Mohon tunggu...
Catatan Matahari Terbenam
Catatan Matahari Terbenam Mohon Tunggu... Lainnya - Be Sabr 🍃

Ketika kamu berusaha KERAS. Ingat! Tuhan mengujimu JAUH LEBIH KERAS.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Antara Rasa dan Restu

17 September 2020   19:56 Diperbarui: 17 September 2020   19:58 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri (editing by canva)

Tumbuh subur sembilu disudut sebuah hati. Ia sudah lebih dulu biru di hantam malu. Mengakar hebat padanya rasa takut. Perbedaan yang sungguh. Alasan menumpuk.

Antara rasa dan restu..

Ia mematung, memahat bingung. Menatap mereka berebut, mana yang dipilih lebih dulu? Rasa cinta yang subur dari ego yang dimanja terus? Atau restu yang dapat memberkahi langkah baru dalam hidup?

Antara rasa dan restu..

Ada nisan dan kubur yang dipersiapkan untuk resiko paling buruk. Akhir dari pilihan yang akan dipilihnya setelah semua pertimbangan untung atau buntung.
Setelah semuanya terlihat bukan lagi sebagai pilihan.

Akhirnya, Antara rasa dan restu..

Ada dia. Sendiri berdiri di sebuah lakuna.
Tanpa nuraga. Hanya sumarah.
Dialah, wanita yang tidak mampu mempertanggung jawabkan sendiri perasaannya.

swastamita, Juli 2020.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun