Mohon tunggu...
Sweet Baby
Sweet Baby Mohon Tunggu... -

i don't know

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Virginitas" Hadiah Terindah Untuk Orang Tuaku

8 Agustus 2011   03:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:00 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Virginitas bagi seorang gadis sebelum menikah adalah sesuatu yang sangat berharga, adalah sesuatu yang patut dijaga ibarat sebongkah permata yang indah dengan gemerlap cahaya yang dipancarkannya. Tidak mudah memang menjaga sebuah status "masih gadis" di jaman yang seba bebas di mana nilai-nilai religius dan adat ketimuran sudah mulai runtuh. Adalah sebuah komitmen bagi gadis sepertiku untuk tetap menjaga kegadisanku hingga aku menikah, bukan semata komitmen terhadap Tuhan karena saya akan berdosa, namun lebih dari itu bahwa orang tuaku telah merawatku, yang telah mendidikku melewati segala rintangan. Bagiku suatu kebanggaan apabila aku tetap gadis dalam arti yang sebenarnya, karena kegadisanku adalah bukti bahwa aku bisa menjaga kehormatankan sama ketika orang tuaku menjagaku, bak permata yang tak boleh tergores. Bukan dengan cara membatasi pergaulanku dengan teman-teman sebaya, bukan dengan cara tidak bepergian jauh mengikuti camping di gunung, dan bukan pula mengurung di dalam kamar mengindari segala macam godaan dari gemerlapnya ibu kota. Namun apa yang tertanam dalam jiwaku yang paling dalam bahwa manusia harus konsisten dengan apa yang telah diyakininya melalui agama dan manusia juga harus punya motivasi untuk apa kita berbuat sesuatu, seperti halnya aku yang ingin "tetap perawan" hingga aku menikah nanti. Harus berani bilang "Tidak!" terhadap apapun yang akan mengarah kepada pergaulan bebas, meskipun untuk melakukan semua yang telah menjadi komitmenku aku harus menelan ludah melihat teman-teman sebayaku melakukan itu. Cara berpacaran teman-teman sebayaku cukup menghawatirkan, aku tidak bisa menceritakannya di dalam tulisan ini. Entah apa yang menyebabkan mereka tidak sabar menunggu untuk melakukan itu semua hingga datang waktunya menikah. Padahal menurutku pacaran hanyalah cara dua insan saling mengenal pribadinya, keluarganya dan lain lainnya yang bertujuan untuk saling memahami secara psikis bukan secara biologis. BKKBN pernah meneliti bahwa di Jakarta : dari 100 remaja, 51 sudah tidak perawan. Tak hanya di kawasan Jakarta, perilaku seks bebas juga sudah merajalela di beberapa kota besar lainnya. Bahkan, di Surabaya seks pra nikah mencapai 54 persen, disusul Medan sebanyak 52 persen, dan Bandung sebanyak 47 persen. Hal diatas sungguh sangat memprihatinkan, sebab virginitas seseorang menunjukan jati diri moralitas dari orang tersebut, terkecuali hilangnya keperawanan seseorang bukan akibat dari pergaulan bebas. Aku kira semua gadis remaja setuju dengan pernyataanku. Yu... saling mengingatkan, untuk menciptakan hidup lebih bersih dan indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun