Selain itu, waktu yang terbatas selama program KKN juga menjadi tantangan. Pekerjaan inventarisasi aset membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup besar, mengingat banyaknya data yang perlu dikumpulkan dan diolah. Meski demikian, dengan kerjasama yang solid antara mahasiswa KKN, pengurus RT, dan warga setempat, tantangan ini dapat diatasi dengan baik.
Kesimpulan: Menuju Pengelolaan Aset yang Lebih Terorganisir
Program Kerja KKN NR 06 Sub Kelompok 3 UNTAG Surabaya 2024 di RT 01 RW 08 Medokan Semampir, yang mengusung konsep inventarisasi aset berbasis Excel, merupakan contoh konkret dari penerapan teknologi dalam pengelolaan sumber daya komunitas. Dengan menggunakan Excel, pengelolaan aset menjadi lebih efisien, transparan, dan terorganisir, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat. Harapan ke depannya, kegiatan ini dapat menjadi model bagi komunitas lain di Surabaya dan Indonesia pada umumnya, dalam mengadopsi teknologi untuk mempermudah proses pendataan dan pengelolaan sumber daya lokal. Dengan pendekatan berbasis data yang lebih baik, pembangunan yang lebih terarah dan berkelanjutan pun dapat tercapai, meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Program ini juga membuka peluang bagi generasi muda untuk lebih aktif berperan dalam pembangunan daerah, sekaligus memperkenalkan mereka pada teknologi yang relevan untuk menghadapi tantangan zaman. Sebagai penutup, semoga langkah ini menjadi langkah awal yang menginspirasi banyak pihak untuk mengoptimalkan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H