Secondlife, Adalah sebuah dunia virtual semacam simulasi kehidupan yg dilakukan secara online dalam format 3D animasi.
Hidup dalam dunia virtual ini banyak membuat orang terlena, banyak yang berlama lama menghabiskan waktu untuk melakukan hal2 yang tidak terlalu berarti sampai sering mengabaikan dengan kehidupan nyata bahkan ada yg akhirnya berpisah dengan keluarganya, sebegitu parahkah?
Dalam dunia virtual ini orang dapat berinteraksi dengan menggunakan avatar 3D yang dapat diubah ubah penampilannya sesuai selera, interaksi dapat terjadi antar avatar dengan avatar lain dan dapat juga terjadi antara avatar dengan object2 yang ada disekitarnya, anda tentu kemudian bisa membayangkan interaksi seperti apa saja yg bisa terjadi, semua aktifitas di dunia nyata ada simulasinya disana ditambah lagi aktifitas2 fantasy yang tidak ada didunia nyata-pun bisa juga dibuat simulasinya disana, semua terserah pada keinginan masing2 penggunanya.
Secondlife atau yang sering disingkat SL secara sepintas mirip game 3D yang banyak beredar akan tetapi sesungguhnya sangatlah jauh berbeda, karena di SL para penggunanya tidak diberi tantangan atau tujuan tertentu yg biasanya ditetapkan oleh pembuat Game, disana para pengguna diberi kebebasan mau menjadi apa dan berbuat apa saja, ingin melakukan aktifitas dalam dunia olahraga, seni, budaya dan lain2 bahkan simulasi aktifitas rumah tangga seperti berhubungan suami istri, pornography dan pornoaksi-pun banyak dijumpai. Mereka bisa membeli baju atau barang2 kebutuhan yg diperlukan, mereka juga bisa membuat sendiri object 3D yang ingin mereka pakai atau ingin mereka jual untuk mendapatkan uang didalam permainan yang kemudian bisa ditukarkan menjadi rupiah, sangat menarik dan menguntungkan!
Selama ini kita tahu banyak dampak buruk dari sosial media yg sering menyita waktu produktif kita sehingga kita tanpa sadar telah membuang waktu untuk hal2 yg kurang berguna, padahal sesungguhnya sosial media itupun juga memiliki potensi besar untuk dapat digunakan dalam mendorong memajukan prestasi kita di dunia nyata. Untuk itu diperlukan kewaspadaan dan pemahaman yg baik dalam penggunaannya, kita perlu membentuk sebuah lingkungan yang sehat dan positif, memperbanyak pertemanan dengan pengguna yang sering menginspirasi dengan konten2 positifnya, sehingga lingkungan itu dapat menjadi kontrol bagi kita untuk tetap bijak dalam bersosial media.
Bagi para pegiat dakwah sosial media dan para creator sekarang saatnya kalian mempersiapkan diri untuk berkontribusi di kehidupan dunia virtual yg bernama Secondlife ini, pemerintah juga dapat membuat platform sendiri yg serupa sehingga bisa lebih leluasa menerapkan regulasi didalamnya dan dapat memanfaatkan misalnya untuk mendirikan museum2 virtual atau replica tempat2 wisata dengan menggunakan object 3D untuk dipergunakan siswa2 sekolah di seluruh negeri dalam menunjang kegiatan belajar mereka.Â
Secondlife dapat menjadi ancaman degradasi moral yang sangat luar biasa akan tetapi dapat juga menjadi potensi bagus untuk menunjang ekonomi dan prestasi dalam kehidupan nyata. Secondlife kini telah menjadi alternatif bagi pekerja seni di era pandemi, semoga penggunanya menjadi semakin bijak dan dapat memanfaatkan dengan baik sisi2 positifnya. Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H