaran tentang dosa. Berbahagialah orang-orang yang secara sungguh-sungguh menyesal karena dosa-dosanya. Ketika kita sadar akan hal ini, maka kita akan dihiburkan Allah.


"Kekuatan serta penghiburan
Diberikan Tuhan padaku"
"Tiap hari aku dibimbing-Nya
Tiap jam dihibur hatiku"
"Dan sesuai dengan hikmat Tuhan
Ku diberikan apa yang perlu"
"Suka dan duka bergantian
Memperkuat imanku"

Semoga bermanfaat O:)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun